BerandaHits
Minggu, 23 Mar 2024 14:00

Diterjang Banjir Kali Kedua, Relawan: Warga Demak Capai dan Frustasi

Pengendara motor melewati trotoar demi menghindari genangan banjir. (Inibaru.id/ Fitroh Nurikhsan)

Nggak mudah menghadapi banjir bandang dua kali dalam waktu berdekatan. Meski nggak sepanik saat pertama, saat banjir kedua menyerang, warga Demak merasa capai dan frustasi.

Inibaru.id - Dalam kurun waktu belum genap dua bulan, Kabupaten Demak kembali dihantam banjir. Nyaris seluruh wilayahnya tergenang air dengan ketinggian bervariasi.

Dari laporan Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Demak, banjir kedua yang menggenangi Kota Wali terjadi pada hari Rabu (13/3/2024) malam. Cuaca esktrem hingga jebolnya beberapa tanggul sungai jadi penyebab utamanya.

Lalu, bagaimana keadaan warga Demak menghadapi bencana tersebut? Menurut salah seorang relawan yang berjibaku mengevakuasi korban banjir, terdapat perbedaan sikap warga dalam merespons bencana banjir pertama dan kedua.

Kepanikkan warga nggak sebesar saat menghadapi banjir yang terjadi pada bulan Februari lalu. Mereka juga secara mandiri mengevakuasi diri mencari tempat yang lebih aman.

Banyak jalan-jalan di Kabupaten Demak tergenang akibat banjir. (Inibaru.id/ Fitroh Nurikhsan)

Namun, tak dapat dimungkiri, banjir yang bertubi-tubi melanda Kabupaten Demak tersebut bikin sebagian warga frustasi. Mereka belum sepenuhnya bisa berdamai dengan keadaan.

"Warga seperti kelihatan sudah capai dan frustasi. Belum lama surut, sudah banjir lagi," celetuk seorang relawan Charil Anam saat menceritakan pengalamannya mengevakuasi korban banjir.

Anam, sapaan akrabnya, sudah menduga akan terjadi banjir susulan. Sebab, tanggul-tanggul yang baru selesai diperbaiki nggak otomatis mampu menahan derasnya debit air sungai.

"Sebagai seorang relawan, hati tetap teriris melihat saudara-saudara kita terkena musibah banjir. Saya membayangkan kalau bencana itu misal menimpa saya bagaimana," terangnya.

Enggan Dievakuasi

Para warga saat melewati genangan banjir setelah mengikuti pengajian. (Inibaru.id/ Fitroh Nurikhsan)

Lelaki berusia 46 tahun itu masih ingat saat terjadi peristiwa banjir yang pertama. Warga yang tinggal di Kecamatan Karanganyar nggak mau dievakuasi dan memilih bertahan di dalam rumah. Mereka mengira genangan air yang merendam pemukiman nggak bakal tinggi dan akan cepat surut. Kenyataannya berkata lain, banjir semakin besar dan warga pun mulai panik.

"Warga Karanganyar memang nggak pernah kebanjiran gara-gara tanggul jebol. Makanya nggak mau dievakuasi. Pas airnya semakin tinggi, mereka kaget dan banyak yang naik ke genteng," imbuhnya.

Diakui Anam, saat banjir semakin tinggi dan arusnya cukup deras, para relawan sempat kesulitan mengevakuasi warga yang terjebak di atas rumah.

"Saat kami mau menyelamatkan salah satu warga, perahu kami nyaris terbalik. Sangat penting mengenali medan jika arus banjirnya cukup besar," tukasnya.

Ya, hari-hari beraktivitas dengan genangan banjir dan belum tahu kapan air bakal surut memang bikin lelah. Tapi, baik relawan maupun para korban banjir nggak pernah berhenti berharap semoga keadaan aman dan normal kembali. (Fitroh Nurikhsan/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Tanda Diabetes pada Kulit yang Jarang Disadari

8 Des 2024

Berapa Luas Kamar Tidur yang Ideal?

8 Des 2024

Piknik Santai di Rowo Gembongan Temanggung

8 Des 2024

Ombudsman: Terkait Penanganan Kasus Penembakan Siswa SMK, Polrestabes Semarang Nggak Profesional

8 Des 2024

Dekat dengan Candi Prambanan, Begini Keindahan Candi Sojiwan

8 Des 2024

Pemprov Jateng: Pagu 10 Ribu, Makan Bergizi Gratis Nggak Bisa Sediakan Susu

8 Des 2024

Hadirkan Stefan William di Acara Pembukaan, Miniso Penuhi Gaya Hidup Modern dan Kekinian Warga Kota Semarang

8 Des 2024

Ada Tiga Bibit Siklon Tropis Kepung Indonesia, Apa Dampaknya?

9 Des 2024

Menilik Hasil Rekapitulasi Suara Pilkada 2024 di Lima Daerah

9 Des 2024

Produksi Genting di Desa Papringan, Tetap Autentik dengan Cara Tradisional

9 Des 2024

Rekor 1.000 Poin Megawati Hangestri di Liga Voli Korea

9 Des 2024

Peringati Perang Diponegoro, Warga Yogyakarta Gelar Kirab Tongkat Kiai Cokro

9 Des 2024

Tanpa Transit! Uji Coba Direct Train Gambir-Semarang Tawang, KAI Tawarkan Diskon 50 Persen

9 Des 2024

Sidang Kode Etik Kasus Penembakan di Semarang, Hadirkan Saksi dan Keluarga Korban

9 Des 2024

Apa yang Bikin Generasi Z Sering Dideskripsikan sebagai Generasi Paling Kesepian?

9 Des 2024

Kasus Polisi Tembak Siswa SMK, Robig Dipecat Tidak Dengan Hormat!

10 Des 2024

Penembak Siswa SMK 4 Semarang Dipecat; Ayah Korban: Tersangka Nggak Minta Maaf

10 Des 2024

50 Persen Hidup Lansia Indonesia Bergantung pada Anaknya; Yuk Siapkan Dana Pensiun!

10 Des 2024

Asap Indah Desa Wonosari, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Jawa Tengah

10 Des 2024

Hanya Membawa Kerugian, Jangan Tergoda Janji Manis Judi Online!

10 Des 2024