BerandaFoto Esai
Senin, 28 Jan 2024 11:27

Upaya Kelola Sampah Dapur di Demak; dari Produk UMKM hingga Fashion Show

Dengan pengelolaan yang baik dan kreativitas, sampah dapur juga bisa menjadi penyumbang keuangan keluarga. (Inibaru.id/ Ayu Sasmita)

Untuk mengurangi sampah dapur, sekelompok anggota PKK di Demak membuat produk UMKM dan menggelar fashion show busana berbahan dasar dari plastik dan kardus.

Inibaru.id - Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian LHK mencatat, pada 2023 lalu, sumber sampah terbesar di Indonesia masih didominasi oleh sampah dapur atau rumah tangga, yang menyumbang 38,2 persen dari total timbunan sampah di negeri ini.

Selain banyaknya sisa makanan yang kita buang, ketidaktahuan masyarakat dalam mengolah sampah diyakini menjadi alasan terbesar kenapa persentasenya bisa sebesar itu. Sampah dibiarkan menumpuk tanpa dikelola dengan baik hingga berakhir di tempat pembuangan.

Merasa resah dengan tingginya timbunan sampah dapur ini, para anggota PKK di Kelurahan Bintoro, Kecamatan Demak, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, pun memutuskan untuk mengelola sampah di lingkungan mereka dengan mendirikan bank sampah yang diberi nama Berkah Jaya.

Bank sampah sejatinya bukanlah hal baru di Indonesia. Biasanya, program ini dibuat untuk mengelola sampah di suatu lingkungan agar nggak menumpuk dan terpilah-pilah dengan baik. Pun demikian dengan yang dilakukan di Berkah Jaya.

Kesadaran Lingkungan

Sebagian besar sampah yang dikelola Berkah Jaya berasal sampah dapur warga RT 4 RW 7 Perum Pondok Patiunus di Kelurahan Bintoro. Sampah tersebut disetorkan secara berkala dalam keadaan sudah dipilah dan dikemas.

Ketua kelompok bank sampah Berkah Jaya Sumarti Ningsih mengungkapkan, saat ini warga di RT-nya bisa dibilang punya kesadaran lingkungan yang cukup baik. Mereka, khususnya para perempuannya, telah terbiasa memilah sampah antara yang organik dengan non-organik.

Kesadaran akan kebersihan lingkungan itu nggak lepas dari upaya berulang yang dilakukan Ningsih untuk mengajak mereka. Sejak mulai rutin memilah sampah pada 2017, dia terus menularkan kebiasaan tersebut kepada para perempuan di kompleks perumahannya.

"Kunci utama agar ibu-ibu ini lebih semangat dalam mengumpulkan sampah adalah karena mereka bakal mendapatkan imbalan berupa uang tunai," tutur Ning, sapaan akrabnya.

Menabung dari Sampah

Ning mengatakan, warga menyetorkan sampah ke Berkah Jaya sebulan sekali. Saban tanggal 15, sampah ditimbang lalu dihargai sesuai beratnya. Setelah itu, uang dari penukaran sampah dicatat di buku tabungan dan bisa diambil sewaktu-waktu.

“Kemarin ada ibu-ibu yang ambil tabungan untuk beli sepeda anaknya. Selama setahun mengumpulkan sampah, dia berhasil menabung sebesar Rp400 ribu,“ terangnya.

sampah organik yang berasal dari sisa sayuran atau buah diolah menjadi pupuk. Sementara, sampah non-organik yang sulit terurai seperti botol kemasan, kardus, dan kantong plastik diubah menjadi produk UMKM seperti kerajinan tangan dan furnitur.

"Beberapa kerajinan tangan yang pernah dibuat antara lain kotak tisu, keranjang buah, tempat pensil, dan lain-lain," jelasnya menggebu-gebu. "Produk-produk ini kemudian dijual dengan harga mulai Rp35 ribu sampai Rp75 ribu."

Tampil Cantik dengan Sampah

Upaya Ning dan kawan-kawan nggak hanya mereka nikmati sendiri. Mereka juga menularkan kesadaran tersebut kepada para anggota PKK lain di Kelurahan Bintoro. Tiap peringatan 22 Desember yang bertepatan dengan Hari Ibu, mereka rutin menggelar lomba kreasi sampah plastik.

Memakai tagline "Tampil Cantik dengan Sampah", mereka rutin menggelar fashion show yang memamerkan busana-busana berbahan dasar sampah. Para peserta mematut diri di atas catwalk dengan gaun-gaun menawan yang terbuat dari plastik, kardus, dan bahan bekas lain.

Kendati berbahan dasar sampah, kamu pasti bakal takjub melihat betapa indahnya gaun yang mereka kenakan, lo! Yap, nggak sedikit penonton yang nggak menyadari bahwa pakaian warna-warni yang para peserta kenakan tersebut berbahan plastik dan kardus nggak terpakai.

Keren deh pokoknya! Andaikan kita semua mau berkreasi dengan sampah dapur kita sendiri seperti yang dilakukan Ning dkk, masalah sampah di negeri ini kayaknya bakal lebih mudah diatasi deh! Sepakat, Millens? (Ayu Sasmita/E03)

Sampah-sampah plastik yang sudah dipilah kemudian disetorkan ke bank sampah setiap tanggal 15. Uang yang terkumpul di tabungan bisa dicairkan sewaktu-waktu.
Hasil kerajinan tangan produk UMKM dari bahan dasar sampah karya Ningsih yang siap dipasarkan.
Eceng gondok yang merupakan tumbuhan gulma juga dijadikan produk UMKM Ningsih yang tidak kalah bagusnya dengan kerajinan tangan berbahan dasar sampah.
Ningsih, Ketua Kelompok Bank Sampah Berkah Jaya sedang memamerkan hasil kerajinan tangannya dari bahan dasar plastik bekas.
Ningsih terlihat sedang merancang gaun dari bahan dasar sampah yang siap digunakan untuk acara fashion show Hari Ibu bersama para anggota PKK di Kelurahan Bintoro.
Beberapa kerajinan tangan dari sampah plastik seperti tempat tisu, keranjang buah, dan tempat pensil.
Plastik yang sudah disetrika siap dirangkai menjadi bunga untuk membuat gaun acara fashion show.
Ningsih sedang memilah plastik bekas untuk dijadikan bahan pembuatan gaun fashion show.
Penampilan salah seorang peserta fashion show 'Tampil Cantik dengan Sampah' yang mengenakan busana dari sampah.

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: