BerandaAdventurial
Selasa, 19 Jul 2021 21:00

Photogenic, Pasar Klitikan Jadi Spot Berfoto Kaum Milenial

Selain keunikannya, pasar barang antik banyak dikunjungi milenial karena photogenic. (Inibaru.id/Bayu N)

Lawas dan terbatas. Barangkali itu yang bikin benda-benda antik makin menarik. Bagi milenial, ketemu benda seperti ini nggak boleh dilewatkan. Ada semacam ritual untuk mengabadikannya melalui kamera. Di sini, di Pasar Klitikan, tentu menjadi tempat paling asyik untuk berburu benda antik untuk dimiliki atau paling nggak mencari angle ciamik untuk update postingan media sosial.

Inibaru.id - Suasana Pasar Klitikan di Kota Lama Semarang sore itu lengang. Beberapa pedagang duduk dengan raut wajah bosan, sementara beberapa lainnya tampak menyibukkan diri dengan bermain ponsel. Pandemi memang membuat pasar yang berada di gedung Galeri Industri Kreatif (GIK) Kota Lama ini menjadi lebih sepi pengunjung.

Mereka cuma datang melihat-lihat pelbagai barang antik yang dipajang di tiap lapak. Sayangnya, nggak banyak yang membeli. Kebanyakan dari pengunjung itu hanya mengambil foto barang-barang antik.

“Sekarang yang datang malah lebih sering buat foto-foto. Ya namanya zaman media sosial. Hal-hal unik apalagi vintage gini jadi suka dijadiin objek buat difoto,” kata Gondrong, salah seorang pedagang barang antik.

Oya, Pasar Klitikan ini diisi oleh komunitas Antikan Semarang Kawasan Kota Lama atau yang biasa dikenal sebagai Asem Kawak. Di Asem Kawak, sekitar 30 pedagang tergabung dan menjual berbagai macam barang antik.

Berbagai foto lawas juga dijual di Asem Kawak. (Inibaru.id/Bayu N)

Kendati bertambah sepi, Gondrong mengaku kalau beberapa tahun belakangan, barang antik sebenarnya masih banyak diminati masyarakat. Dia menambahkan kalau menyusutnya pengunjung semata-mata karena pandemi.

Dia juga bercerita bahwa sejak tahun 80-an, kegiatan berburu barang antik sudah banyak dilakukan.

Jenis barang antik yang banyak digemari pelanggan pria yang sudah "berumur". (Inibaru.id/Bayu N)

“Mulai tahun 2000-an makin banyak yang nyari (barang antik),” ungkapnya.

Bahkan, setelah bertahun-tahun menjual barang antik, Gondrong mengaku bisa mengetahui barang apa yang sedang dicari seseorang. Misalnya pelanggan perempuan biasanya lebih tertarik dengan barang-barang keramik, sedangkan pelanggan lelaki biasanya tergantung usianya.

“Kalau yang cowok biasanya lebih abstrak. Yang sudah tua biasanya suka barang-barang yang dianggap keramat seperti patung, pedang, dan barang-barang yang dari kayu. Kalau yang muda biasanya foto-foto lawas,” ungkap lelaki berbadan kurus itu.

Nah, selain untuk berfoto, ternyata kaum milenial pun juga banyak yang tertarik sama barang antik, lo. Saat saya berkunjung ke sana, beberapa remaja tengah asyik melihat-lihat di lapak Gondrong.

Beberapa remaja yang berkunjung untuk berburu barang antik. (Inibaru.id/Bayu N)

Doni, salah seorang remaja itu mengaku tertarik dengan barang antik karena jarang ditemui dan unik. Kala itu, dirinya berkunjung untuk mencari kaset pita. Dia mengaku senang saat menemukan kaset pita lawas yang selama ini diincarnya.

“Sudah nyari ke berbagai toko tapi nggak ada. Nah, benar saja, di toko barang antik gini ada yang jual. Ha-ha,” ungkap pemuda yang mengaku sebagai Slankers itu.

Benar juga kata Gondrong, sampai kapan pun, barang antik memang nggak akan mati. Orang mungkin tertarik dengan tampilannya atau kisah di baliknya. Benda-benda seperti ini pasti akan selalu dicari, dikoleksi atau paling nggak ya, difoto. He

Jadi, barang antik apa yang kamu punya nih, Millens? (Bayu N/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: