BerandaInspirasi Indonesia
Kamis, 4 Des 2019 10:40

Dua Mahasiswa Jepara Ciptakan Aplikasi Edukasi Kebencanaan

Dicky Daryono (kiri) dan Nur Ahmad memamerkan aplikasi edukasi kebencanaan; Kotana (sekolah tanggap bencana). (Inibaru.id/ Pranoto)

Berawal dari keprihatinan terkait minimnya pengetahuan akan kebencanaan di kalangan siswa, dua mahasiswa asal Jepara menggagas aplikasi edukasi bencana. Uniknya, aplikasi berbasis Android ini, bisa berjalan tanpa menggunakan koneksi internet.

Inibaru.id - Aplikasi edukasi itu bernama Kotana‎ akronim dari Sekolah Tanggap Bencana. Di dalamnya, memuat informasi dasar tentang apa itu bencana alam, dan trik selamat ancaman bahaya yang menyertainya.

Dicky Daryono mahasiswa Unisnu Jepara mengatakan, awalnya dia dan rekannya, Nur Ahmad merasa prihatin terkait minimnya pengetahuan siswa akan bencana. Khususnya, mereka yang duduk di tingkat SD dan SMP.

"Jepara kan tergolong daerah rawan, ada longsor, angin ribut, sempat juga ada banjir. Nah kami ingin memberi pengetahuan dasar pada siswa sekolah dasar dan tingkat SMP," jawab mahasiswa jurusan Sains dan Teknologi Unisnu Jepara itu, Rabu (25/9).
 
 
Aplikasi ini dapat dijalankan tanpa kuota internet. (Inibaru.id/ Pranoto)
 
Berkat aplikasi itu, keduanya memperoleh juara harapan satu pada Mobile Apps Competition yang diselenggarakan oleh Lembaga PLAN Indonesia.

Sementara itu, Nur Ahmad mengatakan, dalam pembuatan aplikasi keduanya memerlukan waktu dua minggu. Hal itu diakuinya sebagai hambatan tersendiri.

"Biasanya kalau buat aplikasi memerlukan waktu tiga minggu sampai satu bulan. Ini waktunya cukup mepet hanya dua minggu. Aplikasi ini dapat berjalan tanpa internet, karena biasanya pas terjadi bencana koneksi itu tak ada," tuturnya.

Keduanya berharap, aplikasi buatan mereka bisa dilaunching pada Play Store. Agar, seluruh masyarakat bisa mengunduh dan memanfaatkannya. Wah, semoga aplikasi ini bisa menghindarkan masyarakat dari bencana ya. (Pranoto/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Tanda Diabetes pada Kulit yang Jarang Disadari

8 Des 2024

Berapa Luas Kamar Tidur yang Ideal?

8 Des 2024

Piknik Santai di Rowo Gembongan Temanggung

8 Des 2024

Ombudsman: Terkait Penanganan Kasus Penembakan Siswa SMK, Polrestabes Semarang Nggak Profesional

8 Des 2024

Dekat dengan Candi Prambanan, Begini Keindahan Candi Sojiwan

8 Des 2024

Pemprov Jateng: Pagu 10 Ribu, Makan Bergizi Gratis Nggak Bisa Sediakan Susu

8 Des 2024

Hadirkan Stefan William di Acara Pembukaan, Miniso Penuhi Gaya Hidup Modern dan Kekinian Warga Kota Semarang

8 Des 2024

Ada Tiga Bibit Siklon Tropis Kepung Indonesia, Apa Dampaknya?

9 Des 2024

Menilik Hasil Rekapitulasi Suara Pilkada 2024 di Lima Daerah

9 Des 2024

Produksi Genting di Desa Papringan, Tetap Autentik dengan Cara Tradisional

9 Des 2024

Rekor 1.000 Poin Megawati Hangestri di Liga Voli Korea

9 Des 2024

Peringati Perang Diponegoro, Warga Yogyakarta Gelar Kirab Tongkat Kiai Cokro

9 Des 2024

Tanpa Transit! Uji Coba Direct Train Gambir-Semarang Tawang, KAI Tawarkan Diskon 50 Persen

9 Des 2024

Sidang Kode Etik Kasus Penembakan di Semarang, Hadirkan Saksi dan Keluarga Korban

9 Des 2024

Apa yang Bikin Generasi Z Sering Dideskripsikan sebagai Generasi Paling Kesepian?

9 Des 2024

Kasus Polisi Tembak Siswa SMK, Robig Dipecat Tidak Dengan Hormat!

10 Des 2024

Penembak Siswa SMK 4 Semarang Dipecat; Ayah Korban: Tersangka Nggak Minta Maaf

10 Des 2024

50 Persen Hidup Lansia Indonesia Bergantung pada Anaknya; Yuk Siapkan Dana Pensiun!

10 Des 2024

Asap Indah Desa Wonosari, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Jawa Tengah

10 Des 2024

Hanya Membawa Kerugian, Jangan Tergoda Janji Manis Judi Online!

10 Des 2024