BerandaHits
Kamis, 3 Apr 2019 13:20

BMKG: Perairan Selatan Jawa Berpotensi Terjadi Gelombang Tinggi

BMKG: Perairan Selatan Jawa Berpotensi Terjadi Gelombang Tinggi

Ilustrasi Gelombang tinggi di Samudera Hindia. (Pixabay)

BMKG kembali keluarkan laporan peringatan potensi gelombang tinggi yang akan muncul di beberapa wilayah perairan Indonesia. Dalam prakiraan ini, Pulau Jawa kembali masuk daftar waspada gelombang tinggi.

Inibaru.id – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kembali mengeluarkan laporan potensi gelombang tinggi. Perairan selatan Pulau Jawa tepatnya Samudera Hindia masuk dalam daftar tersebut. Tinggi gelombang yang diprediksi menghantam pesisir yakni 1,25 hingga 2,5 meter.

Kepala Bagian Humas BMKG Taufan Maulana menjelaskan gelombang tinggi itu disebabkan adanya pola tekanan rendah sebesar 1.007 hPa di Laut Arafuru. Saat ini, pola angin di wilayah utara Indonesia (utara-timur laut) berkecepatan 4-20 knot, sedangkan di wilayah selatan Indonesia (barat daya-barat laut) berkecepatan 4-25 knot.

Sementara itu, kecepatan angin tertinggi akan terjadi di Perairan Kepualauan Sermata-Kepulauan Babar, Perairan Kepulauan Kai-Kepulauan Aru, Laut Banda, dan Perairan Amamapere seperti ditulis Kompas.com, Selasa (2/4/2019).

Dari prakiraan tersebut, BMKG mengimbau nelayan untuk waspada terhadap kecepatan angin lebih dari 15 knot dengan tinggi gelombang 1,25 meter. Kapal tongkang juga diimbau waspada dengan kecepatan angin lebih dari 16 knot dengan tinggi gelombang di atas 1,5 meter.

Sementara itu, kapal feri diimbau waspada dengan kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter. Kapal kargo dan kapal pesiar diimbau mewaspadai kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang 4 meter.

Selain selatan Pulau Jawa, perairan Sabang hingga Lampung juga berpotensi terjadi gelombang tinggi. Perairan selatan Pulau Sumba-Sawu juga diperkirakan diterpa gelombang tinggi.

Informasi mengenai gelombang tinggi ini akan selalu diperbarui sela tiga hari sekali supaya lebih akurat.

"Iya (tiga hari sekali). Updating. Biar lebih akurat," kata Taufan.

Bagi yang hendak berlibur di pantai, harap lebih berhati-hati, ya. (IB07/E04)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ihwal Mula Kampung Larangan di Sukoharjo, 'Zona Merah' yang Pantang Dimasuki Bumiputra

12 Apr 2025

Lagu "You'll be in My Heart" Viral; Mengapa Baru Sekarang?

12 Apr 2025

Demi Keamanan Data Pribadi, Menkomdigi Sarankan Pengguna Ponsel Beralih ke eSIM

12 Apr 2025

Bikin Resah Pengguna Jalan, Truk Sampah Rusak di Kota Semarang Bakal Diperbaiki

12 Apr 2025

Ketika Pekerjaan Nggak Sesuai Dream Job; Bukan Akhir Segalanya!

12 Apr 2025

Lindungi Masyarakat, KKI Cabut Hak Praktik Dokter Tersangka Pelecehan Seksual secara Permanen

12 Apr 2025

Mengenal Getuk Kethek, Apakah Terkait dengan Monyet?

13 Apr 2025

Di Balik Mitos Suami Nggak Boleh Membunuh Hewan saat Istri sedang Hamil

13 Apr 2025

Kisah Kampung Laut di Cilacap; Dulu Permukiman Prajurit Mataram

13 Apr 2025

Mengapa Manusia Takut Ular?

13 Apr 2025

Nilai Tukar Rupiah Lebih Tinggi, Kita Bisa Liburan Murah di Negara-Negara Ini

13 Apr 2025

Perlu Nggak sih Matikan AC Sebelum Matikan Mesin Mobil?

14 Apr 2025

Antrean Panjang Fenomena 'War' Emas; Fomo atau Memang Melek Investasi?

14 Apr 2025

Tentang Mbah Alian, Inspirasi Nama Kecamatan Ngaliyan di Kota Semarang

14 Apr 2025

Mengenal Oman, Negeri Kaya Tanpa Gedung Pencakar Angkasa

14 Apr 2025

Farikha Sukrotun, Wasit Internasional Bulu Tangkis yang Berawal dari Kasir Toko Bangunan Kudus

14 Apr 2025

Haruskah Tetap Bekerja saat Masalah Pribadi Mengganggu Mood?

14 Apr 2025

Grebeg Getuk 2025 Sukses Meriahkan Hari Jadi ke-1.119 Kota Magelang

14 Apr 2025

Tradisi Bawa Kopi dan Santan dalam Pendakian Gunung Sumbing, Untuk Apa?

15 Apr 2025

Keindahan yang Menakutkan, Salju Turun saat Sakura Mekar di Korea Selatan

15 Apr 2025