BerandaHits
Minggu, 20 Apr 2019 16:07

Ini Kata Sains Soal Lama Cuti yang Ideal

Ilustrasi pergi berlibur. (Shutterstock)

Cuti bisa dibilang sebagai waktu spesial untuk para pekerja untuk pergi berlibur. Sayang, beberapa orang kebingungan bagaimana baiknya mengambil saat-saat cuti. Nah, beberapa penelitian ini memberikan jawaban tentang seberapa lama waktu cuti yang ideal.

Inibaru.id – Setiap tahun, pegawai di kantor biasanya punya jatah cuti. Jatah itu bisa digunakan untuk menghabiskan waktu bersama keluarga, menghadiri acara keluarga yang mendadak, atau malah dipakai untuk berlibur merelaksasi pikiran. Namun, seberapa lama sih idealnya waktu cuti yang dibutuhkan untuk berlibur?S

ebuah universitas di Finlandia pernah melakukan penelitian tentang hal ini. Dengan dipimpin psikolog organisasi dan kerja Jessica de Bloom, tim peneliti mengamati 54 orang dengan beberapa aspek seperti perencanaan masa cuti, seberapa mereka menikmati hari cuti, dan mengajukan pertanyaan singkat tentang pengalaman liburan untuk kesejahteraan mereka secara keseluruhan.

Berdasarkan penelitian tersebut, terungkap sebagian besar orang lebih senang mengambil cuti selama delapan hari.

"Bisa jadi delapan hari adalah yang ideal untuk sepenuhnya mendapatkan manfaat dari liburan," kata Jessica de Bloom dalam The Wall Street Journal.

Hasil ini juga disepakati pakar personalia Tim Sackett yang mengatakan delapan hari adalah durasi yang pas untuk berlibur.

"Anda berangkat Jumat setelah pulang kantor, mungkin izin pulang cepat. Lalu libur Sabtu, Minggu, Senin, Selasa, Rabu, kamis, Jumat, Sabtu, dan Minggu,” tulis Tim Sackett di laman blognya, Timsackett.com (27/7/2015).

Setiap kantor pasti punya aturan tersendiri dalam memberikan cuti kepada para karyawannya. Bagi yang punya jatah cuti delapan hari atau lebih dari itu, bisa banget dimanfaatkan untuk berlibur, Millens. Dengan berlibur, kamu bisa mengistirahatkan pikiranmu sejenak dari ingar binar pekerjaan. Eh, tapi kamu biasanya butuh berapa hari sih buat berlibur? (IB07/E04)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024