BerandaTradisinesia
Senin, 3 Jan 2021 14:00

Duka Cita Mendalam dan Tradisi Potong Jari Suku Dani

Iki Palek, ritual potong jari Suku Dani. (Shutterstock)

Ada banyak cara untuk mengekspresikan rasa sedih karena kehilangan orang yang dicintai. Nggak cukup dengan menangis tersedu, masyarakat Suku Dani juga memotong jari dan mengiris daun telinga. Buat kamu yang punya lambung lemah, ada baiknya nggak membaca artikel ini. <br>

Inibaru.id – Bagi Suku Dani di Lembah Baliem, kesedihan karena kehilangan anggota keluarga dibuktikan dengan memotong jari. Yap, mungkin terdengar ngeri, tapi beginilah tradisi bermakna mendalam masyarakat suku ini. Tradisi itu disebut Iki Palek.

Kamu bisa tahu berapa kali seseorang kehilangan keluarga dari sisa jari mereka. Jari menjadi simbol harmoni, persatuan, dan kekuatan. Nggak cuma itu, jari juga menjadi lambang hidup bersama satu keluarga, marga, rumah, suku, nenek moyang, bahasa, sejarah, dan satu asal atau istilahnya “wene opakima dapulik welaikarek mekehasik”.

Filosofisnya begini, bentuk dan panjang jari mempunyai kesatuan serta kekuatan untuk meringankan semua pekerjaan. Dengan kerjasama seluruh jari, tangan akan berfungsi. Ketika salah satu jari hilang, kebersamaan dan kekuatan akan berkurang.

Para laki-laki juga menunjukkan kesedihan dengan cara yang hampir sama, yang disebut Nasu Palek. Namun, yang dipotong bukanlah jari, melainkan kulit telinga. Daun telinga dipotong menggunakan bilah bambu yang tajam.

Prosesi Iki Palek-Nasu Palek

Tradisi Iki Palek dan Nasu Palek dilakukan tanpa ritual, prosesi, atau upacara adat khusus. Untuk kamu yang takut akan darah atau adegan-adegan yang mengerikan, sebaiknya berhentilah di sini, karena proses menjalankan Iki Palek cukup mengerikan.

Biasanya, para perempuan akan menggigit jari mereka sampai putus. Kadang, mereka memotongnya dengan kapak atau pisau. Sebelumnya, jari dililit dengan benang untuk mengurangi darah. Setelah darah berhenti dan jari mati rasa, barulah dipotong.

Luka ini akan dibalut dengan daun selama satu bulan. Dalam kurun waktu tersebut, biasanya luka telah kering dan sembuh. Siapa yang meninggal akan menentukan berapa ruas jari yang harus dipotong.

Jika yang meninggal adalah orang tua, dua ruas jari harus dipotong. Apabila sanak saudara, yang dipotong hanya satu ruas jari. Sebelum dipotong, orang yang melaksanakan tradisi ini membaca mantra tertentu.

Mereka bersedia merasakan sakit yang sangat karena sikap taat dan menghormati leluhur. Rasa cinta dan kebersamaan itu mereka buktikan dengan yang ekstrem. Mereka berharap, dengan memotong jari, kesedihan bisa segera hilang.

Sekarang tradisi ini sudah jarang dilakukan. Tapi kalau kamu ke sana, mungkin masih bisa melihat para perempuan berumur yang jarinya sudah nggak lengkap atau para lelaki yang berkurang daun telinganya.

Selain memotong jari, Suku Dani juga mandi lumpur, Millens. Tradisi itu bermakna bahwa semua yang hidup akan kembali ke tanah. Hm, gimana menurutmu? (GNFI/IB21/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: