BerandaHits
Jumat, 12 Sep 2019 14:34

Kawasan Hutan Pinus Gunung Slamet Terbakar, Jalur Pendakian Ditutup

Kawasan Hutan Pinus-Gunung Slamet Terbakar. (Kompas/ Mohamad Iqbal Fahmi)

Kawasan hutan pinus di lereng timur Gunung Slamet, Jawa Tengah terbakar pada Rabu (11/9/2019) siang. Atas kejadian ini, jalur pendakian di Gunung Slamet ditutup sementara.

Inibaru.id – Kawasan hutan pinus di lereng timur Gunung Slamet, Jawa Tengah terbakar pada Rabu (11/9/2019) siang. Sepanjang 1 hektare kawasan hijau di gunung terbesar di Pulau Jawa tersebut diamuk si Jago Merah.

Menurut kader Taruna Siaga Bencana (Tagana) Purbalingga Suyatno Karsum, lokasi hutan pinus yang terbakar berada sekitar 200 meter sebelah selatan jalur pendakian Gunung Slamet via Pos Bambangan, atau sekitar1 kilometer dari jalur pendakian Gunung Slamet via Pos Gunung Malang.

“Titik api mulai terlihat sekitar pukul 10.00 WIB, lokasinya dari kebun warga hanya berjarak sekitar 300 meter,” kata Suyatno.

Dilansir dari laman regional.kompas, ,Rabu (12/9/2019) upaya pemadaman api dibagi menjadi empat sektor, masing-masing ditangani 25 personel dari Tagana, SAR, Aremba, dan Purbalingga Reaksi Cepat (PRC), serta warga Dusun Bambangan Desa Kutabawa dan Dusun Gunungmalang Desa Serang Kecamatan Karangreja.

Hingga saat ini, belum diketahui penyebab pasti kebakaran. Namun, dugaan sementara karena puntung rokok.

“Karena pendakian masih ditutup, kami menduga (rokok) milik pencari kayu, untuk kedepan kami lakukan pencegahan dengan sosialisasi terhadap masyarakat, terebih saat puncak musim kemarau seperti sekarang kebakaran hutan semakin rawan,” tambah Suyatno.

Kendati begitu, Kamis (12/9) siang tadi api berhasil dipadamkan seluruhnya. Musim kemarau hampir ada di puncaknya. Jadi, hati-hati ya kalau menyalakan api, Millens.(IB24/E04)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024