BerandaInspirasi Indonesia
Selasa, 28 Mei 2018 12:55

Du'anyam, Uluran "Kail" Azalea Ayuningtyas Untuk Kaum Ibu

Azalea Ayuningtyas (wanitawirausaha.com)

Meninggalkan pekerjaan di perusahaan besar, Azalea Ayuningtyas memilih untuk membuka lapangan pekerjaan dan membantu perempuan khususnya kaum Ibu di Nusa Tenggara Timur.

Inibaru.id – Lahir dan besar di ibukota, lulus dan menyandang predikat bergengsi dari Amerika Serikat, kemudian memiliki pekerjaan di perusahaan besar. Itu semua nggak membuat Azalea Ayuningtyas tinggi hati dan lupa pada negeri sendiri. Dia bahkan rela meninggalkan pekerjaannya di Boston demi fokus membantu kaum ibu di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Ayu, begitu dia biasa disapa, mulai tertarik pada permasalahan kesehatan masyarakat setelah banyak terlibat dalam proyek peningkatan nutrisi dan sanitasi di Indonesia, India, dan Kamboja. Baru sejak 2014 perempuan 29 tahun itu total mendedikasikan dirinya untuk membantu masyarakat di daerah tertinggal seperti ditulis kumparan.com (22/5/17).

Tahu nggak, perempuan di NTT sebagian besar menjadi tulang punggung keluarga. Mereka harus bekerja di ladang meski sedang mengandung. Otomatis kondisi ini sering kali membuat ibu kekurangan gizi dan rentan mengalami masalah kesehatan lainnya.

Karena itu Ayu bersama tiga temannya Hana Keraf, Melia Winata, dan Zona Ngadiman mendirikan Du’anyam. Modal awal sebesar Rp 300 juta mereka peroleh dari hadiah perlombaan dan tabungan masing-masing.

Du’anyam mengajak kaum ibu di 15 desa di Flores, NTT untuk membentuk kelompok usaha anyaman beranggotakan 10 sampai 15 orang. Saat sedang nggak hamil, anggota kelompok Du’anyam akan menggarap ladang masing-masing dari pagi hingga siang. Mereka akan mengerjakan pesanan anyaman di waktu senggang.

Nah, kalau seorang anggota kelompok hamil, dia akan cuti dari menggarap ladang dan bekerja penuh menggarap pesanan anyaman di kelompoknya. Sebagai kompensasi, tugas menggarap ladang bakal dikerjakan oleh anggota kelompok yang lain. Kompak kan?

Saat ini anggota Du’anyam kurang lebih 270 orang. Mereka bisa memproduksi kurang lebih 4 ribu produk setiap bulannya. Kebanyakan hasil produksinya disalurkan ke hotel dan resor lo. Bahkan sudah ada 12 hotel di Bali yang menjadi mitra Du’anyam. Selain itu, ada juga produk Du’anyam juga bisa ditemukan di pasar ritel seperti Mall Pasific Place dan Grand Indonesia di Jakarta.

Ayu dan produk Du'anyam (kumparan.com)

Oya, produk yang dihasilkan Du’anyam antara lain sepatu, tas, dan beragam suvenir berbahan daun lontar. Eits, desainnya tetap bercirikan budaya tradisional NTT. Keren ya!

Bukan Tanpa Tantangan

Perjuangan Ayu dalam mengembangkan Du’anyam bukannya tanpa tantangan lo. Beberapa suami yang istrinya tergabung dalam Du’anyam sempat skeptis dan melarang istrinya ikut dalam Du’anyam. Nggak cuma itu, perempuan lulusan magister di bidang kesehatan masyarakat Harvard University itu juga mengaku sempat bingung menghadapi kaum ibu.

“Harus ekstra sabar dan cermat menghadapi para ibu karena kami membawa perubahan yang asing bagi mereka. Perjuangan mengubah cara berpikir dan etos kerja itu bahkan sempat membuat frustrasi,” kata Ayu pada harpersbazaar.co.id (8/3/17).

Perjuangan Ayu nggak sia-siaDu’anyam kini telah berkembang menjadi lembaga kewirausahaan dan organisasi sosial. Dukungan dari berbagai pihak bahkan mulai mengalir deras.

Hm, perempuan mengabdi untuk perempuan. Perjuangan Ayu tentu bakal jadi inspirasi buat perempuan lainnya termasuk kamu nih, Millens. (IB10/E05)

 

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: