BerandaAdventurial
Minggu, 4 Mar 2023 20:33

Sediakan Waktu untuk Traveling Bersama Pasangan Meski Sudah Menikah

Jangan sampai momen bulan madu menjadi traveling terakhir setelah menikah ya? (Thinkstock/Yanawut via CNN)

Untuk mencegah kejenuhan dalam membina rumah tangga, ada baiknya kamu dan pasangan pergi traveling. Dijamin deh, ulang traveling jadi lebih harmonis.

Inibaru.id - Setelah kebutuhan utama seperti sandang, pangan, dan papan terpenuhi, traveling setelah menikah seharusnya dimasukkan ke dalam daftar kebutuhan berikutnya. Bepergian bersama pasangan dapat meningkatkan keharmonisan rumah tangga. Maklum, perasaan jenuh akibat rutinitas sehari-hari dapat membuat pasangan merasa bosan. Nggak jarang hal ini bisa menimbulkan masalah dalam rumah tangga.

Selain itu, traveling bersama pasangan setelah menikah memiliki banyak manfaat, seperti memperkuat hubungan, memantik api asmara, serta mengarah pada hubungan yang lebih sehat dan bahagia. Beberapa riset dan survei menemukan, pasangan yang sering berlibur bersama memperlihatkan tingkat kepuasan dalam hubungan yang lebih tinggi.

Traveling dapat menjadi alat penguat hubungan, membantu saling terhubung dan terkoneksi dengan pasangan. Selain itu, traveling juga dapat memecah kejenuhan dan membantu menyelesaikan masalah rumah tangga.

Ketika merencanakan agenda liburan bersama, pasangan dapat membagi tugas untuk mengembalikan keintiman baik itu fisik maupun emosional yang mungkin luntur akibat rutinitas yang monoton.

Traveling menyegarkan Hubungan

Nggak perlu muluk-muluk, menikmati matahari tenggelam bersama pasti romantis. (Pinterest via Okezone)

Dengan menetapkan jadwal traveling bersama secara berkala, kegiatan ini bisa membuat suasana yang fresh dan membuat pasangan terhubung kembali. Traveling juga memberikan kesempatan bagi pasangan untuk mencoba banyak hal baru yang mungkin belum pernah dilakukan sebelumnya.

Elizabeth Overstreet, seorang pakar hubungan dan penulis buku Love You and He Will Too: The Smart Woman’s Roadmap for Happy, Healthy Relationships, mengatakan bahwa traveling setelah menikah itu penting bagi pasangan suami istri.

Dia mencatat bahwa di awal hubungan itu terjalin, banyak pasangan ingin menghabiskan waktu berkualitas untuk saling eksplorasi, berbagi pengalaman, dan menjalin kedekatan. Sayangnya, setelah lama bersama, suatu hubungan dapat mencapai fase "autopilot" yang seringkali menjadi penghambat dalam hubungan hingga muncul perasaan jenuh dan bosan.

"Ketika ada pembagian tugas terkait traveling ini, kita dapat lebih terbuka atau mempelajari hal-hal baru bagi pasangan untuk saling melengkapi dan berbagi," ujar Overstreet sebagaimana dilansir dari Brides.

Traveling bersama dapat memecah kebosanan, memungkinkan kita lebih dekat dengan pasangan, memberi waktu istirahat untuk mengingat dan mengenang apa yang sudah menyatukan kita berdua, serta memperkuat ikatan satu sama lain.

Dengan demikian, traveling bersama pasangan setelah menikah dapat menjadi cara yang tepat untuk meningkatkan keharmonisan rumah tangga dan memperkuat hubungan antar pasangan. Pasangan dapat melepaskan diri dari rutinitas yang monoton dan mencoba banyak hal baru untuk membangun hal-hal menarik dalam hubungan rumah tangga.

Karena itu, pasangan sebaiknya menyempatkan diri untuk melakukan traveling bersama secara berkala untuk menjaga keharmonisan dan kebahagiaan dalam hubungan. Ingat, api yang berkobar sekalipun harus senantiasa dijaga nyalanya biar nggak mati. Artinya, sekuat apapun rasa cinta pasangan suami istri, kalau nggak dijaga ya padam juga. Betul nggak, Millens? (Siti Zumrokhatun/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024