Inibaru.id – Sarjiman, salah seorang warga Desa Tawangsari, Kabupaten Boyolali berhasil mengolah sampah plastik menjadi bahan bakar minyak (BBM) alternatif nih, Millens. Nggak sendirian, bersama beberapa warga Desa Tawangsari lainnya dia mengolah sampah plastik di tempat pembuangan sampah terpadu.

“Semua sampah diambil dari masyarakat dan dikumpulkan di sini. Kemudian dipisahkan antara organik dan anorganik oleh petugas pemilihan. Sampah organik diolah menjadi kompos sedangkan yang anorganik diolah menjadi bahan bakar,” kata Sarjiman pada kumparan.com (30/5/18).

Sarjiman melanjutkan, ide pengolahan sampah itu bermula dari banyaknya sampah di Desa Tawangsari. Dia bersama warga lainnya lantas mencari solusi untuk mengolah sampah-sampah menjadi hal yang bermanfaat.

Tahu nggak, lima kilogram sampah plastik bisa menghasilkan 2,5 liter bensin, solar, dan minyak tanah lo. Lumayan kan?

Untuk saat ini, BBM yang dihasilkan memang belum diproduksi secara komersial nih. Produksi pun masih dilakukan dalam skala kecil.

Tahap Pembuatan

Untuk mengolah sampah plastik menjadi BBM alternatif, ada beberapa tahapan yang harus dilalui nih. Antaranews.com (31/5/18) menulis, sebelum diolah sampah plastik dijemur hingga benar-benar kering.

Setelah itu plastik dimasukkan dalam drum yang sudah dipanaskan. Nah, uap dari pemanasan plastik akan keluar dan mengalir melalui pipa pendingin.

Salah satu tahap pengolahan BBM dari sampah plastik. (ekonomi.kompas.com)

Dari pipa pendingin itu kemudian BBM akan terpisah berdasarkan konsentrasi masing-masing: bensin, solar, atau minyak tanah. Proses pengolahan itu memakan waktu selama kurang lebih dua hingga tiga jam.

Oya, proses pengolahan BBM di Desa Tawangsari masih dalam tahap percobaan. Jadi hasilnya belum bisa dipasarkan tuh. Meski begitu, BBM dari plastik itu dibeli oleh Pertamina Boyolali untuk kegiatan simulasi pemadaman kebakaran. Nggak cuma itu, BBM alternatif itu juga sudah dipakai untuk operasional mesin-mesin pengolahan sampah lo.

Wah semoga temuan ini bisa mengurangi sampah plastik dan menyelamatkan lingkungan ya. IB10/E05)