BerandaHits
Rabu, 27 Des 2022 15:04

Sindrom Bebek; Tenang di Luar, Kalut di Dalam

Ilustrasi duck syndrome. (Pixabay via Republika)

Seseorang yang mengidap sindrom bebek atau duck syndrome cenderung memaksakan diri tampil sempurna meski di dalam dirinya hancur. Salah satu sebabnya, dia nggak pengin dibilang gagal memenuhi tuntutan hidup.

Inibaru.id – Manusiawi jika seseorang merasa cemas akan sesuatu. Nggak berlebihan juga ketika dia menunjukkannya melalui perkataan maupun tingkah laku. Namun, bagaimana jika seseorang selalu tampak tenang meskipun dia sebenarnya sangat tertekan? Itulah sindrom bebek atau duck syndrome.

Sindrom ini terjadi ketika seseorang menciptakan ilusi kehidupan yang sempurna, tapi sebenarnya sedang tertekan di dalam untuk mempertahankan semuanya.

Diberi istilah sindrom bebek karena mirip seperti tingkah bebek yang mengayuh dengan cepat di bawah permukaan air, tapi tetap tenang di permukaan.

Sebagai informasi, duck syndrome ini bukan penyakit mental lo. Mengutip Psych Central, sindrom ini bisa menjadi tanda bahwa seseorang sedang mengalami kekalutan mental. Dia berusaha mencari solusi agar fisik dan mental tetap stabil.

Kali pertama istilah sindrom ini muncul di Universitas Stanford karena kebanyakan penderitanya merupakan mahasiswa. Meskipun sangat tertekan karena menghadapi tes dan tugas yang nggak sedikit, tapi mereka tetap datang ke kampus dengan rapi seperti nggak ada masalah.

Sebab Seseorang Menderita Duck Syndrome

Orang yang mengalami duck syndrome kerap pura-pura bahagia. (iStock via Detik)

Ada sejumlah penyebab seseorang mengalami sindrom bebek ini. Pertama adalah perasaan cemas ketika orang lain tahu kehidupan kita yang nggak sempurna. Dia merasa nggak ada orang yang dapat memahami atau mengalami kejadian buruk.

Kedua, dipaksa oleh lingkungan untuk selalu adaptif dan responsif menghadapi segala situasi. Bukan cuma itu, mengalami masalah kesehatan mental, seperti depresi dan gangguan cemas, bisa jadi tanda seseorang memiliki sindrom bebek ini.

Tanda dan Gejala Penderita Duck Syndrome

Dilansir Medicine Net, duck syndrome kerap diidap mereka yang memiliki masalah kesehatan mental seperti depresi dan cemas. Karena itu, tanda dan gejala yang muncul bisa bervariasi.

Namun, ada beberapa tanda dan gejala umum yang ditunjukkan seperti:

- Kerap membandingkan diri dengan orang lain dan merasa lebih buruk dari orang tersebut.

- Kesulitan mengutarakan masalah pada orang lain.

- Merasa gagal memenuhi tuntutan hidup.

- Berusaha tampil sempurna biar nggak dikritik.

- Merasa orang lain memanipulasi situasi untuk menguji pekerjaannya.

Meskipun kamu memiliki beberapa tanda di atas, masih perlu dilakukan serangkaian tes. Nantinya gejala duck syndrome bakal dicocokkan dengan kondisi medis lain seperti depresi, gangguan kecemasan, atau penyakit mental lainnya. Intinya, kamu nggak bisa melakukan diagnosis mandiri.

Kamu butuh mendatangi psikolog dan psikiater untuk mendapat penanganan lebih lanjut. Bukan nggak mungkin kamu bakal diresepkan obat-obatan tertentu. Jangan salah, jika penanganan nggak tepat kecacatan bakan kematian dini bisa saja terjadi.

Gimana, apa kamu merasa memiliki sindrom bebek, Millens? (Siti Zumrokhatun/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: