BerandaHits
Kamis, 17 Jul 2024 12:29

Setelah Joki Strava, Muncul Joki Naik Gunung yang Juga Banyak Peminatnya

Riska Damayanti membuka jastip naik gunung. (TikTok @riskaoutdoor)

Bagi sebagian orang, joki Strava sudah cukup unik dan aneh. Tapi, ada lagi joki yang lebih menarik, yaitu joki naik gunung. Seperti apa sih sistem joki yang satu ini?

Inibaru.id – Nggak hanya joki tes IELTS atau joki Strava yang beberapa saat lalu viral, kini muncul lagi jasa joki lain yang nggak biasa, yaitu joki naik gunung. Salah seorang mahasiswi bernama Riska Damayanti jadi joki tersebut, Millens.

Memangnya, apa sih yang dimaksud dengan joki naik gunung? Jadi begini. Perempuan berusia 22 tahun ini naik gunung. Lalu, ada beberapa orang yang pengin minta dibuatkan foto atau video dengan latar pemandangan gunung yang Riska daki.

Maka, Rizki mengambil foto sesuai permintaan pemesan. Misalnya foto sarung tangan dengan latar gunung, foto plakat puncak gunung, bahkan video dengan berbagai sudut pengambilan gambar.

Kok bisa ya ada orang yang memakai jasa joki bernama Riska Outdoor ini? Ternyata banyak orang yang pengin mengunggah foto pemandangan di gunung, yang membuat mereka seakan-akan benar-benar mendakinya, tapi terlalu mager untuk mendaki gunung. Kamu tahu kan, mendaki itu membutuhkan waktu, tenaga, dan biaya yang nggak sedikit.

“Foto-foto atau video yang diambil tinggal saya kirimkan ke mereka yang sudah pesan dan mereka boleh memakainya sesuka hati, nggak perlu ngasih kredit ke saya,” ungkapnya tatkala dihubungi via pesan di akun Instagram @riskdmyantii, Selasa (16/7/2024).

Lantas, bagaimana ceritanya Riska mampu membuka bisnis yang sangat nggak biasa ini? Riska yang berasal dari Makassar ini sudah mulai naik gunung sejak SMP, tepatnya sekitar 2016 atau 2017. Layaknya anak sekolah pada umumnya, uang sakunya terbatas sehingga dia kesulitan untuk membeli peralatan untuk aktivitas outdoor.

Saat masuk SMK, Riska punya ide untuk menjual kue di sekolah. Hasil jualan itulah yang membuatnya jadi punya modal untuk membeli peralatan tersebut. Setelah terkumpul, peralatan-peralatan outdoor tersebut nggak hanya dia gunakan sendiri, tetapi juga dia sewakan. Jasa persewaan tersebut dia namai Riska Outdoor.

Banyak klien meminati jastip naik gunung yang dibuka Riska. (TikTok @riskaoutdoor)

Per 2021, Riska kuliah di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Pariwisata API Yogyakarta. Kuliah di Jawa yang kaya akan gunung berapi membuat Riska semakin bersemangat menjalani hobinya. Lewat Instagramnya, dia pun kerap mengunggah foto-foto dan video saat mendaki gunung.

Di tahun yang sama, saat Riska pengin mendaki Gunung Rinjani di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), dia membuka jastip bagi siapa saja yang pengin membuat foto atau video dengan latar gunung tersebut. Nggak disangka, banyak yang memesannya. Dia pun terus membuka jasa ini saat mendaki gunung lainnya.

Jenis jasa yang dibuka juga semakin variatif dari foto, pembuata tulisan, nama, ucapan, video, dan keperluan promosi produk. Soal tarif, dia nggak memberikan patokan pasti karena setiap gunung memiliki kesulitan dan kebutuhan biaya pendakian yang berbeda-beda.

“Kalau di Rinjani yang tinggi dan rutenya menantang, tarif jastip foto Rp50 ribu, jastip tulisan Rp60 ribu, jastip ucapan Rp70 ribu, dan video Rp120 ribu,” ceritanya.

Rinjani memang jadi gunung yang selalu manarik orang-orang untuk memesan jastip. Empat kali sudah dia mendaki gunung tersebut. Saat mendaki tahun ini, dia bahkan mendapatkan pesanan dari 100-an klien dan mendapatkan uang sekitar Rp11 juta!

Kebanyakan foto atau video yang dipesan klien kembali diunggah di media sosial. Ada juga yang dijadikan ucapan ke orang lain atau dokumentasi. Apapun itu, Riska cukup cerdik melihat fenomena banyaknya orang Indonesia yang tertarik memakai jasa penitipan atau calo!

Kalau kamu sendiri, tertarik memakai jastip naik gunung seperti yang disediakan Riska nggak, Millens? (Arie Widodo/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024