BerandaHits
Sabtu, 6 Nov 2020 19:10

Siapa Pencetus Lukisan Gunung Kembar dengan Matahari dan Jalan di Tengah?

Gambar pemandangan dua gunung yang legendaris sejak SD atau TK. (Twitter/irfan_nuruddin)

Setiap kali pelajaran kesenian atau menggambar, siswa SD atau TK biasanya akan menggambar pemandangan dua gunung dengan matahari dan jalan di tengahnya. Sebenarnya, siapa sih yang kali pertama mencetuskan gambar ini?

Inibaru.id – Kamu pasti akrab dengan gambar pemandangan ini: pemandangan gunung kembar yang mengapit matahari dan di tengahnya. Sejak masa SD atau TK, setiap kali ada pelajaran menggambar, yang diajarkan adalah gambar pemandangan tersebut.

Lukisan itu menggambarkan dua buah gunung yang bersebelahan, lalu matahari terbit di tengah-tengahnya. Di antara dua gunung itu, ada jalan yang panjang, lalu ada sebuah rumah, pohon, sawah, dan burung yang beterbangan. Terkadang, ada juga awan-awan kecil.

Gambar ini dikenal di hampir seluruh Indonesia. Sejak puluhan tahun silam, semua guru memang mengajarkan gambar ini saat pelajaran menggambar atau kesenian. Sebuah pertanyaan pun muncul, siapa pencetus awal gambar yang sangat legendaris ini?

Lukisan tersebut rupanya dicetuskan Tino Sidin. Pada zamannya, pelukis asal Tebingtinggi, Sumatera Utara, kelahiran 25 November 1925 ini adalah salah seorang pelukis ternama.

Nah, sekitar 1980-an, TVRI memiliki acara bernama Gemar Menggambar. Pak Tino ambil bagian dalam acara ini dan mengajarkan kepada anak-anak bahwa mengambar itu mudah dan bisa dilakukan siapa saja.

Gambar pemandangan dua gunung dicetuskan oleh seniman Tino Sidin di acara televisi di TVRI. (Wikipedia/Pinerineks)

Acara ini sangat populer di Indonesia. Nggak hanya disukai anak-anak, banyak guru sekolah juga terinspirasi dengan gambar-gambar Pak Tino untuk diajarkan di sekolah. Salah satu gambar yang melekat di benak para guru itu adalah pemandangan gunung dengan matahari terbit tersebut.

Sayang, meski melegenda dan dianggap bisa membantu anak-anak untuk tertarik menggambar karena sangat mudah dilakukan, banyak pakar pendidikan yang menyebut gambar ini telah dipakai dengan berlebihan.

Anak-anak justru seperti nggak dibebaskan untuk menggambar sesuai keinginan mereka dan akhirnya memilih menggambar pemandangan yang itu-itu saja. Kasusnya mirip dengan kebiasaan anak-anak Indonesia menggambar bebek dengan pedoman angka dua.

Konon, lukisan dua gunung ini juga menjadi propaganda pemerintahan Orde Baru untuk menunjukkan Indonesia adalah negara agraris. Padahal, Indonesia lebih kompleks dari itu.

Nah, kalau menurut kamu, apakah cara menggambar pemandangan dua gunung ini masih perlu diterapkan anak-anak di masa sekarang, Millens? (Wik/IB09/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Diusulkan Jadi Menu Makan Sehat Gratis, Bagaimana Nutrisi Ikan Sarden?

14 Nov 2024

Mencicipi Tahu Kupat Bu Endang Pluneng yang Melegenda Sejak 1985

14 Nov 2024

PP Penghapusan Utang: Beban Utang Nelayan Rp4,1 Miliar di Batang Dihapus

14 Nov 2024

Tanda Kiamat Semakin Bertambah; Sungai Eufrat Mengering!

14 Nov 2024

Sah! Nggak Boleh Ada Pembagian Bansos dari APBD Jelang Coblosan Pilkada

14 Nov 2024

Pesan Sekda Jateng saat Lantik 262 Pejabat Fungsional: Jangan Anti-Kritik!

14 Nov 2024

Memahami Stigma Terhadap Perempuan yang Memilih Menikah Lagi Setelah Perceraian

14 Nov 2024

Lakukan Misi Kemanusiaan di Filipina, 10 Kru Heli Dapat Penghargaan Khusus

15 Nov 2024

Dapatkan Promo Pilkada 10 Persen Tiket Kereta Api untuk Keberangkatan 26-28 November 2024!

15 Nov 2024

Suruh Siswa Sujud dan Menggonggong, Ivan Dijerat Pasal Perlindungan Anak

15 Nov 2024

Soto Rem-Bang Gang Kuwera, Andalan Mahasiswa UNY Memadamkan Kelaparan

15 Nov 2024

Berbahaya, Jangan Googling Kata-kata Ini di Internet!

15 Nov 2024

Peluang Timnas Indonesia Melawan Jepang; Masih Ada Asa untuk Mencuri Poin

15 Nov 2024

JOMO, Menemukan Kebahagiaan dengan Melewatkan Hal-Hal yang Nggak Perlu

15 Nov 2024

Cantiknya Pantai Peyuyon; Serasa Main di Pantai Pribadi

16 Nov 2024

Hari Pemungutan Suara Pilkada 2024 Jadi Hari Libur Nasional

16 Nov 2024

Secuil Potongan Kehidupan Orang Indonesia di Short Video 'We' Karya Aco Tenri

16 Nov 2024

Gawai, Salah Satu Penyebab Kasus Kanker Usus Besar Naik di Kalangan Anak Muda Indonesia

16 Nov 2024

Sekda Imbau ASN Kabupaten Semarang Konsumsi Susu Segar

16 Nov 2024

Promo Besar Belum Tentu Hemat, Hati-Hati Belanja Impulsif!

16 Nov 2024