BerandaHits
Jumat, 27 Jun 2019 08:12

Memasuki Musim Kemarau, BPDB Magetan Imbau Pendaki Gunung Lawu Nggak Nyalakan Api Unggun

Memasuki Musim Kemarau, BPDB Magetan Imbau Pendaki Gunung Lawu Nggak Nyalakan Api Unggun

Gunung Lawu. (Fotowisata)

BPDB Magetan melarang pendaki Gunung Lawu menyalakan api unggun. Aturan ini dibuat untuk menghindari terjadinya kebakaran di area Gunung Lawu mengingat saat ini sudah memasuki musim kemarau.

Inibaru.id – Memasuki musim kemarau, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magetan, Jawa Timur melarang pendaki Gunung Lawu menyalakan api unggun. Selain itu, pendaki juga diimbau untuk nggak merokok. Larangan ini dibuat untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan seperti pada 19 Juni silam.

BPBD Magetan memprediksi pada Agustus mendatang, pendaki Gunung Lawu akan mengalami peningkatan. Semakin banyak pendaki, risikokebakaran pun semakin meningkat krena ada faktor kelalaian pendaki yang ikut andil dalam kasus kebakaran hutan.

Laman Kompas, Rabu (26/6/2019) menulis, selain melarang para pendaki menyalakan api unggun dan merokok, BPDB juga memesan raket gepyok untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran di Gunung Lawu.

“Kalau musim kemarau seperti ini, hutan di Gunung Lawu rawan terbakar. Nah, untuk mengantisipasi itu kami sudah mengajukan permintaan 200 raket gebyok ke BPDB Provinsi,” ujar Kasi Kedaruratan dan Logistik BPDB Kabupaten Magetan Fery Yoga Saputra, Rabu (26/6).

Menurut Fery, raket gepyok yang terbuat dari kawat dan besi sangat membantu dalam menangani kebakaran, terutama di area yang sulit dijangkau.

“Kalau lokasi kebakaran sulit dijangkau, raket gepyok menjadi peralatan pemadam yang sangat membantu,” tambah Fery.

Aturan ini sebaiknya ditaati seluruh pendaki gunung baik di Lawu ataupun gunung lainnya. Puntung rokok atau api unggun yang nggak dimatikan sangat besar peluangnya untuk memicu kebakaran. So, jangan sembarangan saat mendaki ya, Millens. (IB18/E04)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Iri dan Dengki, Perasaan Manusiawi yang Harus Dikendalikan

27 Mar 2025

Respons Perubahan Iklim, Ilmuwan Berhasil Hitung Jumlah Pohon di Tiongkok

27 Mar 2025

Memahami Perasaan Robot yang Dikhianati Manusia dalam Film 'Companion'

27 Mar 2025

Roti Jala: Warisan Kuliner yang Mencerminkan Kehidupan Nelayan Melayu

27 Mar 2025

Jelang Lebaran 2025 Harga Mawar Belum Seharum Tahun Lalu, Petani Sumowono: Tetap Alhamdulillah

27 Mar 2025

Lestari Moerdijat: Literasi Masyarakat Meningkat, tapi Masih Perlu Dorongan Lebih

27 Mar 2025

Hitung-Hitung 'Angpao' Lebaran, Berapa Banyak THR Anak dan Keponakan?

28 Mar 2025

Setengah Abad Tahu Campur Pak Min Manjakan Lidah Warga Salatiga

28 Mar 2025

Asal Usul Dewi Sri, Putri Raja Kahyangan yang Diturunkan ke Bumi Menjadi Benih Padi

28 Mar 2025

Cara Menghentikan Notifikasi Pesan WhatsApp dari Nomor Nggak Dikenal

28 Mar 2025

Hindari Ketagihan Gula dengan Tips Berikut Ini!

28 Mar 2025

Cerita Gudang Seng, Lokasi Populer di Wonogiri yang Nggak Masuk Peta Administrasi

28 Mar 2025

Tren Busana Lebaran 2025: Kombinasi Elegan dan Nyaman

29 Mar 2025

AMSI Kecam Ekskalasi Kekerasan terhadap Media dan Jurnalis

29 Mar 2025

Berhubungan dengan Kentongan, Sejarah Nama Kecamatan Tuntang di Semarang

29 Mar 2025

Mengajari Anak Etika Bertamu; Bekal Penting Menjelang Lebaran

29 Mar 2025

Ramadan Tetap Puasa Penuh meski Harus Lakoni Mudik Lebaran

29 Mar 2025

Lebih dari Harum, Aroma Kopi Juga Bermanfaat untuk Kesehatan

29 Mar 2025

Disuguhi Keindahan Sakura, Berikut Jadwal Festival Musim Semi Korea

29 Mar 2025

Fix! Lebaran Jatuh pada Senin, 31 Maret 2025

29 Mar 2025