Inibaru.id - Nggak ada yang menduga pandemi Covid-19 bakal berlarut-larut hingga sekarang. Banyak usaha yang tumbang, orang-orang dirumahkan, dan nggak sedikit yang sulit makan. Namun, ibarat dualisme, selalu ada orang baik yang juga bermunculan, salah satunya kelompok emak-emak di Pendrikan Kidul, Semarang Tengah, Kota Semarang, Jawa Tengah.
Setiap Jumat, para ibu di kampung tersebut sukarela meletakkan bungkusan berisikan sejumlah bahan pangan yang dibagikan gratis. Lumbung Sedekah Pangan namanya. Sejak pagi, bahan-bahan berupa susu, buah, sayuran, daging, dan telur, itu sudah disediakan berderet di salah satu gang di kampung itu.
Setiap bungkusan sedekah pangan ini boleh diambil siapa saja, tapi hanya satu kantong per warga. Namun, tentu saja ini cukup membantu kebutuhan dapur agar tetap mengebul selama beberapa hari. Ibarat oase di tengah gurun pasir, nggak sedikit warga terdampak pandemi yang mengaku terbantu.
Salah satunya adalah Yuli, nenek 72 tahun beranak tiga yang kini tinggal seorang diri. Ketiga anaknya sudah menikah dan tinggal di lokasi berbeda. Dia kini tinggal di rumah bersama para mahasiswa yang ngekos di tempatnya.
Sebelum pandemi, Yuli baik-baik saja karena punya pemasukan dari uang sewa kos. Namun, kondisi ini berbalik memburuk saat semua penghuni kos memutuskan keluar karena kuliah dilakukan dengan daring.
"Saya nggak malu harus menerima sedekah dari orang lain. Mau gimana lagi, saya harus bertahan hidup," ungkap Yuli yang mengaku bersyukur ada Lumbung Sedekah Pangan hasil inisiasi para ibu PKK di Pendrikan Kidul dan Aksi Cepat Tanggap (ACT) ini.
Yap, nggak ada yang bakal menganggap para penerima bantuan sebagai sosok yang memalukan. Kita nggak pernah tahu kapan akan minta bantuan dan kapan memberi bantuan. Bertahanlah, Millens! (Triawanda Tirta Aditya/E03)