BerandaTradisinesia
Selasa, 15 Agu 2022 15:24

Kisah Menarik antara Kemerdekaan Indonesia dan Mimbar Masjid Kauman Semarang

Mimbar Masjid Besar Kauman Kota Semarang yang pernah menjadi tempat mengabarkan Kemerdekaan Indonesia. (Suara/Anin Kartika)

Ada kisah menarik antara mimbar Masjid Besar Kauman Kota Semarang dengan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. Apa itu?

Inibaru.id - Kalau pernah mampir untuk melaksanakan salat di Masjid Kauman Semarang, kamu pasti bakal melihat mimbar masjidnya. Terbuat dari kayu kokoh dengan ukiran berbentuk tumbuhan dan sulur-sulur daun, mimbar ini mempunyai kesan klasik dan mewah.

Mimbar yang ada di masjid yang dibangun pada 1743 sampai 1749 ini dulu mempunyai cerita unik, lo. Nggak sekadar digunakan untuk tempat khatib menyampaikan khotbah, mimbar ini menjadi tempat mengabarkan berita Kemerdekaan Indonesia.

“Mimbar ini dulu digunakan untuk memproklamirkan Hari Kemerdekaan Indonesia oleh seorang pengurus masjid,” cerita Muhaimin, salah seorang takmir di masjid tersebut pada Sabtu (13/8/2022).

Bagaimana bisa pengumuman Kemerdekaan Indonesia disiarkan dari mimbar sebuah masjid?

Nah, perlu kamu tahu, Hari Proklamasi Kemerdekaan bangsa kita jatuh pada Jumat. Kala itu Sukarno membaca Proklamasi sekitar pukul 10.00 WIB.

Deklarasi Kemerdekaan yang dibacakan di Jalan Pegangsaan Timur 56 Jakarta waktu itu disiarkan oleh sejumlah stasiun radio. Seorang pengurus Masjid Besar Kauman Semarang yang bernama dr Agus mendengarkannya.

Masjid Besar Kauman Kota Semarang, masjid yang kaya akan nilai sejarah. (Kastara)

Dengan semangat menggelora, dr Agus langsung masuk ke dalam masjid dan naik ke atas mimbar pada pukul 11.00 WIB. Saat itu, sudah banyak orang yang akan beribadah salat Jumat. Dari mimbar itulah dia menyebarkan kabar Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

“Itu kan hari Jumat. Banyak warga Kauman sudah siap salat Jumat. Lalu mereka mendengar kabar Indonesia sudah merdeka dari dr Agus,” lanjut Muhaimin.

Sayangnya, tindakan Agus bikin tentara Jepang nggak berkenan. Dia pun dinyatakan sebagai buronan, yang membuatnya kabur sampai ke Jakarta. Hingga akhir hayatnya, dr Agus nggak pernah bisa balik lagi ke Kota ATLAS.

Presiden Sukarno yang tahu akan kejadian tersebut akhirnya berkesempatan untuk memberikan penghargaan. Pada 1952, Sukarno hadir di Masjid Besar Kauman Kota Semarang, bahkan sempat menyampaikan pidato di sana.

“Isi pidatonya berisi ucapan terima kasih karena Masjid Kauman jadi salah satu tempat yang mengabarkan Proklamasi,” ungkap Muhaimin.

Wah, salut banget untuk dr Agus yang mempunyai keberanian dan semangat mengabarkan Kemerdekaan RI ke warga Semarang kala itu ya, Millens? (Wik,Sua/IB09/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024