BerandaTradisinesia
Minggu, 12 Jul 2025 09:01

Cerita Gereja Kayu Tanpa Paku di Grobogan, Berdiri Kokoh Sejak 1898!

Bangunan GKJTU Kaliceret di Kabupaten Grobogan yang legendaris. (Nova Ariyanto)

Dibangun dengan kayu, GKJTU nggak memakai paku untuk menyambung kayu-kayu tersebut karena memakai sistem penyambungan tradisional dan alat pengikat khusus.

Inibaru.id - Kalau kamu sedang jalan-jalan ke Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, ada satu bangunan bersejarah yang bisa jadi destinasi wisata religi sekaligus kaya sejarah. Namanya Gereja Kristen Jawa Tengah Utara (GKJTU) Kaliceret. Yang bikin gereja ini istimewa bukan sekadar usianya yang lebih dari satu abad, melainkan konstruksinya yang unik, yaitu terbuat dari kayu yang dipasang nyaris tanpa paku sama sekali.

Gereja ini berada di Dusun Kaliceret, Desa Mrisi, Kecamatan Tanggungharjo. Jaraknya sekitar 6,4 kilometer dari pusat Kecamatan Gubug, atau sekitar 34 kilometer ke arah timur dari pusat kota Semarang. Bangunan gereja ini menyimpan sejarah panjang yang dimulai sejak zaman kolonial.

Menurut Pendeta Agus Tri Harjoko yang bertugas di gereja ini, GKJTU Kaliceret dibangun lebih dari seabad silam.

"Usianya lebih dari 100 tahun karena dibangun pada 1898," ucapnya sebagaimana dinukil dari Liputan6, Selasa (21/12/2021).

Di masa itu, konstruksi bangunan masih sangat bergantung pada ketersediaan bahan lokal. Kayu pun menjadi pilihan utama. Menariknya, kayu-kayu di bangunan gereja ini disusun tanpa paku. Konstruksi hanya mengandalkan teknik sambungan tradisional dan pengikat alami.

Pernah pada suatu masa, angin kencang sempat membuat bangunan gereja ini miring. Jemaat pun bergotong royong memberikan penyangga agar bangunan tidak roboh. Hebatnya, sejak saat itu hingga sekarang, gereja itu masih berdiri kokoh. Hanya satu renovasi besar yang pernah dilakukan, yaitu mengganti lantai tanah menjadi keramik. Selebihnya? Masih asli seperti saat kali pertama dibangun!

Lonceng Bersuara Lantang Hingga Besi Rel di Fondasi

Rumah lonceng di GKJTU Kaliceret. (Nova Ariyanto)

Di bagian depan gereja, terdapat rumah lonceng berisi lonceng besar bersuara nyaring. Saking kerasnya suara loncengnya saat dibunyikan, getarannya terasa sampai ke tanah! Gara-gara hal ini, dulu banyak orang khawatir suara lonceng bisa merusak bangunan utama. Makanya, jemaat akhirnya memindahkan lonceng tersebut ke rumah lonceng yang terpisah.

Dosen Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata, Djoko Setidjowarno, menyebut bahwa pada masa itu penggunaan kayu sebagai material utama bukan semata alasan estetika, tapi karena faktor ketersediaan bahan. Bahkan, di bawah fondasinya, digunakan besi rel kereta api sebagai pengikat struktur bangunan. Nggak heran kalau bangunan ini tetap tegak hingga sekarang.

Menariknya lagi, pembangunan gereja ini berkaitan erat dengan kehadiran stasiun pertama di Indonesia, yaitu Stasiun Tanggung. Maklum, proses pembangunan kedua bangunan ini memang masuk dalam proyek yang dilakukan bersamaan oleh pemerintah kolonial.

Peninggalan Misionaris dan Tradisi Unik Jemaat

Gereja ini merupakan peninggalan para misionaris Jerman dari lembaga Neukirchen Mission. Mereka datang ke Kaliceret antara abad ke-16 hingga 18, saat wilayah itu masih berupa hutan lebat. Selain menyebarkan agama Kristen, mereka juga membantu kehidupan warga lokal dengan mendirikan fasilitas kesehatan.

Seiring waktu, jumlah jemaat bertambah dan gereja pun dibangun. Kini, jemaat GKJTU Kaliceret masih melestarikan tradisi khas Bujono Pirukun. Ini adalah tradisi makan bersama yang digelar seusai perayaan Natal dan hari-hari besar gereja lainnya. Tradisi ini jadi simbol keakraban dan kebersamaan umat.

GKJTU Kaliceret lebih dari sekadar tempat ibadah, melainkan juga monumen hidup yang merekam perjalanan sejarah dan semangat gotong royong warga. Konstruksi tanpa paku, kekuatan kayu, hingga statusnya sebagai warisan kolonial, menjadikan gereja ini salah satu situs bersejarah yang patut dijaga.

Kalau kamu punya waktu berkunjung ke Grobogan, jangan lupa mampir ke Dusun Kaliceret dan juga gereja ini ya, Millens. (Arie Widodo/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: