Inibaru.id – Terkadang ketika kehabisan daya baterai ponsel di perjalanan. Lalu, kita dengan santai mengisinya di fasilitas publik. Mulai sekarang, kamu wajib berhati-hati jika kerap melakukan hal ini.
Seorang pengamat budaya dan komunikasi digital dari Universitas Indonesia, Firman Kurniawan memperingatkan masyarakat untuk nggak sembarangan mengisi daya ponsel di fasilitas publik.
Hal ini dilakukan untuk mencegah modus pencurian data oleh peretas yang semakin nyata. Firman mengatakan bahwa jika data di dalam ponsel dibobol oleh pelaku kejahatan siber, maka hal tersebut akan sangat berbahaya.
Data pribadi tersebut bisa disalahgunakan untuk hal-hal yang merugikan, seperti pemalsuan identitas dan pembobolan rekening.
"Waspadai penggunaan fasilitas umum karena modusnya semakin nyata, pencurian data lewat pengisian data," ujar Firman, dikutip Jumat (14/4/2023).
Firman juga meminta masyarakat untuk lebih menjaga ponsel mereka dengan nggak sembarang menghubungkan ke perangkat yang nggak aman, seperti fasilitas pengisian daya publik.
Dia mengingatkan bahwa ketika ponsel teretas, peretas bisa masuk lebih dalam mulai dari penyalahgunaan identitas hingga mengeruk rekening kita sampai kering.
Pentingnya waspada terhadap penggunaan fasilitas publik untuk mengisi daya ponsel juga telah diingatkan oleh FBI.
"Pelaku jahat telah menemukan cara untuk menggunakan port USB umum untuk memasukkan malware dan perangkat lunak pemantauan ke perangkat," kata kantor FBI Denver di Twitter, baru-baru ini.
Dalam peringatan terbaru yang dirilis, pejabat FBI meminta masyarakat untuk menghindari menggunakan port pengisian USB umum di bandara, pusat perbelanjaan, dan hotel.
Sebagai informasi, penipu dapat menginfeksi mesin-mesin tersebut dengan malware dan mencuri data target. Pelaku jahat telah menemukan cara untuk menggunakan port USB umum untuk memasukkan malware dan perangkat lunak pemantauan ke perangkat.
Praktik yang dikenal sebagai juice jacking, yaitu modus pencurian data melalui fasilitas pengisian daya publik, kali pertama diperkenalkan pada tahun 2011 oleh para peneliti.
Namun, belum jelas seberapa umum juice jacking terjadi, dengan sedikit laporan taktik pencurian malware tersebut secara publik. Para ahli telah memperingatkan bahwa akses penuh ke ponsel seseorang melalui juice jacking bisa berarti peretas memiliki akses ke data pribadi, termasuk informasi kartu kredit. Data tersebut bisa dijual kepada pelaku kejahatan lainnya.
Baca Juga:
8 Langkah Mengatasi Ponsel OverheatPelanggan dianjurkan untuk membawa kabel USB mereka sendiri dan menyambungkannya ke stop kontak atau ke pengisi daya portabel. Kabel USB-C dan pengisi daya nirkabel juga diakui sebagai pilihan yang lebih aman.
Jika seseorang harus menggunakan port pengisian USB umum, para ahli telah mengatakan untuk waspada terhadap tanda-tanda bahwa ponsel seseorang dapat diintervensi, termasuk baterai ponsel yang cepat habis, ponsel yang mengalami overheat, dan pengaturan yang berubah.
Oleh karena itu, masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan dan berhati-hati saat mengisi daya ponsel di fasilitas publik untuk mencegah modus pencurian data oleh peretas.
Duh, ada-ada saja ya model kejahatan sekarang. Yuk, lebih aware dengan kejahatan siber. Untuk menghindarinya, kamu bisa menggunakan powerbank saat mengisi daya atau melakukan penghematan baterai. (Siti Zumrokhatun/E10)
Artikel ini telah terbit di Media Indonesia dengan judul Awas, Ponsel Bisa Diretas Saat Mengisi Daya di Fasilitas Publik.
