BerandaHits
Jumat, 24 Mei 2018 13:31

Banjir Rob Landa Sejumlah Daerah di Jawa Tengah

Banjir Rob Landa Sejumlah Daerah di Jawa Tengah

Banjir yang menggenangi Jalan Raya Kaligawe mengakibatkan kemacetan panjang dan membuat sejumlah kendaraan mogok. (Beritajateng.net)

Banjir rob melanda sejumlah daerah di Jawa Tengah seperti Semarang, Tegal, dan Pekalongan. Banjir rob ini mengakibatkan kemacetan panjang di Jalur Pantura hingga melumpuhkan aktivitas warga.

Inibaru.id – Sejumlah daerah di Jawa Tengah seperti Kota Semarang, Kota Tegal, Kabupaten Tegal, dan Kabupaten Pekalongan dilanda banjir rob pada Rabu, (23/5/2018). Banjir rob tersebut mengakibatkan kemacetan panjang di Jalur Pantura. Selain itu, banjir rob juga menghambat aktivitas ekonomi warga serta membuat sejumlah warga terpaksa mengungsi dari rumah mereka.

Kemacetan panjang terlihat di Jalur Pantura Semarang-Demak, tepatnya di ruas Jalan Raya Kaligawe. Banjir rob mulai tampak menggenangi perlintasan kereta api di Kaligawe hingga Terminal Bus Terboyo dengan ketinggian bervariasi antara 20-50 cm. Beberapa warga berpendapat, banjir rob yang terjadi kali ini lebih besar daripada yang pernah terjadi sebelumnya.

“Tadi siang sudah mulai tinggi airnya, sore tadi makin tinggi. (Kawasan ini) biasa rob, tapi sekarang lebih besar. Kendaraan hampir tidak bisa lewat. Saya saja balik arah, nggak bisa lewat, padahal hujannya nggak deras,” tutur Joko, seorang pedagang, dilansir dari INews.id, Rabu, (23/5).

Rob di Jalan Kaligawe, Semarang. (Tribunnews.com)

Selain di Semarang, banjir rob juga melumpuhkan aktivitas warga di Kabupaten Tegal. Wilayah yang terendam banjir rob meliputi Kelurahan Muarareja, Tegalsari, dan Panggung dengan ketinggian berkisar antara 10 cm hingga lebih dari setengah meter. Banjir rob ini diperkirakan terjadi karena air laut mengalami kenaikan antara 1,25-2,5 meter.

Aktivitas ekonomi di kawasan Pantai Martoloyo, Pulo Kodok, Kelurahan Panggung, Kota Tegal juga lumpuh akibat rob. Para penjaja makanan di pinggir pantai bahkan sempat berlarian ketika banjir rob datang pada pukul 15.00 WIB, Selasa (22/5/2018).

Rob di pesisir Pantai Martoloyo, Kota Tegal. (Tribunnews.com)

“Seketika ada angin kencang terus air laut meluap sampai ke daratan. Hal ini membuat warga bersiap dan waspada. Rob masuk ke warung hingga semua aktivitas terhenti. Untuk memasak saja kami kesulitan,” ujar Ketua Penghijauan Pesisir Pantai Martoloyo, Kota Tegal Teguh Sapari.

Sementara itu, sebanyak 200 warga di Kelurahan Jeruksari, Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan terpaksa meninggalkan rumah mereka untuk mengungsi ke Kantor Kecamatan Tirto. Banjir rob yang melanda kelurahan mereka selama dua pekan ini membuat warga nggak bisa beraktivitas seperti yang ditulis Tribun Jateng, Rabu (23/5).

Yos Rosyidi Camat Pekalongan Utara mengonfirmasi banjir rob yang terjadi pada pukul 15.00 WIB dengan ketinggian 10-60 cm pada Rabu (23/5) telah menggenangi seluruh kelurahan di wilayah Pekalongan Utara, kecuali wilayah Degayu. Menurut Yos, ketinggian banjir kali ini lebih besar daripada yang terjadi pada bulan Desember tahun lalu. Aktivitas warga dalam menjalankan ibadah selama Ramadan, terutama untuk sholat tarawih, pun terganggu.

Rob di Pekalongan. (Detik.com)

“Warga harus melintasi genangan banjir karena akses jalan di sebagian Kelurahan Krapyak sudah terendam. Bahkan di Gang 5 atau RW 17, warga tidak bisa tarawih berjamaah karena musala terendam,” pungkas Adi Sujadi, warga Krapyak.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Pekalongan juga melaporkan pada Rabu (23/5) pukul 16.00 ketinggian air mencapai 1 meter.

Waduh, tinggi juga ya, Millens. Semoga banjir rob yang melanda sebagian daerah di Jawa Tengah ini bisa segera surut ya agar warga dapat kembali beraktivitas seperti biasa. (IB15/E04)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Iri dan Dengki, Perasaan Manusiawi yang Harus Dikendalikan

27 Mar 2025

Respons Perubahan Iklim, Ilmuwan Berhasil Hitung Jumlah Pohon di Tiongkok

27 Mar 2025

Memahami Perasaan Robot yang Dikhianati Manusia dalam Film 'Companion'

27 Mar 2025

Roti Jala: Warisan Kuliner yang Mencerminkan Kehidupan Nelayan Melayu

27 Mar 2025

Jelang Lebaran 2025 Harga Mawar Belum Seharum Tahun Lalu, Petani Sumowono: Tetap Alhamdulillah

27 Mar 2025

Lestari Moerdijat: Literasi Masyarakat Meningkat, tapi Masih Perlu Dorongan Lebih

27 Mar 2025

Hitung-Hitung 'Angpao' Lebaran, Berapa Banyak THR Anak dan Keponakan?

28 Mar 2025

Setengah Abad Tahu Campur Pak Min Manjakan Lidah Warga Salatiga

28 Mar 2025

Asal Usul Dewi Sri, Putri Raja Kahyangan yang Diturunkan ke Bumi Menjadi Benih Padi

28 Mar 2025

Cara Menghentikan Notifikasi Pesan WhatsApp dari Nomor Nggak Dikenal

28 Mar 2025

Hindari Ketagihan Gula dengan Tips Berikut Ini!

28 Mar 2025

Cerita Gudang Seng, Lokasi Populer di Wonogiri yang Nggak Masuk Peta Administrasi

28 Mar 2025

Tren Busana Lebaran 2025: Kombinasi Elegan dan Nyaman

29 Mar 2025

AMSI Kecam Ekskalasi Kekerasan terhadap Media dan Jurnalis

29 Mar 2025

Berhubungan dengan Kentongan, Sejarah Nama Kecamatan Tuntang di Semarang

29 Mar 2025

Mengajari Anak Etika Bertamu; Bekal Penting Menjelang Lebaran

29 Mar 2025

Ramadan Tetap Puasa Penuh meski Harus Lakoni Mudik Lebaran

29 Mar 2025

Lebih dari Harum, Aroma Kopi Juga Bermanfaat untuk Kesehatan

29 Mar 2025

Disuguhi Keindahan Sakura, Berikut Jadwal Festival Musim Semi Korea

29 Mar 2025

Fix! Lebaran Jatuh pada Senin, 31 Maret 2025

29 Mar 2025