Inibaru.id - Kenapa Mi Instan di Warung Lebih Enak daripada Bikin Sendiri
Bagi sebagian orang, instan adalah “makanan darurat” yang ibaratnya, tak akan disentuh andaikan masih ada makanan lain yang tersedia. Mi instan hanyalah alternatif terakhir ketika stok makanan di kulkas telah tandas atau duit di dompet terlalu ngepres untuk sekadar membeli nasi, sayur, dan lauk alakadarnya.
Namun, yakinlah, hal itu hanya terjadi di rumah dalam situasi Anda memasak mi instan sendiri. Situasi itu akan berbeda manakala Anda membeli mi instan di warung, atau bahkan kafe dan restoran. Mi instan yang terhidang di warung biasanya jadi tampak, dan memang benar, lebih nikmat ketimbang bikinan sendiri. Kenapa?
Usut punya usut, mi instan di kafe atau warung biasanya menerapkan cara-cara khusus dan pernak-pernik tertentu sebelum disajikan ke hadapan Anda. Hal-hal inilah yang membuat mi instan jadi terasa lebih enak. Apa sajakah itu?
- Aksesori Tambahan
Jika Anda memasak mi instan sendiri, apa yang ada di bungkus tentu saja itulah yang Anda masak. Sebagian orang malas memikirkan “aksesori tambahan” yang sebenarnya akan menggugah selera. Nah, warung atau kafe menyediakan hal tersebut.
Sayuran macam sawi hijau, pokcay, atau kol biasanya menjadi pelengkap mi instan di kafe. Warung bubur kacang hijau (burjo) bahkan bisa didemo pembelinya kalau kehabisan sawi hijau.
Selain sayuran, warung biasanya juga menyediakan bawang goreng dan beberapa pernik lain seperti lada, saus, kecap, dan sambal. Godaan banget, kan?
- Lauk
Mi instan di rumah, hasil masakan sendiri, biasanya hanya terdiri dari mi yang dicampur bumbu, dan kuah untuk jenis mi rebus saja. Tidak demikian dengan mi instan yang disediakan di kafe.
Mi goreng kornet, mi goreng sosis, mi goreng ceplok telur, mi rebus telur, mi rebus seafood, dan berbagai macam varian mi plus-plus biasanya menghiasi sajian mi instan di kafe atau warung. Sudah pasti enak, dong.
- Tangan Ahli
Masakan apapun kalau berada di tangan ahlinya sudah barang tentu akan berbeda dengan para amatiran seperti kita yang hanya memasak mi di saat terdesak situasi. Warung yang khusus menyediakan menu mi instan saban hari tentu memiliki peracik mi instan yang mumpuni lantaran ia jauh lebih terbiasa membuat fast food itu.
Meskipun yang dimasak hanya mi instan, buatan seorang ahli pasti akan lebih enak. Tingkat kekenyalan mi, seberapa banyak kuah yang disertakan, dan kapan menambahkan bumbu juga menjadi pertimbangan untuk memperoleh citarasa mi instan terbaik di kelasnya.
Terkadang, para chef mi instan ini juga memiliki bumbu tambahan khusus di luar bumbu kemasan, atau kadang malah mengurangi bumbu instan yang menyertai mi untuk mendapatkan rasa yang lebih pas di lidah. (OS/IB)