BerandaHits
Jumat, 2 Jun 2022 12:21

Bikin Malu, Mahasiswi Keperawatan yang Viral Curhat Pasang Kateter Ditarik dari Tempat Praktik

Viral video mahasiswi nakes yang memasang kateter pasien. (TikTok/moditabok)

Bijak-bijaklah bermedia sosial kalau nggak mau bernasib sama seperti perempuan ini. Sebuah video perempuan berpakaian tenaga kesehatan yang curhat pasang kateter untuk pasien laki-laki di media sosial TikTok viral. Dianggap nggak etis, warganet pun melayangkan hujatan pada mahasiswi keperawatan yang sedang praktik ini. Nggak sampai di situ, pihak universitas tempatnya belajar akhirnya menariknya dari tempat praktik.

Inibaru.id – Lagi-lagi, konten tenaga kesehatan (nakes) yang kurang etis viral di media sosial. Seorang perempuan yang merupakan mahasiswi keperawatan mengunggah video yang isinya menceritakan baru saja memasang kateter ke pasien laki-laki jadi sorotan. Saking viralnya video tersebut, sang mahasiswi langsung ditarik dari tempat praktiknya oleh pihak kampus.

Video yang viral tersebut diunggah oleh akun TikTok @moditabok.

Ketika aku harus masang kateter urin/DC untuk pasien cowok. Mana udah cakep, seumuran lagi,” tulis akun tersebut sembari merekam dirinya masih dengan seragam nakes.

Meski ada keterangan tetap melakukan tugasnya dengan profesional, tetap saja video ini mendapatkan hujatan dari warganet karena dianggap nggak etis. Apalagi, kasus nakes yang mengunggah video atau cerita terkait dengan pasiennya sudah berkali-kali terjadi.

Pihak Universitas Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta selaku kampus tempat mahasiswi tersebut belajar pun sampai angkat bicara. Kepala Biro Humas, Kerjasama, dan Protokol universitas tersebut Sinta Maharani membenarkan kalau mahasiswi tersebut memang kuliah di Unisa Yogya. Sang mahasiswi juga sudah ditegur.

“Memperingatkan atau menegur mahasiswa tersebut terkait dengan konten yang telah dibuat. Menarik mahasiswa tersebut dari tempat kliniknya,” jelas Sinta, Rabu (1/6/2022).

Nggak cukup, pihak Prodi Keperawatan Unisa Yogya sampai mengeluarkan permohonan maaf. Mereka bakal melakukan pertemuan dengan pihak rumah sakit terkait hal ini.

“Kami sebagai almamater yang bersangkutan memohon maaf kepada semua pihak yang merasa dirugikan, khususnya RSUD Wonosari,” tulis akun Twitter @unisa_yogya, Selasa (1/6).

Akun TikTok @moditabok juga mengunggah video yang isinya meminta maaf, klarifikasi, dan mengaku sudah menghapus video yang bikin heboh tersebut.

Nakes Perlu Memahami Etika Bermain Media Sosial Lagi?

Ilustrasi: Sejumlah nakes melanggar kode etik saat bermedia sosial. (Line/TikTok)

Memang, nakes yang mengunggah video atau cerita terkait dengan pasien hanya segelintir. Tapi, berbagai kasus ini sudah cukup untuk mencoreng citra nakes-nakes lain yang tetap bekerja dengan profesional dengan menjaga kode etik. Hal ini pun sampai menyita perhatian Ketua Majelis Kehormatan Etik Kedokteran Pusat Ikatan Dokter Indonesia (MKEK IDI) dr Pukovisa Prawiroharjo, SpS.

Pada 2021 lalu, regulasi terkait dengan perilaku nakes dalam bermedia sosial memang belum ada. Tapi, dr Pukovisa mengaku pihaknya sedang menggodoknya.

“Nanti dalam waktu dekat semoga dapat dirilis regulasi etik terkait,” jelasnya, Senin (19/4/2021).

Meskipun regulasi ini belum terealisasi, sebenarnya para tenaga kesehatan sudah dibekali dengan kode etik dan sumpah profesi. Saat kuliah, juga ada mata kuliah terkait hal tersebut. Jadi, Andaipun pengin bermedia sosial, harus benar-benar cermat agar nggak melanggarnya. Ada baiknya, konten yang dibuat murni untuk kebutuhan edukasi atau sosialisasi saja.

Di Eropa, sudah ada aturan berjudul Doctor’s use of Social Media yang dibuat oleh General Medical Council (GMC). Dalam aturan ini, dokter diminta untuk memiliki dua akun media sosial yang berbeda. Jadi, ada yang akun pribadi dan sama sekali nggak membahas profesinya, dan satunya bisa dipakai sebagai penyebar konten-konten edukasi kesehatan.

Yang pasti, dalam aturan ini, dokter harus benar-benar menjaga batasan dengan pasiennya, menghargai informasi pribadi serta rekam medis pasien, sekaligus mencegah pencemaran nama baik pasien.

Kalau menurutmu, apakah sudah perlu aturan tegas terkait nakes yang bermedia sosial atau kita hanya perlu mengingatkan soal kode etik saja, Millens? (Kom/IB09/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: