BerandaHits
Jumat, 4 Jul 2019 09:15

Indah namun Bikin Tanaman Layu, Dua Sisi Embun Upas Dieng

Embun upas yang menyelimuti tanaman kentang di Dieng. (UPT Pengelolaan Objek Wisata Banjarnegara)

Bagi wisatawan, fenomena embun upas merupakan daya tarik tersendiri untuk mengunjungi kawasan Dataran Tinggi Dieng. Namun bagi sebagian petani, hal ini bisa berdampak buruk bagi hasil panen mereka.

Inibaru.id – Menikmati hawa dingin yang sejuk dan salju tipis kini nggak perlu ke Eropa, Millens. Beberapa wilayah pegunungan di Indonesia seperti Dieng juga sedang mengalami cuaca ekstrem. Pada tengah malam hingga dini hari, suhu udara di sana dapat mencapai minus 4 hingga minus 11 derajat celsius.

Akibatnya, akan timbul salju tipis yang melapisi benda-benda hingga tanaman. Salju tipis yang kerap disebut embun upas itu dapat dilihat dengan jelas pada pagi harinya.

Bagi para wisatawan, embun upas tentu menjadi daya tarik tersendiri untuk datang ke Dieng. Namun bagi sebagian petani, kehadiran embun upas bisa berdampak buruk bagi hasil panen mereka.

Seperti yang dialami Candra, seorang petani kentang asal Dieng Kulon. Dia menuturkan cuaca ekstrem membuat tanaman kentang di lahannya ikut diselimuti embun upas.

Embun upas mengakibatkan tanaman layu dan kering. (Jawa Pos/Boy Slamet)

Batang dan daun kentang yang diselimuti embun upas membeku di pagi hari. Sementara pada siang harinya menjadi layu dan kering hingga mengakibatkan gagal panen. Dampak embun upas itu biasanya terjadi pada bibit tanaman yang belum cukup umur.

“Memang nggak semua tanaman terkena dampak embun upas. Tapi lumayan juga pengaruhnya pada hasil panen,” kata Candra pada Inibaru.id belum lama ini.

Untuk mengurangi risiko gagal panen, beberapa petani kentang di Dieng seperti Candra punya cara tersendiri. Mereka akan menyemprot tanaman dengan air pada malam hari. Namun jika tanaman sudah telanjur membeku, risiko tanaman layu dan mati tetap terjadi.

Embun upas akibat cuaca dingin pada acara Jazz Atas Awan 2018. (Inibaru.id/ Mayang Istnaini)

Fenomena embun upas memang nggak selalu terjadi setiap hari, Millens. Jika angin berembus kencang, risiko embun upas akan lebih minim terjadi. Embun yang akan muncul adalah embun air seperti biasanya. Fenomena ini diprediksi akan berlangsung hingga Agustus mendatang.

Hm, di balik keindahannya embun upas ternyata dapat berdampak buruk juga bagi petani di Dieng ya. Bagaimana menurutmu, Millens? (Mayang Istnaini/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024

Menyusuri Perjuangan Ibu Ruswo yang Diabadikan Menjadi Nama Jalan di Yogyakarta

11 Nov 2024

Aksi Bersih Pantai Kartini dan Bandengan, 717,5 Kg Sampah Terkumpul

12 Nov 2024

Mau Berapa Kecelakaan Lagi Sampai Aturan tentang Muatan Truk di Jalan Tol Dipatuhi?

12 Nov 2024

Mulai Sekarang Masyarakat Bisa Laporkan Segala Keluhan ke Lapor Mas Wapres

12 Nov 2024

Musim Gugur, Banyak Tempat di Korea Diselimuti Rerumputan Berwarna Merah Muda

12 Nov 2024

Indonesia Perkuat Layanan Jantung Nasional, 13 Dokter Spesialis Berguru ke Tiongkok

12 Nov 2024

Saatnya Ayah Ambil Peran Mendidik Anak Tanpa Wariskan Patriarki

12 Nov 2024