BerandaHits
Minggu, 1 Agu 2020 11:08

Kenapa sih Orang Dulu Nggak Lawan Belanda Pakai Santet? Mungkin Ini Sebabnya

Ilustrasi santet. (istock)

Pernah terpikirkan kenapa para pahlawan nggak pakai jasa tukang santet untuk melawan Belanda saat zaman penjajahan? Hm, agaknya kamu harus tahu beberapa alasan berikut ini deh. Apa saja?

Inibaru.id – Rusia punya nuklir, Amerika Serikat punya bom atom, Indonesia punya satet. Guyonan konyol ini lazim kita dengar. Hingga kini, praktik kuno satu ini masih dipercayai meski zaman sudah modern. Bahkan kini ada yang menawarkan jasa santet secara daring lo. Haha ada ada saja ya!

Ternyata praktik santet sudah pernah diulas oleh artikel Belanda kuno pada 5 mei 1939. Artikel ini diterbitkan dengan judul Een Verhaal van Goena-Goena en Spanche Paper. Bahkan pertikaian akibat guna-guna ini berujung pada urusan hukum.

Santet dikenal sebagai cara seseorang untuk mencelakai orang lain dengan ilmu hitam jarak jauh. Korbannya biasanya akan mengalami berbagai kemalangan hingga meninggal dunia. Tapi pernah kepikiran nggak sih kenapa para pahlawan nggak pakai santet untuk mengusir penjajah? Emm.. guyon lainnya sih bilang kalau itu beda server. Ha ha

Syaratnya ribet! (Kumparan.com)

Begini, para pahlawan nggak mungkin menyantet Belanda karena beberapa alasan yang masuk akal. Nggak satupun sumber yang mengatakan adanya praktik santet pada tentara Belanda. Hal ini terkait dengan berbagai syarat yang harus dipenuhi untuk bisa melancarkan serangan jahat ini.

Tukang santet haruslah mengorbankan keimanannya supaya dapat bekerja sama dengan setan. Nggak mungkin dong para pahlawan memakai cara nista ini untuk mencapai cita-cita kemerdekaan yang begitu mulia. Selain itu, tukang santet harus menumbalkan anak kijang atau rusa yang langka. Duh, memang gimana cara memburunya?

Selain itu, tukang santet butuh bagian tubuh calon korbannya. Kebayang nggak kalau tukang santet berusaha mencari bagian tubuh dari tentara Belanda? Ya keburu ditembak dong! Lagi pula tukang santet pasti butuh banyak boneka santet untuk melancarkan aksi keji pada tentara Belanda yang jumlahnya bejibun itu!

Ngeri juga kalau diserang dengan dukun yang lebih sakti! (Dinamika Jambi)

Perlindungan Politik

Selain ribetnya prosesi santet menyantet, ada hal politis yang melatarbelakanginya lo, Millens! Diketahui bahwa Belanda datang ke Indonesia dengan alasan perdagangan. Mereka menjajah dengan teknik diplomasi, bukan asal dor.

Beberapa pemimpin daerah juga kerap mendapatkan bantuan dari Belanda untuk masalah uang. Itulah mengapa Belanda mendapatkan perlindungan dari pemerintah daerah. Otomatis tukang santet yang berani berulah pada Belanda akan dengan mudah diciduk otoritas setempat dong!

Alasan yang paling logis selanjutnya adalah Belanda bisa saja menyewa tukang santet yang lebih sakti untuk melakukan serangan balik. Nah lo, bisa berabe kan!

Itulah beberapa kemungkinan yang melatarbelakangi kenapa Belanda terbebas dari santet saat menjajah Indonesia. Masuk akal banget kan? (Moj/IB27/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024