BerandaTechno
Kamis, 23 Agu 2017 17:48

Machine Learning dari Google Bisa Membantu Jurnalis Melakukan Hal Ini

Google Machine Learning yang bisa digunakan melawan hate speech di Indonesia. (Foto: marketingland)

Machine learning bisa mengumpulkan berbagai informasi yang dibutuhkan jurnalis. Keren kan?

Inibaru.id - Hate speech atau ujaran kebencian belakangan ini sangat mudah kita temukan di media sosial atau grup percakapan di ponsel pintar. Tak hanya di Indonesia, ujaran kebencian ternyata juga bisa ditemukan di berbagai tempat di dunia, termasuk di negara maju seperti Amerika Serikat.

Google sendiri menyebutkan bahwa pihaknya mengalami kesulitan dalam melacak penyebaran berbagai ujaran kebencian mengingat minimnya data yang bisa dikumpulkan saat sautu peristiwa atau segala sesuatu yang menyebabkan munculnya ujaran kebencian ini muncul. Karena minimnya data tak sedikit jurnalis yang juga kesulitan melaporkan atau mencari informasi lebih mendalam terkait kasus ujaran kebencian.

Karena berbagai fakta ini, Google pun melakukan inovasi dengan tujuan mempermudah pekerjaan para jurnalis. Inovasi ini disebut sebagai machine learning. Inovasi dari google ini sendiri sudah diumumkan rencananya melalui News Lab. Google News Lab sendiri mewujudkan machine learning ini dengan bekerjasama dengan ProPublica.

Keberadaan machine learning akan memudahkan banyak orang, khususnya para jurnalis untuk melacak berbagai kejahatan terkait dengan ujaran kebencian. Dalam pengumumannya, Google mengklaim machine learning mampu mengumpulkan berbagai informasi, khususnya informasi berupa orang, tempat terjadinya peristiwa, hingga detail dari peristiwa yang ada.

Berbagai data ini kemudian dibentuk menjadi visualisasi yang nantinya akan dijadikan indeks informasi. Seorang jurnalis yang ingin menggali informasi terkait dengan sebuah peristiwa ujaran kebencian pun akan dengan mudah mendapatkan lokasi, nama, dan berbagai data lainnya dari sekitar 3 ribu-an laporan berita. Adanya indeks baru ini yang sudah divisualisasikan juga akan membuat berbagai data ini lebih mudah dipahami.

Machine learning disebut-sebut telah menjadi salah satu visualisasi pertama yang memakai pembelajaran mesin demi menghasilkan berbagai kontennya memakai Google Natural Language API. Machine learning ini juga akan mampu menganalisa teks dan kemudian mengekstrak berbagai informasi tentang nama orang, lokasi, dan peristiwa yang bisa membuat para jurnalis melacak berbagai informasi dan peristiwa dengan lebih mudah.

Youtube

Tak hanya Google, situs tempat berbagi video Youtube juga mulai melakukan kombinasi teknologi baru dan juga pengawasan dengan tujuan memerangi berbagai konten ekstrimisme dan terorisme yang memang semakin banyak berkembang di dunia maya. Dengan adanya machine learning ini, Youtube bisa mengidentifikasi sekaligus menghapus setidaknya 75 persen konten negatif sebelum sempat ditemukan oleh pengguna Youtube lainnya.

Situs yang juga dimiliki oleh Youtube ini telah memperluas cara untuk memblokir berbagai video yang mengungkapkan kekerasan, ekstrimisme, sekaligus terorisme yang bertujuan untuk menarik anggota baru melalui berbagai kaca kunci spesifik yang ada pada mesin pencari.

Kent Walker, Senior Vice President dari Google menyebutkan bahwa tindakan ini dilakukan karena Youtube tidak akan menyediakan konten bagi terorisme dan diharapkan bisa menekan tindakan ekstrimisme dan terorisme di berbagai tempat di seluruh dunia. (AW/IB)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Tanda Diabetes pada Kulit yang Jarang Disadari

8 Des 2024

Berapa Luas Kamar Tidur yang Ideal?

8 Des 2024

Piknik Santai di Rowo Gembongan Temanggung

8 Des 2024

Ombudsman: Terkait Penanganan Kasus Penembakan Siswa SMK, Polrestabes Semarang Nggak Profesional

8 Des 2024

Dekat dengan Candi Prambanan, Begini Keindahan Candi Sojiwan

8 Des 2024

Pemprov Jateng: Pagu 10 Ribu, Makan Bergizi Gratis Nggak Bisa Sediakan Susu

8 Des 2024

Hadirkan Stefan William di Acara Pembukaan, Miniso Penuhi Gaya Hidup Modern dan Kekinian Warga Kota Semarang

8 Des 2024

Ada Tiga Bibit Siklon Tropis Kepung Indonesia, Apa Dampaknya?

9 Des 2024

Menilik Hasil Rekapitulasi Suara Pilkada 2024 di Lima Daerah

9 Des 2024

Produksi Genting di Desa Papringan, Tetap Autentik dengan Cara Tradisional

9 Des 2024

Rekor 1.000 Poin Megawati Hangestri di Liga Voli Korea

9 Des 2024

Peringati Perang Diponegoro, Warga Yogyakarta Gelar Kirab Tongkat Kiai Cokro

9 Des 2024

Tanpa Transit! Uji Coba Direct Train Gambir-Semarang Tawang, KAI Tawarkan Diskon 50 Persen

9 Des 2024

Sidang Kode Etik Kasus Penembakan di Semarang, Hadirkan Saksi dan Keluarga Korban

9 Des 2024

Apa yang Bikin Generasi Z Sering Dideskripsikan sebagai Generasi Paling Kesepian?

9 Des 2024

Kasus Polisi Tembak Siswa SMK, Robig Dipecat Tidak Dengan Hormat!

10 Des 2024

Penembak Siswa SMK 4 Semarang Dipecat; Ayah Korban: Tersangka Nggak Minta Maaf

10 Des 2024

50 Persen Hidup Lansia Indonesia Bergantung pada Anaknya; Yuk Siapkan Dana Pensiun!

10 Des 2024

Asap Indah Desa Wonosari, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Jawa Tengah

10 Des 2024

Hanya Membawa Kerugian, Jangan Tergoda Janji Manis Judi Online!

10 Des 2024