BerandaTradisinesia
Kamis, 16 Jul 2025 11:01

Kampung Siluman, Jejak Permukiman yang Terkubur Erupsi Merapi

Kampung Siluman di lereng Merapi di sisi Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, yang kini sudah dipenuhi pepohonan. (Radarsolo/Angga Purenda)

Sekitar 5 - 6 kilometer dari puncak Gunung Merapi, terdapat sebuah area yang disebut sebagai Kampung Siluman. Tapi, di sana kamu hanya bisa menemukan pepohonan dan padang rumput. Mengapa disebut kampung, ya?

Inibaru.id – Jika kamu sedang menjelajah lereng Gunung Merapi dari sisi Klaten, Jawa Tengah, ada satu tempat yang bakal bikin kamu penasaran karena namanya yang nggak biasa, yaitu Kampung Siluman. Tenang, ini bukan kampung hantu, ya! Meski namanya menyeramkan, kisah di baliknya justru menyimpan sejarah dan keindahan alam yang luar biasa.

Kampung Siluman terletak di wilayah Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang, Klaten. Letaknya cukup ekstrem, hanya sekitar 5 sampai 6 kilometer dari puncak Merapi, dengan ketinggian sekitar 1.200 mdpl.

Untuk mencapainya, kamu harus menyusuri jalur Klaten – Kemalang, lalu berbelok ke arah kawasan Deles Indah. Di ujung jalan, kamu akan menemukan tanah lapang dan jalan setapak yang menembus hutan pinus.

Nah, dari sinilah petualangan dimulai, Gez!

Jalan setapak menuju Kampung Siluman nggak mudah untuk ditaklukkan oleh sembarang orang. Jalurnya menanjak dan berada di sisi tebing curam tanpa pengaman. Tapi jangan khawatir, pemandangan yang akan kamu temui sepadan dengan perjuangan.

Setelah sekitar 15 menit perjalanan dengan sepeda motor atau berjalan kaki, kamu akan tiba di sebuah padang rumput yang cukup luas. Inilah lokasi yang dulunya dipercaya sebagai kampung yang hilang akibat erupsi Merapi tahun 1930.

Kampung Siluman hanya berjarak sekitar 5-6 kilometer dari puncak Gunung Merapi. (Google Street View)

Tapi, jangan berharap menemukan bekas pondasi rumah atau bangunan layaknya desa tua pada umumnya. Yang tersisa hanyalah hamparan rerumputan, pepohonan pinus yang menjulang, dan udara yang sejuk. Di saat cuaca cerah, kamu bisa melihat dengan jelas kawah Merapi dari sini. Cantik tapi bikin deg-degan mengingat status gunung ini yang masih aktif, ya?

Menurut cerita warga sekitar, kampung ini dulunya dikenal sebagai Kampung Saluman. Namun, seiring waktu, namanya berubah menjadi Seluman dan akhirnya Siluman. Perubahan nama ini bukan karena hal mistis, tapi lebih karena pelafalan warga yang berubah secara alami. Meski begitu, aura misterius memang terasa karena lokasi yang terpencil dan sunyi.

Jenarto, Ketua RT setempat, menyebutkan bahwa dulunya kawasan permukiman ini dihuni sampai erupsi besar pada 1930 menghapusnya dari peta. Warga yang selamat kemudian mengungsi ke wilayah sekitar Deles. Sejak saat itu, kawasan ini ditetapkan sebagai zona terlarang untuk ditinggali oleh pemerintah Hindia Belanda, dan kini masuk pengelolaan Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM).

"Benar, sejak erupsi 1930-an yang memakan korban sekitar 1.370-an jiwa, nggak dihuni lagi," ungkap Jenarto sebagaimana dinukil dari Detik, Minggu (16/7/2025).

Kini, Kampung Siluman menjadi tempat favorit pencari rumput lokal atau petualang yang ingin menelusuri jejak sejarah yang terkubur. Jika beruntung, kamu juga bisa melihat burung elang terbang rendah atau koloni monyet liar yang melintas di sela-sela pepohonan.

Kampung Siluman memang sudah lama hilang, tapi kisah dan atmosfernya masih terus hidup di tengah alam Merapi yang tak pernah benar-benar tidur. (Arie Widodo/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: