BerandaHits
Rabu, 16 Mar 2021 10:15

Sering Disandingkan, Ini Beda Peradaban Romawi Kuno dan Yunani Kuno

Ilustrasi peradaban Romawi Kuno. (Paperblog)

Peradaban Yunani Kuno dan Romawi Kuno menjadi dua peradaban paling berpengaruh di dunia. Namun keduanya punya perbedaan mendasar. Apa saja?

Inibaru.id – Memperbincangkan sejarah dunia, baik sejarah Romawi Kuno atau Yunani Kuno nggak bisa lepas darinya. Keduanya disebut sebagai akar peradaban barat. Harus diakui pula, keduanya punya andil besar dalam perkembangan saat ini.

Keduanya merupakan contoh peradaban terbesar di dunia. Bahkan peninggalan dan karya kedua peradaban tersebut masih bisa dinikmati hingga saat ini. Namun sebagai peradaban terbesar dan paling terkenal, keduanya tentu memiliki perbedaan yang sangat spesifik.

Lalu apa sih perbedaan antara Yunani Kuno dan Romawi Kuno?

Letak Geografis

Keduanya sama-sama negara mediterania. (Gogoo Tour)

Dalam buku Seri Peradaban Besar Dunia Yunani Kuno (2019), peradaban Yunani Kuno diperkirakan berlangsung selama kurang lebih seribu tahun. Kemunculan agama Kristen menjadi masa berakhirnya peradaban Yunani Kuno.

Banyak ahli menyebut bahwa peradaban Yunani Kuno menjadi akar peradaban Barat. Selain itu, peradaban Romawi Kuno juga dipengaruhi oleh peradaban Yunani Kuno. Peradaban ini dibangun di bagian selatan Semenanjung Balkan.

Peradaban Kreta atau Minoa menjadi salah satu bagian dari peradaban Yunani Kuno. Pulau Kreta juga menjembatani antara budaya Asia, Afrika serta Eropa. Nama Kreta diambil dari dari nama pulaunya. Nama 'Minoa' diambil dari nama rajanya yang memimpin, yakni Minos.

Sedangkan awal peradaban Romawi Kuno berawal dari Semenanjung Apenina atau yang sekarang dikenal dengan Italia. Secara garis besar, peradaban Romawi Kuno dibagi menjadi tiga zaman, yakni Kerajaan Romawi (753 SM-509 SM), Republik Romawi (509 SM-27 SM), dan Kekaisaran Romawi (27 SM - 395 M).

Kekaisaran Romawi menjadi kekaisaran terbesar di dunia karena jumlah warganya mencapai 20 persen dari total populasi dunia. Peradaban Romawi Kuno Peradaban Romawi Kuno terkenal dengan arsitektur, pengembangan ilmu pengetahuan, ilmu hukum, dan kesenian. Sedangkan Yunani Kuno dikenal dengan karya seninya.

Perbedaan Peradaban Romawi Kuno dan Yunani Kuno

Ilustrasi kehidupan di Yunani. (Via google)

Keduanya punya perbedaan mendasar, salah satunya adalah penggunaan bahasa sehari-hari. Selain itu di bidang seni, bahasa, dan pemerintahan keduanya juga punya corak yang sama sekali berbeda.

Dalam seni, orang Yunani Kuno lebih mengedepankan kesempurnaan. Sedangkan orang Romawi Kuno lebih mengutamakan sifat realistis, terlihat dari berbagai jenis patung yang berbentuk manusia.

Dalam segi pemerintahan, keduanya punya perbedaan dalam hal memperluas kekuasaan. Orang Yunani melakukan penjajahan dan mendirikan koloni di sekitar Laut Mediterania. Sedangkan bangsa Romawi menaklukkan serta memerintah di seluruh daerah Mediterania.

Sedangkan dalam penggunaan bahasa, masyarakat Yunani Kuno menggunakan Bahasa Yunani, sedangkan masyarakat Romawi Kuno menggunakan bahasa latin. Selain itu, keduanya juga punya perbedaan yang dipengaruhi oleh letak geografis, Meskipun sama-sama negara mediterania, namun keduanya punya perbedaan mendasar, lo.

Kota di Yunani Kuno dipisahkan oleh pedesaan yang berbukit. Sedangkan Kota Roma terletak di pedalaman dan posisinya berdekatan dengan tepi Sungai Tiber. Secara ekonomi, pertanian seperti gandum menjadi mata pencaharian utama masyarakat Yunani. Sedangkan bangsa Romawi menjadikan sektor perkebunan seperti zaitun dan anggur sebagai mata pencaharian.

Dalam bermasyarakat, bangsa Romawi Kuno menganggap perempuan menjadi warga negara. Sedangkan di Yunani Kuno, perempuan nggak dianggap sebagai warga negara. Pun dalam berkeluarga, anak lelaki di Yunani jadi ahli waris utama. Sedangkan di Romawi, seorang ayah akan tetap jadi kepala rumah tangga meski anak laki-lakinya juga telah berkeluarga.

Nah, sekarang kamu makin tahu kan perbedaan antara kedua peradaban besar ini, Millens! (Kom/IB27/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Korupsi Nggak Bisa, Apa Saja Kasus yang Bisa Diselesaikan dengan Denda Damai?

27 Des 2024

Pameran Manusia Purba di Museum Nasional: Indonesia Bagian dari Evolusi Manusia Global

27 Des 2024

Bencana Alam Berpotensi Meningkatkan Kebiasaan Merokok

27 Des 2024

Menilik Nankatsu SC, Klub Asli Captain Tsubasa yang Kini Berlaga di Divisi 5 Liga Jepang

27 Des 2024

Ribuan Batang Rokok Ilegal di Rembang Disita Petugas Gabungan

27 Des 2024

Berkas Penembakan Aipda Robig Dilimpahkan; Statusnya Tahanan Pidana

27 Des 2024

Daftar 29 Lokasi di Indonesia yang Potensial Jadi Tempat Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir

27 Des 2024

Benarkah BPJS Kesehatan Terancam Gagal Bayar dalam Dua Tahun Mendatang?

28 Des 2024

Apa Itu DWP yang Nama Besarnya Tercoreng oleh Oknum Polisi?

28 Des 2024

Intip Aktivitas Siswa di Korea yang Libur Lebih dari Sebulan saat Musim Dingin

28 Des 2024

Yang Harus Kamu Lakukan Jika Mendapatkan Uang Palsu Menurut Aturan BI

28 Des 2024

Gedung Perpustakaan Baru di Rembang Diresmikan, Bakal Dilengkapi Home Theater

28 Des 2024

Mendorong 'Green Jobs' sebagai Tren Demi Masa Depan Lingkungan yang Berkelanjutan

28 Des 2024

Menguak Sejarah Asal Penamaan Kampung Gergaji di Kota Semarang

29 Des 2024

Masih Boleh Nggak Ya Beli Pertalite dengan Jeriken di SPBU?

29 Des 2024

Sudah 18 Tahun Berjalan, Begini Program Nikah Gratis di Yogyakarta

29 Des 2024

Menguak Perbedaan Makna 'Selawe' dan 'Selangkung', Angka 25 dalam Bahasa Jawa

29 Des 2024

Benarkah Akan Ada Provinsi Jawa Tengah Selatan?

29 Des 2024

Sepeda Motor Mati Karena Banjir, Harus Bagaimana?

29 Des 2024

Menguak Asal Nama Cepu di Kabupaten Blora

30 Des 2024