BerandaTechno
Rabu, 15 Agu 2017 15:06

Pesawat N-219 Karya Anak Bangsa Diharapkan Bisa Mengudara Sebelum 17 Agustus

Pesawat N-219. (Foto: cavok.com.br)

Pesawat asli karya anak bangsa, N-219 siap mengudara sebelum peringatan Hari Proklamasi Kemerdekaan.

Inibaru.id - Perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke 72 pada tanggal 17 Agustus 2017 ini sepertinya akan menjadi lebih istimewa. Bagaimana tidak, pesawat asli karya anak bangsa, N-219, yang dikembangkan oleh PT Dirgantara Indonesia (PT DI) serta Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) sedang dinanti-nanti peluncurannya. Jika pesawat ini berhasil mengudara sebelum atau saat perayaan hari Kemerdekaan, tentu prestasi ini akan menambah kebanggaan masyarakat tanah air nantinya.

Sebagai informasi, pesawat ini sebelumnya sudah dipamerkan di perayaan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Harteknas) yang baru saja diadakan pada 8 hingga 10 Agustus di Makassar, Sulawesi Selatan. Pesawat ini sendiri diharapkan bisa segera mendapatkan sertifikasi dan izin terbang. Jika izin ini bisa segera keluar, diharapkan pesawat N-219 bisa segera mengudara di Indonesia. Keberhasilan pesawat ini mengudara kali pertamanya diharapkan bisa menjadi bahan evaluasi dan perbaikan sebelum benar-benar diproduksi pada tahun 2017 mendatang.

Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Muhammad Nasir, menyebutkan bahwa N-219 telah melalui berbagai pengujian, termasuk pada bagian sayap, gear, serta landing gear pada landasan. Berbagai pengujian ini diharapkan bisa menjadi pertimbangan sehingga bisa segera mendapatkan izin untuk mengudara.

Pesawat N-219 didesain dengan kapasitas 19 penumpang. Pesawat ini memiliki 2 mesin berjenis turboprop yang sesuai dengan Regulasi Keamanan Penerbangan Sipil (CASR). Ide sekaligus desain dari pesawat ini dikembangkan oleh PT Dirgantara Indonesia. Sementara itu, pengembangan program dilakukan PT DI bersama dengan LAPAN. Sebenarnya, pesawat ini sudah mulai dikembangkan sejak tahun 2011 silam. Bahkan, pada tanggal 29 Oktober 2015 silam, purwarupa pesawat ini sudah diperkenalkan.

Sebenarnya, sejak bulan april 2016, PT DI sudah menjadwalkan pesawat ini sudah bisa mulai uji terbang. Sayangnya, berbagai kendala menyebabkan jadwal tersebut terus mundur. Kini, diharapkan izin bisa segera dikeluarkan agar pesawat ini bisa segera mengudara. Jika penguijan pesawat ini bisa selesai, maka pesawat akan bisa segera diproduksi mengingat sudah ada beberapa pihak yang telah memesan 200 pesawat meskipun memang kontrak pembelian belum ditandatangani karena menunggu keluarnya izin tersebut.

PT DI sendiri memang diketahui telah lama melakukan kolaborasi dengan CASA, produsen pesawat terbang yang menjadi bagian dari Airbus Defence and Space. Kolaborasi ini pernah menghasilkan pesawat CASA C212 Aviocar. N-219 sendiri disebut-sebut memiliki basis yang sejenis dengan C212 ini namun bentuknya cenderung lebih panjang dan lebih halus.

Situs HIS Jane’s 360 sendiri menyebutkan bahwa secara aerodinamika, N-219 lebih baik jika dibandingkan dengan C212 dimana penempatan sayapnya berada di posisi yang lebih tinggi. Hal ini memberi pengaruh pada kabin yang lebih lebar. Pesawat dengan mesin bertenaga 850 Shaft horsepower ini juga mampu tinggal landas pada landasan pacu dengan jarah 600 meter dan mendarat pada landasan pacu yang berukuran kurang dari 800 meter. Kelebihan lain, pesawat berjenis pesawat perintis ini mampu mendarat di landasan yang terbuat dari tanah, rumput, atau bahkan berkerikil.

Diharapkan, pesawat ini nantinya bisa dipakai untuk keperluan penerbangan komersial, kepentingan pengiriman barang, pasukan, pengawasan di perairan laut, hingga kebutuhan SAR dan medis. Jika berhasil mengudara, maka pesawat ini diharapkan bisa menjadi kebanggaan dunia dirgantara tanah air. (AS/IB)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Tanda Diabetes pada Kulit yang Jarang Disadari

8 Des 2024

Berapa Luas Kamar Tidur yang Ideal?

8 Des 2024

Piknik Santai di Rowo Gembongan Temanggung

8 Des 2024

Ombudsman: Terkait Penanganan Kasus Penembakan Siswa SMK, Polrestabes Semarang Nggak Profesional

8 Des 2024

Dekat dengan Candi Prambanan, Begini Keindahan Candi Sojiwan

8 Des 2024

Pemprov Jateng: Pagu 10 Ribu, Makan Bergizi Gratis Nggak Bisa Sediakan Susu

8 Des 2024

Hadirkan Stefan William di Acara Pembukaan, Miniso Penuhi Gaya Hidup Modern dan Kekinian Warga Kota Semarang

8 Des 2024

Ada Tiga Bibit Siklon Tropis Kepung Indonesia, Apa Dampaknya?

9 Des 2024

Menilik Hasil Rekapitulasi Suara Pilkada 2024 di Lima Daerah

9 Des 2024

Produksi Genting di Desa Papringan, Tetap Autentik dengan Cara Tradisional

9 Des 2024

Rekor 1.000 Poin Megawati Hangestri di Liga Voli Korea

9 Des 2024

Peringati Perang Diponegoro, Warga Yogyakarta Gelar Kirab Tongkat Kiai Cokro

9 Des 2024

Tanpa Transit! Uji Coba Direct Train Gambir-Semarang Tawang, KAI Tawarkan Diskon 50 Persen

9 Des 2024

Sidang Kode Etik Kasus Penembakan di Semarang, Hadirkan Saksi dan Keluarga Korban

9 Des 2024

Apa yang Bikin Generasi Z Sering Dideskripsikan sebagai Generasi Paling Kesepian?

9 Des 2024

Kasus Polisi Tembak Siswa SMK, Robig Dipecat Tidak Dengan Hormat!

10 Des 2024

Penembak Siswa SMK 4 Semarang Dipecat; Ayah Korban: Tersangka Nggak Minta Maaf

10 Des 2024

50 Persen Hidup Lansia Indonesia Bergantung pada Anaknya; Yuk Siapkan Dana Pensiun!

10 Des 2024

Asap Indah Desa Wonosari, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Jawa Tengah

10 Des 2024

Hanya Membawa Kerugian, Jangan Tergoda Janji Manis Judi Online!

10 Des 2024