Inibaru.id - Jangan salah sangka dulu, kain prada yang dimaksud di sini bukanlah merek fashion ternama, melainkan kain yang dipakai sebagai hiasan tempat pemujaan umat Hindu serta dekorasi pernikahan. Belakangan ini, bisnis kain prada dari Kabupaten Klungkung, Bali ini mulai diminati masyarakat setempat dan daerah sekitarnya.
“Kerajinan kain prada sablon ini banyak dicari karena memiliki motif sablon kain yang unik dan bervariatif yang dapat digunakan untuk menghias pelinggih pura maupun untuk dekorasi rumah saat hajatan nikah,” ujar pemilik usaha kerajinan kain prada sablon, I Gusti Agung Wideka Nanda sebagaimana dikutip dari Antara (27/10/2017).
Agung Wideka menyebutkan bahwa potensi usaha kerajinan kain prada sablon ini memang semakin menjanjikan karena permintaan masyarakat akan kain hiasan pelinggih pura atau dekorasi rumah saat pernikahan juga terus meningkat. Sejak berdiri 2005, jumlah konsumen langganannya terus meningkat dan tak hanya berasal dari Bali saja, melainkan dari Lombok dan juga Lampung.
Harga kain prada sablon produksi Agung Wideka sangatlah bervariasi berdasarkan warna dan jumlah pesanan. Sabagai contoh, untuk kain prada sablon motif biasa, harganya di antara Rp 125 ribu hingga Rp 150 ribu per gulung. Sementara itu, harga kain prada sablon bermotif saten dibanderol Rp 350 ribu hingga Rp 450 ribu per gulung. Meskipun harga kainnya termasuk terjangkau, Agung mampu mendapatkan omzet penjualan hingga Rp 500 juta dalam sebulan.
Agung mempekerjakan 15 orang perajin kain prada sablon demi memenuhi permntaan konsumen. Semua perajin ini adalah masyarakat desa adat setempat dan orang dari luar desa namun yang sudah berpengalaman dalam membuat kain prada sablon.
Selain Agung Wideka, I Gusti Ayu Anom yang memiliki usaha UD Merta Sari juga mengaku mendapatkan keuntungan besar dari bisnis kain prada sablon dan ider-ider bludru mute. Setiap bulannya, Ayu Anom mengaku bisa mendapatkan omzet sebanyak Rp 15 juta hingga Rp 20 juta. Tak hanya kain, Ayu Anom juga menjual perlengkapan sarana ritual lainnya layaknya wastra, saput cakra, pajeng, atau tedung, serta kain endek. (AW/SA)