Inibaru.id - Pemprov Jawa Tengah mendapat kado spesial dari suporter PSIS Semarang akhir 2020 lalu. Nggak hanya poster dan seruan mengembalikan PSIS Semarang ke Stadion Jatidiri yang bertebaran di mana-mana, Kantor Gubernuran juga dikirimi karangan bunga dengan keinginan sama: #2021BaliJatidiri.
Seruan itu sempat membuat Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menghubungi Yoyok Sukawi, sosok penting dalam jajaran pemimpin PSIS Semarang. Yoyok mengelak. Dia menolak disebut sebagai bilang "penyerangan" ke pemprov.
Drama itu berujung damai. Namun, gimana dengan Stadion Jatidiri Semarang? Sebetulnya, bisakah PSIS Semarang pulang kandang sekarang? Snex, Panser Biru, dan seluruh penggila bola asal Kota Lunpia tentu sudah menantikan tim kesayangannya kembali ke rumahnya.
Ehm, ada kabar baik, tapi ada kabar buruk. Kabar baiknya, Pemprov Jateng akhirnya memberi lampu hijau kepada PSIS untuk menggunakan Stadion Jatidiri sebagai tempat latihan. Kabar buruknya, stadion tersebut kemungkinan belum bisa dipakai untuk laga home Laskar Mahesa Jenar untuk saat ini.
Proyek yang telah menelan biaya ratusan miliar itu belum paripurna, baru sekitar 80 persen menuju kesempurnaan. Beberapa hal masih harus dilakukan, antara lain menggarap tribun penonton barat, memperbarui rumput, dan membenahi sejumlah detail lain.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Jateng Sinoeng N Rachmadi mengungkapkan, Pemprov Jateng saa ini masih fokus menyelesaikan atap tribun penonton barat. Stadion tersebut, imbuhnya, bisa dipakai latihan, tapi belum layak untuk menggelar kompetisi.
“Mohon doanya saja!” kata Sinoeng ketika ditanya kapan stadion bisa dipakai untuk kompetisi.
Sementara, Ketua Asprov PSSI Jateng Edi Sayudi mengungkapkan, unguk menguji kelayakan Stadion Jatidiri, pihaknya akan berkomunikasi dengan PSSI pusat selaku pemegang otoritas kelayakan stadion.
“Untuk event resmi harus ada verifikasi dari PSSI Pusat atau FIFA. Setelah tribun barat dan perbaikan lain selesai, mungkin pisa dipakai," terang Edi. "Kalau sekadar latihan, sudah sangat layak.”
Hm, sepertinya para pencinta bola di Semarang harus menunggu lebih lama, ya! Namun, suka nggak suka, kembali menunggu sepertinya memang menjadi keputusan yang paling masuk akal. Jangan memaksakan diri, demi keselamatan dan mencegah kemungkinan buruk terjadi. (Triawanda Tirta Aditya/E03)