Inibaru.id – Mengingat kasusnya di berbagai belahan dunia semakin menurun dan sudah banyak orang yang kembali beraktivitas secara normal, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memutuskan untuk mencabut status kedaruratan pandemi Covid-19 secara global.
Meski sudah dicabut, bukan berarti Covid-19 hilang ya, Millens. Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus tetap memperingatkan semua negara untuk mewaspadai virus ini.
“Komite Kedaruratan WHO telah mengadakan pertemuan untuk ke-15 kalinya. Mereka kemudian merekomendasikan kepada saya untuk menyatakan status darurat Covid-19 secara internasional telah berakhir,” ucap Tedros secara virtual, Jumat malam (5/5/2023).
Keputusan ini diambil setelah 1.221 hari alias lebih dari 3 tahun lalu ditemukan kluster radang paru-paru misterius di Wuhan, Republik Rakyat Tiongkok. Pihak Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) pun langsung menetapkan status kewaspadaan paling tinggi sejak 30 Januari 2020.
Status pandemi baru dikeluarkan WHO pada 11 Maret 2020. Saat itu, jumlah orang yang dinyatakan positif Covid-19 terus meningkat. Status kedaruratan global juga kemudian ditetapkan.
Sejak saat itu sampai Rabu (3/5), WHO mencatat jumlah kematian akibat virus ini mencapai 6.921.614 orang. Lebih dari 765 juta orang di dunia terkonfirmasi pernah terpapar virus ini.
Khusus untuk Indonesia, virus ini membunuh lebih dari 161 ribu orang. Meski begitu, banyak pihak yakin jika jumlah korban sebenarnya jauh lebih banyak dari yang tercatat.
Kekacauan di Seluruh Dunia
Nggak hanya menyebabkan banyak kematian, nyatanya dunia langsung mengalami kekacauan luar biasa. Salah satu yang terdampak parah adalah sisi ekonomi. Penyebabnya, banyak bisnis yang terpaksa nggak beroperasi seperti biasa demi mencegah penyebaran virus.
Untungnya, dalam setahun belakangan, angka penularan Covid-19 cenderung semakin menurun. Selain karena program vaksinasi, WHO menyebut sistem kekebalan tubuh manusia sudah beradaptasi dan mengembangkan daya tahan tubuh terhadap virus ini sehingga membuat kasus orang yang bergejala parah atau meninggal akibat virus ini semakin menurun.
“Berkat adanya tren ini, sudah banyak negara yang kehidupannya telah kembali sebagaimana sebelum Covid-19,” ungkap Tedros.
Meski status kedaruratannya sudah dicabut, WHO meminta semua negara untuk tetap waspada. Realitanya, kasus penularan dan kematian akibat virus ini masih bisa ditemui.
Selain itu, masih ada kemungkinan terjadi mutasi yang membuat munculnya varian baru dari Covid-19 yang bisa saja kembali meningkatkan kasus penularan dan kematian.
“Virusnya masih ada, tetap membunuh, dan terus berubah. Kita harus tetap waspada,” pungkasnya.
Apa yang diungkap Tedros ada benarnya, Millens. Kita harus tetap waspada dengan menjaga perilaku hidup sehat ya, Millens? (Arie Widodo/E10)