BerandaHits
Minggu, 6 Jun 2020 17:10

Dampak Membakar Sampah, Buruk bagi Bumi dan Kesehatan

Membakar sampah ternyata bisa berbahaya bagi kesehatan tubuh. (Flickr/ LearningLark)

Membakar sampah dianggap sebagai cara yang praktis untuk menghilangkan sampah yang menumpuk. Sayangnya, kebiasaan ini justru bisa memberikan dampak buruk bagi bumi dan kesehatan tubuh, lo. Kok bisa?

Inibaru.id - Karena nggak ingin sampah semakin menumpuk di sekitar rumah, banyak orang memilih untuk membakarnya. Hal ini dianggap sebagai cara yang praktis untuk menghilangkan sampah. Apalagi jika di lingkungan rumah nggak ada petugas yang mengurusnya. Masalahnya adalah, kebiasaan membakar sampah bisa memberikan dampak buruk bagi tubuh dan bumi, lo.

Membakar sampah akan menghasilkan bahan-bahan kimia berbahaya. Apalagi jika jenis sampah yang dibakar adalah plastik atau bahan-bahan lainnya. Bahan kimia ini berpotensi membahayakan kesehatan, khususnya bagi saluran pernapasan.

Kebiasaan membakar sampah bisa membahayakan pernapasan. (Flickr/ LearningLark)

Sebagai contoh, kamu akan mengisap karbondioksida dalam jumlah yang cukup banyak jika berada dekat dengan pembakaran sampah. Hal ini tentu akan menimbulkan masalah pada saluran pernapasan seperti sesak napas.

Nggak hanya itu, karbon dioksida ternyata juga berkontribusi dalam meningkatkan jumlah gas rumah kaca sebesar lima persen. FYI, Efek rumah kaca merupakan salah satu faktor yang memperburuk pemanasan global, lo.

Berbeda dengan bagian luar sampah yang bisa menghasilkan karbondioksida saat dibakar, bagian dalam tumpukan sampah yang kekurangan oksigen akan menghasilkan karbon monoksida (CO). Karbonmonoksida adalah gas nggak berwarna dan kehadirannya sulit dideteksi. Gas ini juga berbahaya bagi kesehatan.

Menghirupnya dalam kadar rendah saja sudah cukup untuk membuat sesak napas. Jika kamu menghirupnya dalam jumlah tinggi, bisa saja membuatmu pingsan atau kehilangan nyawa!

Membakar sampah juga berbahaya bagi lingkungan. (Flickr/entozoa)

Karbonmonoksida yang kamu hirup akan mengikat hemoglobin sel darah. Akibatnya, hemoglobin yang mestinya mengangkut dan mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh nggak bisa berfungsi. Jika sampai berbagai jaringan tubuh kekurangan oksigen, dampaknya bisa menyebabkan kematian.

Asap hitam yang dihasilkan dari pembakaran sampah juga menghasilkan hidrokarbon benzopirena. Gas tersebut ternyata 350 kali lebih berbahaya daripada asap rokok karena bisa meningkatkan risiko infeksi paru-paru, asma, dan bronkhitis.

Sampah plastik yang dibakar juga akan menghasilkan zat-zat berbahaya seperti dioksin. Zat ini bisa meningkatkan risiko munculnya kanker serta efek buruk lainnya bagi binatang dan manusia.

Daripada membakarnya, yuk kita pilih cara yang lebih ramah lingkungan untuk mengolah sampah, Millens. (Kum/MG27/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Kantongi KTP Palsu, WN Myanmar Ditangkap Petugas Imigrasi

12 Des 2024

Benarkah Nama Kecamatan Jebres di Kota Solo Terinspirasi dari Nama Orang Belanda?

12 Des 2024

Keputusan FIFA tentang Tuan Rumah Piala Dunia dan Kontroversi Arab Saudi

12 Des 2024

Sindrom Ksatria Putih, Ketika Menolong Menjadi Beban Emosional

12 Des 2024

Budaya Makan Orang Korea yang Perlu Kamu Tahu

12 Des 2024

Pasangan Muda Banyak yang Bercerai, Gen Z Makin Ogah Menikah

12 Des 2024

Ruang Baca dan Diskusi Literasi di Kudus, Klub Buku Maossae

12 Des 2024

Gelar ACM, Bandara Ahmad Yani Semarang Bersiap Sambut Libur Nataru 2024/2025

12 Des 2024

Kala 'Slow Living' Mulai Diminati Generasi Muda Indonesia

13 Des 2024

Hadapi Bencana, Wapres Gibran akan Hadir Apel Kesiapsiagaan Bencana di Semarang

13 Des 2024

Enam Cagub dari PDIP Menggugat Hasil Pilkada 2024 ke MK

13 Des 2024

Tarif Layanan Diskon 50 Persen, Penumpang di Bandara Ahmad Yani Bakal Meningkat

13 Des 2024

Dua Pekan Terendam Banjir, Desa Batu di Demak Jadi Mirip Rawa

13 Des 2024

PNS di Tokyo Bakal Kerja 4 Hari Per Minggu Mulai 2025

13 Des 2024

Antisipasi Cuaca Ekstrem di Jawa Tengah, Pemprov Upayakan Modifikasi Cuaca

13 Des 2024

Membangun 'Man Cave' di Rumah, Apakah Perlu?

13 Des 2024

Indonesia Juara FIFAe World Cup 2024; E-Sport Kita Makin Berkembang

14 Des 2024

Legenda Kali Woro; Tentang Kesombongan Manusia terhadap Alam

14 Des 2024

Menguak Rahasia Rasa Manis Ubi Cilembu, Benarkah Karena Diberi Gula atau Madu?

14 Des 2024

Minimarket di Korea Selatan, Lebih dari Tempat Belanja, Kini Jadi Tujuan Wisata

14 Des 2024