BerandaTradisinesia
Selasa, 21 Mei 2018 12:26

4 Cara Bangunkan Sahur yang Hanya Ada di Indonesia

Tradisi membangunkan sahur di Indonesia. (Indonesiaphotonews.com)

Bukan alarm jam atau semacamnya, masyarakat Indonesia, khususnya umat Muslim, punya tradisi unik untuk membangunkan warga pada bulan puasa. Kehadirannya terus dinanti, bahkan meski teknologi "alarm pengingat" sudah kian canggih. Tradisi apa saja?

Inibaru.id – Bulan istimewa tentu akan disambut istimewa. Salah satu aktivitas yang selalu ada pada setiap Ramadan adalah membangunkan sahur. Seperti apa sih cara setiap daerah saat ngopraki warga untuk bangun sahur? Yuk intip!

Percalan di Salatiga

Nah, salah satu tradisi Ramadan yang dapat kita saksikan di wilayah Salatiga adalah Percalan. Percalan merupakan aksi berkeliling untuk membangunkan warga sahur dengan memainkan bunyi-bunyian.

Menurut Goodnewsfromindonesia.id (03/07/2017), anak-anak dan para pemuda di sana sampai nggak tidur di rumah lo, Millens. Mereka biasanya akan tidur di masjid setelah mengikuti berbagai aktivitas seperti salat terawih dan mengaji.

Jadi, sekitar pukul dua dini hari mereka bakal bangun dan menyiapkan aneka tetabuhan seperti bedug, ember bekas, kentongan bambu, dan alat lainnya untuk dibawa berkeliling kampung. Yap, bisa dibilang mereka ini “alarm” sahur bagi warga. Wah, nggak kuatir kesiangan sahur ya!

Mereka berkeliling sambil menabuh semua “alat musik” yang mereka bawa. Jangan dikira permainan musik mereka memengkakkan telinga ya. Irama yang mereka mainkan enak didengar lo. Para pasukan alarm berjalan ini nggak menerima bayaran lo. Semuanya dilakukan secara sukarela. Tambah pahala kan?

Kabarnya, tradisi ini telah ada sejak puluhan tahun yang lalu, Millens. Nggak ada yang tahu persis siapa yang pertama kali menciptakan Percalan ini. Bagi masyarakat Salatiga, Percalan telah menjadi mozaik ramadan yang nggak bisa ditinggalkan.

Patroli Canmacanan

Ternyata kebiasaan berkeliling bersama membangunkan warga sahur juga ada di daerah lain lo, Millens. Tepatnya di Kecamatan Kapongan, Situbondo, Jawa Timur. Di sana kamu bakal menjumpai Patroli Canmacanan. Uniknya, mereka membawa replika macan dan ondel-ondel dengan iringan orkes musik.

Patroli Canmacanan ini dimulai pukul dua dini hari. Dikutip dari laman liputan6.com warga senang dengan kehadiran grup patrol ini karena dapat bangun tepat waktu untuk sahur. Selain itu, warga juga mendapat hiburan gratis. Warga juga sering menanti-nantikan rombongan ini lewat di depan rumah mereka. Wah, sampai segitunya ya!

Musik Traktor Sawah di Madiun

Kamu nggak salah baca kok, Millens. Di Madiun, Jawa Timur ada sekelompok warga yang membawa sebuah traktor di atas gerobak yang digunakan sebagai mesin untuk menyalakan alat pengeras suara seperti sound system. Mereka akan menyetel lagu-lagu bernuansa Islam dan bersalawat di sepanjang jalan untuk membangunkan orang sahur. Karena mereka menggunakan traktor, maka tradisi ini disebut Musik Traktor Sawah.

Musik Traktor Sawah merupakan ide para pemuda di Desa Ngelambangan, Kecamatan Gumuh, Madiun, Jawa Timur. Sayangnya, nggak ada penjelasan sejak kapan mereka menggagasnya.

Klotekan di Yogyakarta

Para pemuda jogja juga memiliki cara unik untuk membangunkan sahur lo, Millens. Mereka akan berkeliling kampung mulai pukul 2 dini hari dengan membawa seperangkat drum. Nah, agar mudah dibawa-bawa, drum-drum tersebut diikat pada gerobak. Dikutip dari asliindonesia.net, masyarakat Jogja sangat terbantu dengan aksi ini. Jadi nggak kesiangan sahur lagi kan?

Terus kalau tradisi membangunkan sahur di kotamu apa, Millens? (IB06/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024