BerandaTradisinesia
Minggu, 3 Agu 2019 16:02

Melawan Punah, Kesenian Topeng Ireng Masih Lestari di Desa Ngargogondo

Topeng ireng. (visitmagelang)

Pernah mendengar Tari Topeng Ireng? Bagi kamu yang berasal dari Magelang, mungkin tarian ini nggak asing didengar. Yap, sebagai salah satu kesenian khas Magelang, tarian ini terinspirasi dari gerakan silat. Tapi, tahukah kamu gimana sejarahnya?

Inibaru.id – Topi dengan bulu-bulu ayam, kain dengan warna-warni cerah, dan sepatu bot yang bergemerincing, begitulah pakaian yang dikenakan para penari Topeng Ireng, tari tradisional dari Desa Ngargogondo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang.

Jika kamu sedang berlibur di desa wisata ini, tari topeng ireng sebaiknya menjadi salah satu pertunjukan yang nggak kamu lewatkan.

Tari topeng ireng berasal dari lereng Gunung Merapi dan Merbabu. Tarian ini berkembang sekitar 1980-an. Pada masa tersebut, pemerintah Orde Baru melarang pelbagai kesenian berkembang, termasuk seni bela diri seperti silat.

Karena nggak pengin ditangkap, para seniman lantas mengubah gerakan silat ini menjadi tarian. Musik yang mengiringinya pun diambil dari tembang Jawa yang sarat pesan penyebaran Islam.

Tari topeng ireng. (Myimage)

Bicara soal namanya, topeng ireng rupanya singkatan dari “Tata Lempeng Irama Kenceng”. Dalam bahasa Indonesia, kalimat ini berarti menata hidup secara baik dengan irama yang dinamis.

Dalam perkembangannya, tari topeng nggak hanya menjadi bagian dari pagelaran budaya. Tarian ini juga biasannya menjadi hiburan di acara hajatan warga, lo.

Tertarik mempelajari tari topeng ireng? Datang saja ke Pondok Seni dan Budaya Boediardjo yang beralamat di Jalan Bala Dewa 32, Mungkid, Borobudur.

Nggak hanya topeng ireng, kamu bakal diajari kesenian lain juga. Dengan ikut berlatih, kamu turut pula melestarikan kesenian Indonesia. Hm, sobat Millens kapan mau daftar? (IB15/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Tanda Diabetes pada Kulit yang Jarang Disadari

8 Des 2024

Berapa Luas Kamar Tidur yang Ideal?

8 Des 2024

Piknik Santai di Rowo Gembongan Temanggung

8 Des 2024

Ombudsman: Terkait Penanganan Kasus Penembakan Siswa SMK, Polrestabes Semarang Nggak Profesional

8 Des 2024

Dekat dengan Candi Prambanan, Begini Keindahan Candi Sojiwan

8 Des 2024

Pemprov Jateng: Pagu 10 Ribu, Makan Bergizi Gratis Nggak Bisa Sediakan Susu

8 Des 2024

Hadirkan Stefan William di Acara Pembukaan, Miniso Penuhi Gaya Hidup Modern dan Kekinian Warga Kota Semarang

8 Des 2024

Ada Tiga Bibit Siklon Tropis Kepung Indonesia, Apa Dampaknya?

9 Des 2024

Menilik Hasil Rekapitulasi Suara Pilkada 2024 di Lima Daerah

9 Des 2024

Produksi Genting di Desa Papringan, Tetap Autentik dengan Cara Tradisional

9 Des 2024

Rekor 1.000 Poin Megawati Hangestri di Liga Voli Korea

9 Des 2024

Peringati Perang Diponegoro, Warga Yogyakarta Gelar Kirab Tongkat Kiai Cokro

9 Des 2024

Tanpa Transit! Uji Coba Direct Train Gambir-Semarang Tawang, KAI Tawarkan Diskon 50 Persen

9 Des 2024

Sidang Kode Etik Kasus Penembakan di Semarang, Hadirkan Saksi dan Keluarga Korban

9 Des 2024

Apa yang Bikin Generasi Z Sering Dideskripsikan sebagai Generasi Paling Kesepian?

9 Des 2024

Kasus Polisi Tembak Siswa SMK, Robig Dipecat Tidak Dengan Hormat!

10 Des 2024

Penembak Siswa SMK 4 Semarang Dipecat; Ayah Korban: Tersangka Nggak Minta Maaf

10 Des 2024

50 Persen Hidup Lansia Indonesia Bergantung pada Anaknya; Yuk Siapkan Dana Pensiun!

10 Des 2024

Asap Indah Desa Wonosari, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Jawa Tengah

10 Des 2024

Hanya Membawa Kerugian, Jangan Tergoda Janji Manis Judi Online!

10 Des 2024