BerandaTradisinesia
Minggu, 1 Feb 2020 14:05

Akhirnya Saya Tahu Rasa Nasi Kethek Khas Desa Wisata Kandri

Perempuan Desa Wisata Kandri bergotong royong menyiapkan Nasi Kethek, Kamis (30/1) . (Inibaru.id/ Audrian F)

Di Desa Wisata Kandri terdapat nasi yang khas bernama Nasi Kethek. Bukan sembarang makanan. Nasi ini cuma ada pada acara khusus. Seperti apa rasanya?<br>

Inibaru.id - Saya mengetahui Nasi Kethek ini tatkala digelar tradisi tahunan di Goa Kreo yaitu Sesaji Rewanda. Nasi Kethek tersebut dijadikan gunungan untuk dikirab menuju Goa Kreo. Sesampainya di Goa Kreo setelah melalui beberapa ritual, nasi tersebut diperebutkan banyak orang. Sebetulnya apa saja isi Nasi Kethek itu?

Baru pada Kamis (30/1) pagi tepatnya pada acara Nyadran Kali Desa Wisata Kandri, saya mendapat pencerahan. Pada acara tersebut Nasi Kethek muncul kembali. Kali ini nggak diperebutkan tapi dimakan bersama-sama.

Nasi Kethek pada acara Nyadran Kali ini disajikan selepas melalui rangkaian prosesi kirab budaya. Perempuan-perempuan Desa Kandri menyiapkan nasi kethek tersebut di atas lembaran memanjang daun pisang. Mereka menata bakmi, gudangan, telur, peyek, ayam, dan kerupuk.

Warga berebutan meraih Nasi Kethek saat acara Sesaji Rewanda yang dilaksanakan di Goa Kreo. (Inibaru.id/ Audrian F)<br>

Menurut Masduki, ketua acara dari Nyadran Kali Desa Kandri, penamaan Nasi Kethek diambil dari kisah Ramayana. Kethekan berarti artinya adalah estafet. Kala itu kera-kera membantu Sri Rama membendung sungai dengan cara saling memberikan batu secara estafet.

“Jadi diberi nama Ketehekan ya agar saling membantu dalam hal apa pun,” ujar Masduki.

Sebenarnya, Nasi Kethek ini dibungkus daun jati sebagai ciri khasnya. Tapi saat Nyadran Kali mereka nggak menggunakannya. Semua komponen nasi ditata langsung di atas daun pisang. Setelah nasi ditata, semua orang yang hadir termasuk saya diajak makan bersama. Akhirnya saya mencicipi nasi unik ini!

Di hadapan saya ada berbagai macam lauk-pauk seperti yang saya katakana tadi. Jujur untuk kali ini saya nggak akan mengulas bagaimana rasanya sebagaimana kalau meliput kuliner.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Semarang Indriyasari, ikut menyantap Nasi Kethek. (Inibaru.id/ Audrian F)<br>

Hal yang saya soroti adalah bagaimana warga Desa Kandri masih cukup erat mempertahankan tradisi. Nggak ada perbedaan kelas sosial saat makan seperti ini. Semua dipandang sama mulai dari pejabat, wartawan, atau masyarakat setempat. Bu Indri dapat ayam, saya juga dapat ayam. He

“Sebetulnya Nasi Kethek ini berisi nasi, oseng-oseng daun singkong, sayur daun papaya, peyek gereh atau teri terus bacem sama telor. Cuma karena hari ini special jadi ditambah lauk-pauk yang lain,” pungkas Masduki.

Hingga saat ini, Masduki menambahkan, Nasi Kethek sudah menjadi identitas milik Desa Wisata Kandri. Jadi orang kalau ingat Kandri pasti juga ingat Nasi Kethek.

Kamu sendiri sudah pernah mencoba Nasi Kethek belum, Millens? (Audrian F/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024