BerandaPasar
Minggu, 28 Okt 2017 12:19

Bisnis Kain “Prada” Sablon dari Klungkung Semakin Berkibar

Kain Prada dari Klungkung Bali (Bali Tourism Board)

Kain prada sablon khas Bali dipakai sebagai hiasan tempat pemujaan umat Hindu serta dekorasi pernikahan.

Inibaru.id -  Jangan salah sangka dulu, kain prada yang dimaksud di sini bukanlah merek fashion ternama, melainkan kain yang dipakai sebagai hiasan tempat pemujaan umat Hindu serta dekorasi pernikahan. Belakangan ini, bisnis kain prada dari Kabupaten Klungkung, Bali ini mulai diminati masyarakat setempat dan daerah sekitarnya.

“Kerajinan kain prada sablon ini banyak dicari karena memiliki motif sablon kain yang unik dan bervariatif yang dapat digunakan untuk menghias pelinggih pura maupun untuk dekorasi rumah saat hajatan nikah,” ujar pemilik usaha kerajinan kain prada sablon, I Gusti Agung Wideka Nanda sebagaimana dikutip dari Antara (27/10/2017).

Agung Wideka menyebutkan bahwa potensi usaha kerajinan kain prada sablon ini memang semakin menjanjikan karena permintaan masyarakat akan kain hiasan pelinggih pura atau dekorasi rumah saat pernikahan juga terus meningkat. Sejak berdiri 2005, jumlah konsumen langganannya terus meningkat dan tak hanya berasal dari Bali saja, melainkan dari Lombok dan juga Lampung.

Harga kain prada sablon produksi Agung Wideka sangatlah bervariasi berdasarkan warna dan jumlah pesanan. Sabagai contoh, untuk kain prada sablon motif biasa, harganya di antara Rp 125 ribu hingga Rp 150 ribu per gulung. Sementara itu, harga kain prada sablon bermotif saten dibanderol Rp 350 ribu hingga Rp 450 ribu per gulung. Meskipun harga kainnya termasuk terjangkau, Agung mampu mendapatkan omzet penjualan hingga Rp 500 juta dalam sebulan.

Agung mempekerjakan 15 orang perajin kain prada sablon demi memenuhi permntaan konsumen. Semua perajin ini adalah masyarakat desa adat setempat dan orang dari luar desa namun yang sudah berpengalaman dalam membuat kain prada sablon.

Selain Agung Wideka, I Gusti Ayu Anom yang memiliki usaha UD Merta Sari juga mengaku mendapatkan keuntungan besar dari bisnis kain prada sablon dan ider-ider bludru mute. Setiap bulannya, Ayu Anom mengaku bisa mendapatkan omzet sebanyak Rp 15 juta hingga Rp 20 juta. Tak hanya kain, Ayu Anom juga menjual perlengkapan sarana ritual lainnya layaknya wastra, saput cakra, pajeng, atau tedung, serta kain endek. (AW/SA)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024

Menyusuri Perjuangan Ibu Ruswo yang Diabadikan Menjadi Nama Jalan di Yogyakarta

11 Nov 2024

Aksi Bersih Pantai Kartini dan Bandengan, 717,5 Kg Sampah Terkumpul

12 Nov 2024

Mau Berapa Kecelakaan Lagi Sampai Aturan tentang Muatan Truk di Jalan Tol Dipatuhi?

12 Nov 2024

Mulai Sekarang Masyarakat Bisa Laporkan Segala Keluhan ke Lapor Mas Wapres

12 Nov 2024

Musim Gugur, Banyak Tempat di Korea Diselimuti Rerumputan Berwarna Merah Muda

12 Nov 2024

Indonesia Perkuat Layanan Jantung Nasional, 13 Dokter Spesialis Berguru ke Tiongkok

12 Nov 2024

Saatnya Ayah Ambil Peran Mendidik Anak Tanpa Wariskan Patriarki

12 Nov 2024