BerandaFoto Esai
Senin, 28 Feb 2021 09:24

Kerlip Becak Lampu Simpang Lima pada Musim Hujan: Tetap Urup Biar Urip!

Kerlip Becak Lampu Simpang Lima pada Musim Hujan: Tetap Urup Biar Urip!

Pandemi Covid-19 sempat membuat gerak mereka dibatasi. Lalu, kebijakan diperlonggar. Belum lama beroperasi lagi, kerlip becak lampu Simpang Lima ini harus kembali meredup karena musim hujan tiba. Masihkah hujan menjadi berkah bagi mereka?<br>

Inibaru.id - Sore itu basah sekali. Hujan intens yang turun sejak pagi hanya sesekali saja berhenti. Di hadapan saya, di bilangan Pleburan, Semarang Selatan, Kota Semarang, Jawa Tengah, sepeda hias dan becak lampu terparkir berderet di sebuah lahan kosong, tanpa pemilik. Akhir-akhir ini hujan lebat memang hampir setiap hari mendera Kota Lunpia.

Sudah pukul 17.00 WIB dan belum ada satu pun pemilik persewaan becak lampu ini datang untuk mengambil dan membawa sumber penghasilan mereka tersebut ke Simpang Lima. Putus asa rasanya, karena setahu saya becak-becak itu biasanya sudah ditata dan digelandang selepas Asar, sekitar pukul 15.30 WIB.

Perlu kamu tahu, sebagian becak lampu yang disewakan di Simpang Lima memang dititipkan di tempat ini, lahan kosong yang berlokasi nggak jauh dari permukiman warga di belakang Bank Indonesia Semarang. Nggak semua becak, mobil gowes, dan sepeda hias, di tempat tersebut berfungsi. Sebagian di antaranya rusak dan nggak laik pakai. Bahkan, ada yang dijerat semak belukar.

Saya sudah menyerah dan berniat pulang, setelah menunggu lebih dari dua jam, saat seorang pemilik becak lampu datang. Fiko namanya. Semula dia mengaku sudah memutuskan untuk nggak akan "narik" karena hujan belum juga reda sore itu.

“Sebelumnya nggak narik, tapi kok ini terang. Ya, sudah, berangkat!” ungkapnya, Kamis (25/2/2021).

Yang disebut "terang" oleh Fiko sebetulnya masih gerimis, tapi intensitasnya memang sudah jauh lebih berkurang. Dia bertaruh, hujan bakal benar-benar berhenti setelahnya. Dia pun berharap, rezekinya akan lancar malam itu karena sebagian besar penyedia becak lampu lain dipastikan bakal enggan narik karena hujan.

Persewaan becak lampu yang dikelola Fiko dijalankan bersama dua temannya, Saat dan Hirman. Ketiganya bukan warga setempat. Mereka bertiga merantau ke Semarang pada usia yang masih sangat muda. Fico dan Hirman berusia 18 tahun, sedangkan Saat 22 tahun.

“Kami di sini cuma bekerja. Becak ini bukan milik kami,” kata Fiko sembari menggandengkan lima unit becak lampu untuk dibawa ke Simpang Lima. Nantinya becak-becak itu bakal dibawanya sendiri, digelandang melewati jalan raya, berurutan laiknya kereta.

Pemilik persewaan kendaraan hias umumnya memiliki 25 sampai 30 unit. Di Pleburan, ada beberapa tempat lapang yang digunakan untuk memarkirkan becak warna-warni yang dihiasi lampu kerlap-kerlip ini.

Untuk menuju Simpang Lima, Fiko melewati gang-gang sempit di Jalan Erlangga. Saya nggak yakin bisa mengendalikan lima kendaraan itu, tapi dia bisa melakukannya dengan mudah. Di Simpang Lima, Fiko sudah disamput Saat yang sebelumnya juga telah menyiapkan accu-accu untuk daya lampu becak.

“Ini ambil lima becak dulu. Nggak tahu cuacanya soalnya,” kata Saat, yang nggak lama kemudian hujan justru turun tambah deras. Dia yang masih mengenakan jas hujan pun tersenyum pasrah. “Kalau nggak berhenti sampai malam, ya, balik. Tapi, kalau terang, becaknya kami tambah.”

Tahun yang Berat

Awal 2021 menjadi waktu yang lumayan berat bagi Fiko dan kawan-kawan. Cuaca yang lumayan kelam, hujan tiap malam dan belum lama ini bahkan banjir, membuat Simpang Lima kerap sepi pada malam hari. Kendati Pemkot Semarang sudah melonggarkan jam malam di Simpang Lima, penghasilan mereka nggak juga membaik.

Untuk kamu yang belum pernah menyewa kendaraan hias ini, becak dan sepeda bisa kamu pinjam dengan harga yang beragam. Untuk yang ukuran besar dan bisa menampung banyak orang, harganya mencapai Rp 50 ribu, yang sedang Rp 30 ribu, dan untuk sepeda panjang Rp 40 ribu.

“Kalau ramai, harganya bisa berubah. Kan saingan, jadi saling tawar-menawar,” terang Saat. Kalau sedang ramai, dalam sehari Saat mengaku bisa meraup lebih dari Rp 1 juta. Namun, kalau sepi dan cuaca nggak mendukung, sehari mendapat Rp 100 ribu saja sudah bagus.

Selepas azan Maghrib, hujan reda. Ketiganya nggak jadi pulang. Becak dan sepeda yang sebelumnya berlum ditata pun mulai dirapikan. Accu-accu yang semula disiapkan pun dipasang dan kerlap-kerlip lampu hias pun mulai dinyalakan. Saatnya bekerja!

Entah kapan musim hujan bakal berakhir. Namun, saya yakin asa para penyedia becak lampu di Simpang Lima ini akan terus ada, meski saat ini mungkin hanya kerlip. Seperti saya, mereka memang harus tetap urup biar tetap urip. Ah, nasib! Ha-ha. (Audrian F/E03)

Fiko tetap optimistis meski hujan menghambat pekerjaanya. <br>
Becak lampu yang sudah purna ditumbuhi belukar.<br>
Seorang diri membawa lima becak.<br>
Menarik sepeda lampu ke Simpang Lima.<br>
Bahu-membahu mengangkat becak lampu.<br>
Accu sudah siap dipasang.<br>
Sudah siap digunakan, tapi hujan mengguyur secara tiba-tiba.<br>
Saat dan Fiko hanya pasrah menanti hujan reda.<br>
Hujan ternyata reda, Hirman memasang accu dan menghidupkan warna-warni lampu sepeda.<br>
Meskipun diperkirakan bakal sepi namu mereka tetap optimistis.<br>

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Iri dan Dengki, Perasaan Manusiawi yang Harus Dikendalikan

27 Mar 2025

Respons Perubahan Iklim, Ilmuwan Berhasil Hitung Jumlah Pohon di Tiongkok

27 Mar 2025

Memahami Perasaan Robot yang Dikhianati Manusia dalam Film 'Companion'

27 Mar 2025

Roti Jala: Warisan Kuliner yang Mencerminkan Kehidupan Nelayan Melayu

27 Mar 2025

Jelang Lebaran 2025 Harga Mawar Belum Seharum Tahun Lalu, Petani Sumowono: Tetap Alhamdulillah

27 Mar 2025

Lestari Moerdijat: Literasi Masyarakat Meningkat, tapi Masih Perlu Dorongan Lebih

27 Mar 2025

Hitung-Hitung 'Angpao' Lebaran, Berapa Banyak THR Anak dan Keponakan?

28 Mar 2025

Setengah Abad Tahu Campur Pak Min Manjakan Lidah Warga Salatiga

28 Mar 2025

Asal Usul Dewi Sri, Putri Raja Kahyangan yang Diturunkan ke Bumi Menjadi Benih Padi

28 Mar 2025

Cara Menghentikan Notifikasi Pesan WhatsApp dari Nomor Nggak Dikenal

28 Mar 2025

Hindari Ketagihan Gula dengan Tips Berikut Ini!

28 Mar 2025

Cerita Gudang Seng, Lokasi Populer di Wonogiri yang Nggak Masuk Peta Administrasi

28 Mar 2025

Tren Busana Lebaran 2025: Kombinasi Elegan dan Nyaman

29 Mar 2025

AMSI Kecam Ekskalasi Kekerasan terhadap Media dan Jurnalis

29 Mar 2025

Berhubungan dengan Kentongan, Sejarah Nama Kecamatan Tuntang di Semarang

29 Mar 2025

Mengajari Anak Etika Bertamu; Bekal Penting Menjelang Lebaran

29 Mar 2025

Ramadan Tetap Puasa Penuh meski Harus Lakoni Mudik Lebaran

29 Mar 2025

Lebih dari Harum, Aroma Kopi Juga Bermanfaat untuk Kesehatan

29 Mar 2025

Disuguhi Keindahan Sakura, Berikut Jadwal Festival Musim Semi Korea

29 Mar 2025

Fix! Lebaran Jatuh pada Senin, 31 Maret 2025

29 Mar 2025