BerandaPasar Kreatif
Kamis, 30 Jun 2021 14:14

Hobi yang Menguntungkan: Tuai Hasil dari Koleksi Rilisan Fisik Vinyl

Meskipun era digitalisasi musik menjamur, rilisan fisik termasuk vinyl ternyata masih digemari, lo! (Inibaru.id/ Bayu N)

Untuk mengoleksi rilisan fisik dari band musik kesukaannya, pemuda gondrong ini rela menabung dari hasil ngejoki tugas dan skripsi. Kesukaan tersebut kini berbuah manis, karena rupanya koleksi vinyl-nya sekarang bisa dijual dengan harga yang lebih tinggi.

Inibaru.id - Biro konsultansi asal AS McKinsey & Company pada 2016 menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara terpotensial untuk industri musik digital di Asia Tenggara. Penggunanya didominasi anak muda. Ini tentu saja kian membenamkan potensi bisnis rilisan fisik musik di Nusantara.

Oya, perlu kamu tahu, rilisan fisik adalah album atau kumpulan lagu hasil rekaman penyanyi yang diwujudkan dalam bentuk vinyl (piringan hitam), kaset, CD, dan lain-lain. Dalam beberapa tahun terakhir, di samping karena maraknya pembajakan, para penyanyi memang tampak mulai melirik musik digital karena cara itu dianggap lebih mudah.

Maka, menyoal rilisan fisik di era sekarang tentu bakal dianggap ketinggalan zaman. Kemudahan akses dan kepraktisan dalam mendengarkannya, membuat musik digital lebih digandrungi, khususnya di kalangan anak muda.

Namun, agaknya hal ini nggak berlaku bagi Isac Anggito. Di rumahnya, beragam rilisan fisik terserak di mana-mana. Beberapa rak berisikan kaset pita dari berbagai penyanyi. Pada sudut yang lain, ada kumpulan CD, bersanding dengan kotak-kotak kayu berisikan piringan hitam yang bersampul rapi.

Dari hobinya mengoleksi rilisan fisik, Isac melihat peluang bisnis yang cukup menguntungkan. (Inibaru.id/ Bayu N)

Lelaki asal Kota Semarang tersebut memang telah lama mengoleksi rilisan fisik. Sebagian besar koleksi itu adalah album dari band-band kesukaannya. Saat ini dia paling gandrung dengan rilisan fisik jenis piringan hitam.

Sebelum berkecimpung dengan vinyl, lulusan Sastra Inggris Universitas Diponegoro Semarang ini lebih dahulu mengenal kaset pita. Dia mengaku, perkenalannya dengan musik berawal dari ayahnya, yang sering memutar kaset pita sewaktu dia masih kecil.

“Dari ayah yang sering mutar lagu dari kaset pita, saya akhirnya mulai beli sendiri,” terang Isac sembari memamerkan sejumlah koleksi rilisan fisik kepunyaannya.

Sebelum mengoleksi <i>vinyl</i>, Isac terlebih dahulu mengoleksi kaset pita dan CD. (Inibaru.id/Bayu N)

Hobi itu terus berlanjut hingga dia memasuki bangku kuliah. Baru pada 2019 lalu Isac mulai beralih mengoleksi piringan hitam.Vinyl perdananya adalah Geography (2018), album kepunyaan band indie asal Jakarta, Bedchamber.

Vinyl dipilihnya karena kendati mahal, perekam suara yang memerlukan turntable untuk memutarnya ini justru jauh lebih awet dibanding rilisan fisik lainnya. Bentuknya bagus. Perawatannya juga nggak ribet.

Sejak itulah Isac mulai gandrung pada piringan hitam. Satu per satu dia beli cakram perekam lagu tersebut dari hasil ngejoki tugas kuliah dan skripsi. Dia bahkan mulai menyeriusi perburuan vinyl begitu tahu ada peluang bisnis dari hobi tersebut.

Berbuah Keuntungan

Satu dari sekian kotak yang berisi koleksi <i>vinyl </i>milik Isac. (Inibaru.id/Bayu N)

Isac mengaku nggak pernah menyesal memiliki hobi yang terbilang jarang dilakukan anak muda seumurannya, terlebih setelah tahu ada pundi-pundi uang yang bisa didulangnya dari piringan hitam.

“Ada teman yang nawar vinyl saya dengan harga yang lebih mahal waktu saya beli. Nah, sejak itu saya jadi melihat peluang bisnis pada hobi ini,ungkapnya, lalu tertawa.

Untuk memuluskan usahanya, dia mendirikan toko rilisan musik di rumahnya, yang diberi nama Rusa Record Store. Dari usaha ini, Isac mengaku pernah meraup untung hingga lebih dari Rp 1 juta hanya dengan menjual satu album vinyl Scum Fuck Flower Boy (2017) kepunyaan Tyler, The Creator.

Dia pun kemudian membeberkan, rilisan fisik yang spesial dan terbatas umumnya memang bisa terjual sampai jutaan, kendati modal yang dikeluarkannya untuk memberi vinyl tersebut seringnya hanya ratusan ribu.

"Yang spesial bisa untung berlipat," ujar lelaki yang saat ini nggak hanya menyasar pasar lokal, tapi juga internasional tersebut.

Sukes terus untuk Isac! Kalau kamu berminat menjadikan hobi sebagai ladang bisnis, cobalah menguliknya lebih detail ya, Millens! (Bayu N/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: