BerandaHits
Kamis, 3 Jul 2019 09:47

Sebanyak 2.027 Keluarga di Banyumas Terdampak Kekeringan

Warga Banyumas terdampak kekeringan. (Antara)

Krisis air bersih terjadi di 10 desa dari 8 kecamatan yang ada di Kabupaten Banyumas. BPBD setempat pun berusaha untuk mendistribusikan air bersih di berbagai wilayah tersebut.

Inibaru.id – Badan Penganggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah menyebut ada 2.027 keluarga di Banyumas yang terdampak kekeringan. Warga tersebut berada di 10 desa dari 8 kecamatan yang mengalami kekeringan kali ini.

Laman Antaranews, Selasa (2/7/2019) menulis, musim kemarau membuat curah hujan menurun drastis di berbagai wilayah di Indonesia. Salah satu yang mengalami dampak paling buruk adalah Provnisi Jawa Tengah.

“Dari 2.027 keluarga yang terdampak, setidaknya ada 6.805 jiwa yang mengalami krisis air,” ungkap Kepala Pelaksana BPBD Banyumas Ariono Poerwanto.

BPBD nggak tinggal diam melihat hal ini. Hingga Selasa (2/7) setidaknya sudah ada 24 tangki air yang didistribusikan ke desa-desa terdampak kekeringan paling parah. Jumlah ini setara dengan 120.000 liter air. Selain itu, BPBD juga sudah menyiagakan 1.000 tangki yang berisi air bersih demi mengantisipasi kemungkinan meluasnya masalah krisis air bersih di wilayah Kabupaten Banyumas.

“Sebenarnya, kami berharap masalah krisis air bersih ini nggak lagi meluas. Namun, untuk berjaga-jaga kami siapkan sekitar 1.000 tangki yang bisa langsung didistribusikan ke wilayah yang mengalami kekeringan jika dibutuhkan,” lanjut Ariono.

Desa yang mengalami dampak kekeringan paling parah adalah Desa Tipar dan Desa Banjarparakan di Kecamatan Rawalo; Desa Kediri dan Desa Tamansari di Kecamatan Karangwelas; Desa Nusadadi di Kecamatan Sumpiuh; Desa Karanganyar di Kecamatan Patikraja; Desa Srowot di Kecamatan Kalibagor; Desa Pekuncen di Kecamatan Jatilawang; Desa Karangtalun Kidul di Kecamatan Purwojati; dan Desa Jatisaba di Kecamatan Cilongok.

Musim kemarau masih berlangsung cukup lama. Bahkan, ada yang memperkirakan Juli dan Agustus ini adalah puncaknya. Ada baiknya mulai sekarang menghemat air dan menggunakannya dengan bijak agar tidak sampai mengalami krisis air, ya Millens. (IB09/E04)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Jokowi dalam Jajaran Tokoh Terkorup di Dunia

1 Jan 2025

Menko Pangan Zulhas: 2025, Bulog akan Serap Hasil Pertanian Indonesia

1 Jan 2025

Untuk Perikanan Jateng, Menteri KKP Revitalisasi Tambak di Pantura Jawa

1 Jan 2025

Tahun Baru 2025, Begini Tantangan Berat Pers di Masa Depan Menurut Dewan Pers

1 Jan 2025

Tentang Dua Film 'Last Letter' yang Digarap Seorang Sutradara

1 Jan 2025

Libur Sekolah Selama Ramadan 2025; Mendikdasmen: Belum Jadi Keputusan

1 Jan 2025

AQ, Faktor Penting Penentu Kesuksesan Selain IQ

1 Jan 2025

Pemerintah Revisi Aturan PPN 12 Persen, Apa yang Terjadi?

1 Jan 2025

Kata Guru dan Orang Tua Siswa tentang Rencana UN yang Akan Diadakan Kembali

2 Jan 2025

Ttangkkeut, Tempat Warga Korea Melihat Matahari Terbit Pertama di Awal Tahun

2 Jan 2025

YOLO; Filosofi Hidup Sekali yang Memacu Kebahagiaan Plus Risiko

2 Jan 2025

Ada Sampah di Planet Mars, Arkeolog: Jangan Dibuang tapi Dilestarikan!

2 Jan 2025

Hari Pertama 2025: KAI Daop 4 Semarang Berangkatkan 25 Ribu Penumpang, Paling Banyak di Stasiun Tawang

2 Jan 2025

Memagari Kicau Merdu Burung Pleci di Pegunungan Muria

2 Jan 2025

Waktu Terbaik Mengunjungi Kebun Buah Mangunan Yogyakarta

2 Jan 2025

MK Hapus Presidential Threshold, Apa Dampak bagi Demokrasi Indonesia?

3 Jan 2025

Dampak Perkebunan Kelapa Sawit bagi Air dan Udara, Baik atau Buruk?

3 Jan 2025

Kemalasan Nobita, Antitesis Masyarakat Jepang dengan Tradisi Tahun Baru

3 Jan 2025

Pastikan Resolusi Tahun Barumu Bebas FOMO!

3 Jan 2025

Seperti Apa Mekanisme Tilang dengan Sistem Poin di SIM yang Berlaku Mulai 2025?

3 Jan 2025