BerandaAdventurial
Rabu, 3 Des 2019 15:38

Benteng Willem II Ungaran, dari Bekas Penjara hingga Barak Bintara

Benteng Willem II Ungaran, dari Bekas Penjara hingga Barak Bintara

Benteng Willem II Ungaran merupakan tempat petilasan Pangeran Diponegoro sebelum diasingkan ke Makassar. (Inibaru.id/ Isma Swastiningrum)

Sedang merencanakan liburan ke Ungaran? Sempatkanlah untuk berkunjung ke tempat wisata bersejarah bernama Benteng Willem II. Benteng ini menjadi salah satu ikon Ungaran yang bisa membawamu menelusuri masa lampau penjajahan sekaligus mempelajari fungsi benteng di masa kini.

Inibaru.id – Letak Benteng Willem II sangat strategis, tepatnya di depan Kantor Bupati Semarang, Jl. Diponegoro, Dliwang, Ungaran. Siang itu saya menempuh perjalanan menggunakan Trans Jawa Tengah dari pusat Kota Semarang ke lokasi memakan waktu sekitar satu jam.

Sesampainya di lokasi, patung Pangeran Diponegoro yang tengah mengendarai kuda serasa langsung menyapa saya. Bangunan berdinding tebal berwarna putih berdiri kokoh di tengah dinginnya cuaca Ungaran. Apalagi saat itu saya datang setelah hujan sehingga udara kian lembap.

Relief G. Willem Baron Van Imhoff, Gubernur Jenderal Hindia Belanda ke-27. (Inibaru.id/ Isma Swastiningrum)

Di pintu masuk benteng, hiasan relief sesosok orang seperti ingin menyambut. Ukiran relief itu membentuk wajah seorang tokoh bernama G. Willem Baron Van Imhoff (menjabat pada 1743-1750). Dengan mata menyelidik dan bibir tersenyum, saya menatap relief itu sekilas. Saya pun masuk lebih jauh ke dalam benteng untuk menelusuri lebih jauh.

Di bagian tengah, salah satu ruangannya terbentang angka romawi MDCCLXXXVI yang jika diterjemahkan dalam angka Indonesia merujuk tahun 1786. Saya bertemu dengan Acik, perawat sekaligus penunggu benteng. Dia tinggal di sana bersama suaminya sejak 2011.

Bagian tengah benteng. (Inibaru.id/ Isma Swastiningrum)

Acik menjelaskan, dahulu kala di zaman penjajahan Belanda hingga Jepang Benteng Willem II digunakan sebagai penjara. Sebelum benteng direnovasi kondisinya sangat nggak terawat dan terbengkalai, setelah direnovasi benteng di bawah tanggung jawab POLRI digunakan untuk kegiatan kepolisian dan kemasyarakatan.

“Dikelola sama kepolisian, ini kan punya kepolisian. Biasanya dipakai kantor resmob (resimen mobile) untuk menangani kejahatan-kejahatan. Dipakai klinik juga. Terus yang di atas itu dipakai untuk bintara baru. Barak bintara baru,” kata Acik merujuk pada lantai II benteng.

Di lantai II digunakan sebagai tempat latihan bintara. (Inibaru.id/ Isma Swastiningrum)

Ketika saya menelusuri lantai II, memang saya melihat ruang khusus dengan banyak matras yang digunakan sebagai arena olahraga dan latihan bela diri. Di bagian samping saya juga melihat ada ruang khusus berisi seorang laki-laki muda yang sepertinya bintara tengah bersantai dengan gawainya.

Lebih lanjut Acik menjelaskan, benteng dipakai juga untuk kegiatan anak sekolah dan penelitian sejarah. Untuk liburan ke sini pun mereka nggak memasang biaya alias gratis. “Kalau tarif nggak ada. Kita nggak masang tarif, kita nggak pernah menarik,” pungkas Acik.

Meriam koleksi Benteng Willem II Ungaran. (Inibaru.id/ Isma Swastiningrum)

Tertarik mengunjunginya, Millens? Saya sarankan untuk menelusuri bangunan hingga lantai II ya, jangan di bagian bawah saja. Sebab di sana kamu akan melihat bekas meriam-meriam warna abu-abu memanjang yang digunakan pas masa perang. Ajak pula temanmu untuk berdiskusi terkait sejarah benteng. (Isma Swastiningrum/E05)

 

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ihwal Mula Kampung Larangan di Sukoharjo, 'Zona Merah' yang Pantang Dimasuki Bumiputra

12 Apr 2025

Lagu "You'll be in My Heart" Viral; Mengapa Baru Sekarang?

12 Apr 2025

Demi Keamanan Data Pribadi, Menkomdigi Sarankan Pengguna Ponsel Beralih ke eSIM

12 Apr 2025

Bikin Resah Pengguna Jalan, Truk Sampah Rusak di Kota Semarang Bakal Diperbaiki

12 Apr 2025

Ketika Pekerjaan Nggak Sesuai Dream Job; Bukan Akhir Segalanya!

12 Apr 2025

Lindungi Masyarakat, KKI Cabut Hak Praktik Dokter Tersangka Pelecehan Seksual secara Permanen

12 Apr 2025

Mengenal Getuk Kethek, Apakah Terkait dengan Monyet?

13 Apr 2025

Di Balik Mitos Suami Nggak Boleh Membunuh Hewan saat Istri sedang Hamil

13 Apr 2025

Kisah Kampung Laut di Cilacap; Dulu Permukiman Prajurit Mataram

13 Apr 2025

Mengapa Manusia Takut Ular?

13 Apr 2025

Nilai Tukar Rupiah Lebih Tinggi, Kita Bisa Liburan Murah di Negara-Negara Ini

13 Apr 2025

Perlu Nggak sih Matikan AC Sebelum Matikan Mesin Mobil?

14 Apr 2025

Antrean Panjang Fenomena 'War' Emas; Fomo atau Memang Melek Investasi?

14 Apr 2025

Tentang Mbah Alian, Inspirasi Nama Kecamatan Ngaliyan di Kota Semarang

14 Apr 2025

Mengenal Oman, Negeri Kaya Tanpa Gedung Pencakar Angkasa

14 Apr 2025

Farikha Sukrotun, Wasit Internasional Bulu Tangkis yang Berawal dari Kasir Toko Bangunan Kudus

14 Apr 2025

Haruskah Tetap Bekerja saat Masalah Pribadi Mengganggu Mood?

14 Apr 2025

Grebeg Getuk 2025 Sukses Meriahkan Hari Jadi ke-1.119 Kota Magelang

14 Apr 2025

Tradisi Bawa Kopi dan Santan dalam Pendakian Gunung Sumbing, Untuk Apa?

15 Apr 2025

Keindahan yang Menakutkan, Salju Turun saat Sakura Mekar di Korea Selatan

15 Apr 2025