BerandaTradisinesia
Minggu, 1 Jun 2019 16:57

Selain Jurug, Grebeg Pasa Juga Jadi Tradisi Syawalan di Surakarta

Grebeg Pasa. (Surakarta.go.id)

Selain menggelar Pekan Syawalan Jurug, Pemerintah Kota Surakarta menggelar tradisi lain untuk memeriahkan Syawalan yakni Grebeg Pasa. Kamu yang belum pernah menyaksikan tradisi ini, yuk cari tahu dulu gimana prosesinya.

Inibaru.id – Kota Solo memiliki banyak agenda untuk merayakan Syawalan. Selain Pekan Syawalan Jurug, kota yang terkenal akan batiknya ini pun menggelar tradisi lain seperti Grebeg Pasa.

Kamu yang belum pernah menyaksikan tradisi ini, nggak ada salahnya mulai sekarang mempersiapkan liburan ke Solo.

Tradisi Grebeg Pasa merupakan tradisi kirab dengan membawa dua gunungan. Dimulai dari Keraton Kasunan Surakarta, Grebeg Pasa biasanya berakhir di pelataran Masjid Agung Keraton Solo. Kirab ini diikuti puluhan orang yang mengharapkan keberkahan.

Grebeg Pasa. (Antara Foto/Maulana Surya) 

Sebelum berangkat, para abdi dalem melakukan ritual Caos Dahar lebih dulu. Para abdi dalam ini terdiri atas Bergada Sorogeni, Bergada Prawira Anom, dan Bergada Jayeng Astra. Usai ritual, barulah dua gunungan berupa gunungan jaler dan gunungan estri diusung ke Masjid Agung Keraton Solo.

Setiba di sana, para abdi dalem kemudian menyerahkan kedua gunungan tersebut pada Tafsir Anom Keraton Kasunan. Dalam bahasa Arab dan bahasa Jawa, Tafsir Anom lalu berdoa memohon keberkahan, lalu kedua gunungan boleh dibagikan.

Tradisi yang menarik, kan? Setiap daerah tentu punya tradisinya masing-masing. Untuk menyambut Syawalan, ada tradisi apa di tempatmu? (IB15/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Kuliner Pedas dan Mantap di Warung Pecel Bu Gik Semarang

16 Des 2024

Lima Napi Bali Nine Dipulangkan ke Australia; Yusril: Mereka Tetap Narapidana

16 Des 2024

Rumah Pemujaan Dewi Samudra dan Klenteng Tertua di Lasem: Tjoe An Kiong

16 Des 2024

Indahnya Wisata Musim Dingin di Otaru, Jepang

16 Des 2024

Sejarah Candy Cane, Permen Ikonik dengan Makna Mendalam di Hari Natal

16 Des 2024

Isu Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD, Ide Positif atau Kemunduran Demokrasi?

16 Des 2024

Jateng Raih Dua Penghargaan di ABBWI 2024; Strategi Pariwisata Sukses Bawa Wisatawan

17 Des 2024

Catat Baik-Baik, Cuti Bersama dan Libur Sekolah pada Libur Nataru Kali Ini!

17 Des 2024

Benarkah Bikin SIM di Bulan Desember 2024 Gratis?

17 Des 2024

Serunya Wisata Air di Situ Tirta Marta Purbalingga

17 Des 2024

Menghadapi 'Curving Relationship', Apa yang Harus Dilakukan?

17 Des 2024

Begini Cara Dapatkan Diskon 50 Persen Tarif Listrik pada Januari-Februari 2025

17 Des 2024

Stok Pangan Nataru Dipastikan Aman, Masyarakat Jateng Diimbau Nggak 'Panic Buying'

17 Des 2024

Menggantikan Tugu Jamban, Seberapa Penting Nyi Pandansari bagi Warga Boja?

18 Des 2024

Di Jepang, Kamu Bisa Mencoba Kehidupan Siswa dalam Anime Sehari

18 Des 2024

Opsen PKB Berlaku pada 2025, Tagihan Pajak Kendaraan Bakal Naik?

18 Des 2024

Sejak Kapan Banjir Rob Jadi Masalah di Kota Semarang?

18 Des 2024

Bekali Remaja dengan Keterampilan Prososial untuk Masa Depan yang Lebih Baik

18 Des 2024

Sukseskan 'Makan Bergizi Gratis', Barantin Perketat Pengawasan Bahan Baku Pangan

18 Des 2024

BPBD Temanggung Imbau Masyarakat Waspadai Potensi Hujan Ekstrem dan Longsor

18 Des 2024