BerandaTechno
Rabu, 12 Sep 2017 18:11

Ternyata Begini Kesiapan Produksi Mobil Listrik di Indonesia?

Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Andy Noorsaman Sommeng. (Foto: Reviewmigas.com)

Dirjen Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM; Kita enggak akan bisa bikin mobil kalau cuma dari gambar, harus lihat langsung, bongkar. Barangnya ada dulu, begitu kalau kita mau merebut teknologi.

Inibaru.id - Isu pengembangan mobil listrik di Indonesia terus bergulir. Instruksi tertulis terkait mobil ini sudah dikeluarkan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). Instruksi itu memerintahkan semua kementerian dan lembaga pemerintah untuk mendukung pengembangan mobil listrik.

Tak berhenti di situ, Peraturan Presiden (Perpres) yang menjadi payung hukum pengembangan mobil listrik juga tengah dipersiapkan.

Wacana ini bermula dari Menteri ESDM, Ignasius Jonan, yang kala itu sedang melakukan kunjungan ke Tiongkok. Dalam perjalannya, ia melihat langsung mobil listrik di jalanan itu sepertinya memang menjadi agenda serius pemerintah. Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Andy Noorsaman Sommeng, mengatakan, target pemerintah, tahun 2040 tidak akan ada lagi produksi mobil berbahan bakar fosil.

“Adanya mobil listrik sudah tuntutan zaman. Kita enggak bisa melepas terus konsumsi BBM. Konsumsi kita (akan) meningkat dua kali lipat di tahun 2030, sementara kita bukan negara kaya minyak lagi. Impor BBM, kan, menggerogoti devisa,” jelasnya.

Baca juga: 6 Mobil Elektrik Asli Indonesia yang Tunggu Komitmen Pemerintah

Sementara, terkait Perpres yang disiapkan untuk percepatan pengembangan mobil listrik, ia mengaku beberapa pihak terkait sudah ditugaskan untuk melakukan percepatan, baik dari kementerian maupun lembaga dan instansi sehubungan.

“Ada insentif kaitannya dengan Bea Masuk, Pajak Penjualan Barang Mewah. Ini biar mobil listrik harganya bersaing. Kita create demand dulu,” tutur dia.

Selesai dengan peraturan, bagaimana dengan pengadaan mobil listrik itu sendiri? Apakah kemudian mobil listrik itu diawali dengan mengimpor?

“Di mana-mana, kan harus ada contoh, masyarakat kita selalu begitu. Kalau sudah ada contoh, dipakai enak, biayanya murah, pasti banyak peminatnya,” ungkapnya.

Adapun untuk pengadaan mobil-mobil impor tersebut, Andy memaparkan, para pengusaha otomotif kebanyakan enggan mengimpor mobil listrik completly build up (CBU) lantaran ketiadaan nilai tambah.

Segangkan untuk completely knock down (CKD), ia menambahkan, hal itu bisa dipertimbangkan.

“Kalau CKD, ya, OK katanya, karena ada nilai tambahnya di dalam negeri. Ada alih teknologi juga,” imbuhnya.

Baca juga: Hebat! Pesawat CN235 Produksi Dalam Negeri Tembus Pasar Negara-Negara Ini

Namun demikian, Andy berpendapat, pengadaan model CBU tidaklah masalah selama setahun.

“Nanti sudah banyak, bengkel ingin tahu. Kita enggak akan bisa bikin mobil kalau cuma dari gambar, harus lihat langsung, bongkar. Barangnya ada dulu, begitu kalau kita mau merebut teknologi,” terang dia.

Sementara itu, untuk penambahan infrastruktur pengisian mobil listrik, semisal Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU), Andy menuturkan, hal itu bukanlah sesuatu yang perlu terlampau dirisaukan. Menurutnya, mobil listrik bisa di-charge di rumah.

“Sudah ada motor listrik Garasindo di Indonesia. Dia bisa berpuluh-puluh kilometer baru charge. Habis dibawa pergi, malam charge di rumah. Kalaupun ada pembangunan SPLU, itu menjadi pekerjaan pemasaran PLN,” tandasnya. (GIL/IB)

 

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: