Inibaru.id – Rusia punya nuklir, Amerika Serikat punya bom atom, Indonesia punya satet. Guyonan konyol ini lazim kita dengar. Hingga kini, praktik kuno satu ini masih dipercayai meski zaman sudah modern. Bahkan kini ada yang menawarkan jasa santet secara daring lo. Haha ada ada saja ya!
Ternyata praktik santet sudah pernah diulas oleh artikel Belanda kuno pada 5 mei 1939. Artikel ini diterbitkan dengan judul Een Verhaal van Goena-Goena en Spanche Paper. Bahkan pertikaian akibat guna-guna ini berujung pada urusan hukum.
Santet dikenal sebagai cara seseorang untuk mencelakai orang lain dengan ilmu hitam jarak jauh. Korbannya biasanya akan mengalami berbagai kemalangan hingga meninggal dunia. Tapi pernah kepikiran nggak sih kenapa para pahlawan nggak pakai santet untuk mengusir penjajah? Emm.. guyon lainnya sih bilang kalau itu beda server. Ha ha
Begini, para pahlawan nggak mungkin menyantet Belanda karena beberapa alasan yang masuk akal. Nggak satupun sumber yang mengatakan adanya praktik santet pada tentara Belanda. Hal ini terkait dengan berbagai syarat yang harus dipenuhi untuk bisa melancarkan serangan jahat ini.
Tukang santet haruslah mengorbankan keimanannya supaya dapat bekerja sama dengan setan. Nggak mungkin dong para pahlawan memakai cara nista ini untuk mencapai cita-cita kemerdekaan yang begitu mulia. Selain itu, tukang santet harus menumbalkan anak kijang atau rusa yang langka. Duh, memang gimana cara memburunya?
Selain itu, tukang santet butuh bagian tubuh calon korbannya. Kebayang nggak kalau tukang santet berusaha mencari bagian tubuh dari tentara Belanda? Ya keburu ditembak dong! Lagi pula tukang santet pasti butuh banyak boneka santet untuk melancarkan aksi keji pada tentara Belanda yang jumlahnya bejibun itu!
Perlindungan Politik
Selain ribetnya prosesi santet menyantet, ada hal politis yang melatarbelakanginya lo, Millens! Diketahui bahwa Belanda datang ke Indonesia dengan alasan perdagangan. Mereka menjajah dengan teknik diplomasi, bukan asal dor.
Beberapa pemimpin daerah juga kerap mendapatkan bantuan dari Belanda untuk masalah uang. Itulah mengapa Belanda mendapatkan perlindungan dari pemerintah daerah. Otomatis tukang santet yang berani berulah pada Belanda akan dengan mudah diciduk otoritas setempat dong!
Alasan yang paling logis selanjutnya adalah Belanda bisa saja menyewa tukang santet yang lebih sakti untuk melakukan serangan balik. Nah lo, bisa berabe kan!
Itulah beberapa kemungkinan yang melatarbelakangi kenapa Belanda terbebas dari santet saat menjajah Indonesia. Masuk akal banget kan? (Moj/IB27/E05)