BerandaHits
Minggu, 13 Feb 2021 12:00

Sebagai Pewangi, Dupa dan Kemenyan Sunah Nabi

Hio Swa nggak hanya digunakan oleh umat Tionghoa saja. (Inibaru.id/ Isma Swastiningrum)

Sebagian orang menganggap dupa atau kemenyan adalah sesuatu yang syirik. Padahal belum terbukti benar. Sebagian ulama bahkan menyebut bahwa dupa atau hio swa dan kemenyan adalah sunah nabi.<br>

Inibaru.id - Ketika berkunjung ke pabrik hio swa di Demak, Kamis (4/2), saya kira mereka membuat untuk orang Tionghoa saja. Namun ternyata nggak demikian. Muhammad Khundhori, pemilik pabrik hio swa di Demak memberi saya pemahaman baru.

Khundhori mengungkapkan siapa saja yang jadi pelanggan hio swanya. Bukan cuma orang Tionghoa, orang Islam termasuk anggota ormas juga membeli hio swa darinya.

“Ini buktinya, Habib Luthfi juga pakai,” kata Khundori sambil menunjukkan video pengajian yang diisi Habib asal Pekalongan itu. Di video tersebut tampak seseorang sedang menyalakan dupa.

Muhammad Khundhori juga menjual hio swa ke umat islam dan ormas. (Inibaru.id/ Audrian F)<br>

Menurut Khundhori, penggunaan hio swa ini belakangan juga mulai banyak digunakan oleh umat Islam. Para kiai dan ulama mulai menyerukan kalau menggunakan dupa atau hio swa ini nggak ada sifat syiriknya.

“Ini kan juga untuk pewangi ruangan. Nggak ada hubungannya sama kemungkaran agama,” tambahnya.

Sunah Nabi

Habib Novel Alaydrus dalam sebuah ceramah yang ditayangkan oleh akun Youtube Putra Indonesia menampik jika membakar kemenyan dikaitkan dengan hal musyrik. Menurutnya jika mendengar kemenyan pasti orang Indonesia akan menghubungkan ke hal-hal mistis atau perdukunan.

“Hanya di Indonesia, membakar dupa dikaitkan dengan hal mistis,” ujarnya.

Habib Novel menjelaskan jika membakar kemenyan atau dupa itu sunnah nabi. Nabi Muhammad senang dengan wewangian. Kalau di Arab sana, sebutannya adalah “Istijmar”.

Lafadz istijmar itu di ambil dari kalimat Al Majmar yang bermakna al bukhur "dupa" adapun Uluwah itu menurut Al Ashmu'i dan Abu Ubaid dan seluruh pakar bahasa Arab bermakna kayu dupa yang dibuat dupa.

Habib Novel Alaydrus berpendapat jika membakar dupa bukan syirik sama sekali. (Istimewa)<br>

Masih berkaitan dengan anggapan syirik, Habib Novel prihatin jika warga Indonesia ini mudah sekali mensyirik-syirikan sesuatu. Dia mencontohkan jika membakar kemenyan itu syriik, maka petugas di Masjidil Haram adalah ahli syirik.

“Setiap bulan Ramadhan, sebelum masuk masjid itu petugas membakar dupa untuk wangi-wangian. Dan kita para jamaah diminta untuk menghirupnya,” ucapnya.

Bahkan di sekitar Masjid Nabawi banyak yang menjual dupa. Dupa di sana pun dihargai dengan nominal yang nggak murah.

Nah, jadi sekarang paham kan, dupa atau kemenyan nggak mengandung syirik? Jangan asal ikutan bilang itu nggak boleh ya. Kan cuma pewangi ruangan. (Audrian F/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: