BerandaPasar Kreatif
Jumat, 26 Jan 2023 09:22

Pemuda Kudus Budi Daya Cacing Tanah: Mudah, Murah, Untung Berlimpah

Pemuda Kudus Budi Daya Cacing Tanah: Mudah, Murah, Untung Berlimpah

Budi daya cacing di Indonesia cukup menguntungkan. (Rimbakita)

Bukannya memelihara hewan ternak, Farid justru memilih menekuni budi daya cacing. Nggak disangka, bisnis nggak biasa ini justru mampu memberikan keuntungan besar baginya.

Inibaru.id – Bicara tentang hewan ternak, yang terpikir biasanya adalah kambing, sapi, kerbau, atau domba. Tapi, bagi Noor Farid dari Kudus, Jawa Tengah, hewan ternak yang mendatangkan cuan adalah cacing.

Menurut laki-laki berusia 34 tahun yang tinggal di Desa Getas Pejaten, Kecamatan Kota tersebut, budi daya hewan yang nggak biasa ini ternyata sangat menguntungkan. Dia juga menyebut bisnis ini tidak begitu sulit untuk dilakukan.

“Perawatannya nggak terlalu sulit. Apalagi, pakan untuk cacingnya juga mudah didapatkan,” ungkapnya sembari menimbang cacing yang akan dibeli oleh pelanggan sebagaimana dilansir dari Betanews, Rabu (18/1/2022).

Bagaimana asal mula Farid melakukan budi daya cacing? Ternyata semua bermula dari keinginannya membuat pakan sendiri untuk budi daya hewan lain yang dia miliki, yaitu ikan hias dan ikan lele. Nggak disangka, ternyata ada banyak orang yang meminati cacing-cacing yang dia budi dayakan. Dia pun melihat potensi bisnis dari hewan yang sering dijadikan umpan para pemancing tersebut.

“Awalnya budi daya cacing untuk menghemat biaya pakan ikan lele dan ikan hias. Cacing ini protein yang sangat bagus, cocok untuk perkembangan ikan,” katanya.

Sejak 2016, Farid pun memutuskan untuk membudi dayakan cacing jenis African Night Crawler (ANC). Cacing yang berasal dari Afrika ini memiliki ukuran jumbo, sekitar dua kali lebih besar dari cacing-cacing tanah di Indonesia. Cacing ANC juga dikenal cocok untuk dijadikan pakan ternak hingga bahan obat tradisional dan kosmetik.

Farid di tempat budi daya cacingnya. (Betanews/Kaerul Umam)

Sebelum menekuni bisnis ini dengan serius, Farid sempat mempelajari cara memelihara yang tepat dan memilih pakan terbaik. Ternyata, pakan yang dibutuhkan sangat mudah dicari.

“Limbah organik yang bisa didapatkan di pasar atau toko buah justru paling cocok buat dijadikan pakan cacing,” jelasnya.

Berkat ketekunannya, dia mampu memproduksi cacing cukup banyak dalam waktu yang singkat. Contohlah, jika Farid awalnya hanya memiliki 1 kilogram cacing, dalam tiga bulan ke depan, jumlahnya akan meningkat jadi 10 sampai 13 kilogram. Cacing-cacing itu dijual dengan harga Rp30 ribu sampai Rp50 ribu.

Menariknya, nggak hanya cacing yang laku dijual. Kotoran cacing atau yang disebut dengan kasing juga laris manis. Kasing biasa dijadikan pupuk pertanian. Farid menjualnya dengan harga Rp15ribu untuk tiap 25 kilogram.

Sejauh ini, pembeli berdatangan dari dalam wilayah Kudus dan sekitarnya seperti Pati, Demak, dan Jepara. Ke depannya, dia ingin mengembangkan bisnis budi daya cacingnya jadi lebih besar.

“Rencana mau nambah tempat lagi agar cacingnya jadi tambah banyak. Soalnya permintaan pasar semakin banyak,” ungkapnya.

Nah, bisnis kreatif dari hal yang nggak disangka-sangka seperti ini sering kita dengar ya, Millens? Semoga kamu jadi terinspirasi dan nggak mengabaikan hal-hal sederhana karena bisa saja itu jadi ide bisnis. (Arie Widodo/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ihwal Mula Kampung Larangan di Sukoharjo, 'Zona Merah' yang Pantang Dimasuki Bumiputra

12 Apr 2025

Lagu "You'll be in My Heart" Viral; Mengapa Baru Sekarang?

12 Apr 2025

Demi Keamanan Data Pribadi, Menkomdigi Sarankan Pengguna Ponsel Beralih ke eSIM

12 Apr 2025

Bikin Resah Pengguna Jalan, Truk Sampah Rusak di Kota Semarang Bakal Diperbaiki

12 Apr 2025

Ketika Pekerjaan Nggak Sesuai Dream Job; Bukan Akhir Segalanya!

12 Apr 2025

Lindungi Masyarakat, KKI Cabut Hak Praktik Dokter Tersangka Pelecehan Seksual secara Permanen

12 Apr 2025

Mengenal Getuk Kethek, Apakah Terkait dengan Monyet?

13 Apr 2025

Di Balik Mitos Suami Nggak Boleh Membunuh Hewan saat Istri sedang Hamil

13 Apr 2025

Kisah Kampung Laut di Cilacap; Dulu Permukiman Prajurit Mataram

13 Apr 2025

Mengapa Manusia Takut Ular?

13 Apr 2025

Nilai Tukar Rupiah Lebih Tinggi, Kita Bisa Liburan Murah di Negara-Negara Ini

13 Apr 2025

Perlu Nggak sih Matikan AC Sebelum Matikan Mesin Mobil?

14 Apr 2025

Antrean Panjang Fenomena 'War' Emas; Fomo atau Memang Melek Investasi?

14 Apr 2025

Tentang Mbah Alian, Inspirasi Nama Kecamatan Ngaliyan di Kota Semarang

14 Apr 2025

Mengenal Oman, Negeri Kaya Tanpa Gedung Pencakar Angkasa

14 Apr 2025

Farikha Sukrotun, Wasit Internasional Bulu Tangkis yang Berawal dari Kasir Toko Bangunan Kudus

14 Apr 2025

Haruskah Tetap Bekerja saat Masalah Pribadi Mengganggu Mood?

14 Apr 2025

Grebeg Getuk 2025 Sukses Meriahkan Hari Jadi ke-1.119 Kota Magelang

14 Apr 2025

Tradisi Bawa Kopi dan Santan dalam Pendakian Gunung Sumbing, Untuk Apa?

15 Apr 2025

Keindahan yang Menakutkan, Salju Turun saat Sakura Mekar di Korea Selatan

15 Apr 2025