Inibaru.id - Tahun ini barangkali menjadi tahun pilu bagi Pemerintah Kota Semarang. Di tahun ini, Kota Semarang harus kehilangan Rp 1,1 triliun anggaran pembangunan daerah karena pandemi Covid-19. Setelah adanya berbagai pembatasan, gerak ekonomi terhambat. Pajak daerah pun terjun bebas.
Padahal, pundi-pundi dana itu sebelumnya sudah direncanakan untuk proyek pembangunan fisik kota. Proyeksi yang sudah dipupuk mau nggak mau harus dikubur. Kendati demikian, Walikota Semarang, Hendrar Prihadi meyakini, Kota Semarang bakal beradaptasi dan masyarakatnya bakal bangkit lagi.
Untuk itu, Hendi, panggilan akrabnya, berharap masyarakat dapat mendukungnya dengan beraktivitas sesuai protokol kesehatan.
“Mulai Maret hingga sekarang saya melihat dengan mata kepala
sendiri, saudara-saudara kita yang positif bahkan sampai meninggal, oleh karena
itu jangan pernah menganggap remeh virus ini dengan tetap menerapkan SOP
kesehatan,” ujar Hendi, Selasa (4/8/2020)
Di tengah krisis tersebut, Hendi pasang strategi. Dia akan mencanangkan skala prioritas untuk pengeluaran anggaran. Dia menegaskan, untuk saat ini Hendi mengaku akan mendahulukan tempat ibadah dan sarana umum.
Baca Juga:
Siswa Positif Covid-19 di Tegal Sempat Masuk Sekolah, Guru dan Teman Sekelas Jalani Tes SwabHal ini seperti diungkapkannya ketika berkunjung ke ke wilayah Bangetayu, Kecamatan Genuk, Kota Semarang. Di Yayasan Al Istiqomah Bangetayu Semarang, dirinya menyerahkan bantuan hibah kepada 11 lokasi sarana umum dan 18 tempat ibadah.
“Kami bersepakat mempertahankan dana untuk sarana umum dan tempat ibadah, seperti yang akan dibagikan pada pagi hari ini,” akunya.
Sebelum mengakhiri kunjungan, Hendi berharap semua orang mendoakan Kota Semarang agar terhindar dari bencana dan dijauhkan dari semua penyakit.
"Jangan takut beraktivitas asal tetap menerapkan SOP kesehatan," pungkasnya.
Semoga Semarang bisa bangkit kembali ya, Millens! (IB28/E03)