BerandaHits
Minggu, 5 Jun 2021 19:00

Ini Alasan Mengapa Orang Sunda Sulit Membedakan 'F' dan 'P'

Ini Alasan Mengapa Orang Sunda Sulit Membedakan 'F' dan 'P'

Orang Sunda kesulitan membedakan "f" dan "p". (Flickr/ Ya, saya inBaliTimur)

Kamu pasti sering mendengar kelakar ini, orang sunda kesulitan membedakan "F" dan "P" saat mengucakpan kata. Ternyata, hal ini ada sebabnya, lo. Yuk, simak!

Inibaru.id – Meski sama-sama tingal di Pulau Jawa, masyarakat Jawa Barat dan Banten memiliki bahasa yang berbeda dengan masyarakat dari Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Yogyakarta. Sehari-hari, mereka memakai Bahasa Sunda. Nah, kalau kamu cermati, orang Sunda punya kebiasaan unik, yakni sulit membedakan “F” dan “P” di kata-kata yang mereka ucapkan.

Sebagai contoh, ada yang terbiasa mengucapkan kata “maaf” dengan “maap”. Kalau yang ini sih mudah dimengerti. Masalahnya ada sejumlah kata yang jadi membingungkan kalau huruf “f” diubah pelafalannya jadi huruf “h”.

Kalau menurut pakar bahasa, logat atau dialek orang Sunda membuat mereka kesulitan membedakan huruf “f”, “p”, dan “v”. Jadi, mereka cenderung mengucapkannya dengan huruf “p” saja. Menariknya, kebiasaan ini ternyata sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu, lo.

Terkait dengan Aksara Sunda

Kalau di zaman dahulu, aksara Sunda alias Kaganga memang nggak mengenal huruf “f” dan “v”. Yang ada hanya huruf “p”. Jadi, wajar jika orang-orang Sunda melafalkan kedua huruf tersebut dengan yang paling dekat pelafalannya, yakni “p”. Tapi, kalau menurut para ahli, sebenarnya aksara Sunda sudah mengalami perubahan sehingga mengenal dua huruf yang sulit diucapkan.

Ahli Antropolinguistik Universitas Pendidikan Indonesia Mahmud Fasya punya pendapat terkait dengan keunikan ini. Kalau menurutnya, jumlah bunyi di setiap bahasa itu berbeda-beda. Jadi, tatkala seseorang belajar bahasa kedua, akan sulit mengikuti bunyi-bunyian baru dan berbeda dari yang selama ini dia biasa lafalkan.

Aksara Sunda alias Kaganga. (Siswapelajar.com)

Nah, dalam konteks orang Sunda, memang huruf “f” dan “v” nggak ada dalam bunyi asli Bahasa Sunda. Mereka baru mengenalnya saat Bahasa Arab mulai masuk ke Nusantara.

“Tidak ada dalam Sunda itu bunyi 'f' dan 'v'," ujar Mahmud.

Sebenarnya, kesulitan orang Sunda melafalkan “f” dan “v” ini juga dialami penutur bahasa daerah lain dalam konteks yang berbeda. Contohlah, orang Jawa suka sekali menambahkan “m” setiap kali mengucapkan huruf “b” yang ada di depan kata atau orang Bali yang sulit melafalkan “t” dengan tegas.

“Orang Jawa sering diledek nggak kuliah di ITB, tapi ITM yang artinya Institut Teknologi Mbandung,” jelas Mahmud.

Punya Ciri Khas Unik Lainnya

Nah, orang Sunda juga punya keunikan lain, lo. Sebagai contoh, mereka sering sekali menambahkan sisipan kata “mah” atau “teh”, di akhir atau tengah kalimat. Meski mereka sudah memakai bahasa lain seperti Bahasa Indonesia, sisipan ini tetap akan sering terpakai sehingga membuat mereka bisa dikenali dari mana asalnya.

Bahasa Sunda memang sangat unik, ya Millens. Apalagi nada bicaranya sangat unik dan nggak ada duanya di Indonesia. Jadi, soal nggak bisa mengucapkan “f” dan “v”, sudah jelas kan apa alasannya? (Ayo/IB09/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Iri dan Dengki, Perasaan Manusiawi yang Harus Dikendalikan

27 Mar 2025

Respons Perubahan Iklim, Ilmuwan Berhasil Hitung Jumlah Pohon di Tiongkok

27 Mar 2025

Memahami Perasaan Robot yang Dikhianati Manusia dalam Film 'Companion'

27 Mar 2025

Roti Jala: Warisan Kuliner yang Mencerminkan Kehidupan Nelayan Melayu

27 Mar 2025

Jelang Lebaran 2025 Harga Mawar Belum Seharum Tahun Lalu, Petani Sumowono: Tetap Alhamdulillah

27 Mar 2025

Lestari Moerdijat: Literasi Masyarakat Meningkat, tapi Masih Perlu Dorongan Lebih

27 Mar 2025

Hitung-Hitung 'Angpao' Lebaran, Berapa Banyak THR Anak dan Keponakan?

28 Mar 2025

Setengah Abad Tahu Campur Pak Min Manjakan Lidah Warga Salatiga

28 Mar 2025

Asal Usul Dewi Sri, Putri Raja Kahyangan yang Diturunkan ke Bumi Menjadi Benih Padi

28 Mar 2025

Cara Menghentikan Notifikasi Pesan WhatsApp dari Nomor Nggak Dikenal

28 Mar 2025

Hindari Ketagihan Gula dengan Tips Berikut Ini!

28 Mar 2025

Cerita Gudang Seng, Lokasi Populer di Wonogiri yang Nggak Masuk Peta Administrasi

28 Mar 2025

Tren Busana Lebaran 2025: Kombinasi Elegan dan Nyaman

29 Mar 2025

AMSI Kecam Ekskalasi Kekerasan terhadap Media dan Jurnalis

29 Mar 2025

Berhubungan dengan Kentongan, Sejarah Nama Kecamatan Tuntang di Semarang

29 Mar 2025

Mengajari Anak Etika Bertamu; Bekal Penting Menjelang Lebaran

29 Mar 2025

Ramadan Tetap Puasa Penuh meski Harus Lakoni Mudik Lebaran

29 Mar 2025

Lebih dari Harum, Aroma Kopi Juga Bermanfaat untuk Kesehatan

29 Mar 2025

Disuguhi Keindahan Sakura, Berikut Jadwal Festival Musim Semi Korea

29 Mar 2025

Fix! Lebaran Jatuh pada Senin, 31 Maret 2025

29 Mar 2025