BerandaHits
Kamis, 18 Jan 2023 13:04

Penyakit LSD Ancam Ternak di Boyolali

Ilustrasi: LSD merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh virus dan menyerang hewan ternak sapi dan kerbau. (Krjogja/Mulyawan)

Penyakit LSD telah menyerang ternak sapi di Boyolali. Untuk mencegahnya semakin merebak, Dinas Peternakan dan Perikanan setempat mengimbau untuk vaksin ternak.

Inibaru-id - Ada satu penyakit hewan yang belakangan mengancam sapi dan kerbau di Boyolali, Jawa Tengah. Nama penyakit tersebut adalah Lumpy Skin Disease (LSD). Pemerintah Kabupaten Boyolali, melalui Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) setempat meminta masyarakat waspada penyebaran penyakit tersebut.

"LSD merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh virus dan menyerang hewan ternak sapi dan kerbau melalui gigitan vector seperti lalat, nyamuk, dan caplak yang menyebabkan banyak benjolan di tubuh hewan tersebut," kata Kepala Disnakkan Kabupaten Boyolali Lusia Dyah Suciati, Rabu (18/1/2023).

Lusia mengatakan penyakit LSD di Boyolali telah menyerang ternak sapi di Desa Pakang, Kecamatan Andong beberapa waktu lalu. Data dari Disnakkan Boyolali, terdapat 606 ekor sapi suspek LSD dan 32 ekor sapi di antaranya, dinyatakan positif terjangkit penyakit LSD. Sedangkan, ternak yang sudah sembuh LSD sebanyak 20 ekor.

"Dari 606 ekor ternak sapi suspek ini, yang dinyatakan positif berdasarkan uji laboratorium adalah 32 ekor. Dari 606 ekor suspek LSD yang sudah dinyatakan sembuh 20 ekor," jelas Lusia.

Langkah Pencegahan

Disnakkan Boyolali melakukan upaya antara lain dengan mengerahkan berbagai elemen untuk melakukan biosecurity dan cek hewan ternak yang akan dibawa ke pasar hewan yang ada di Kabupaten Boyolali. Selain itu, pihaknya juga melakukan vaksinasi ke hewan ternak yang terindikasi penyakit LSD.

Selain itu Disnakkan juga sudah melakukan sebagian vaksinasi hewan ternak. Kegiatan vaksin baru mendapatkan 3.700 ekor dan sudah terdistribusi di UPT Puskeswan dan sebagian di kantor Disnakkan untuk melayani yang sekiranya emergency.

"Kami juga sedang mengupayakan tambahan vaksin dengan melayangkan surat ke Provinsi Jateng," jelas Lusia.

Sementara Kepala Bidang Kesehatan Hewan (Keswan) Disnakkan Boyolali dokter hewan Afiany Rifdania mengatakan, hewan ternak yang terkena penyakit LSD dengan ditandai gejala benjolan di tubuh hewan ternak akan mempengaruhi harga jual ternak tersebut.

"Para peternak, mohon bersabar mengikuti proses penyembuhan proses pengobatan. Karena, hal ini sudah banyak terbukti sembuh dan kembali sehat serta hewan ternak nanti jadi gemuk lagi," ungkap Afiany.

Nah, agar penyakit hewan ini segera hilang dan nggak menjadi wabah, sebaiknya peternak mengikuti anjuran dari dinas terkait dan dokter ya. (Siti Khatijah/E05)

Artikel ini telah terbit di Medcom dengan judul Pemkab Boyolali Minta Masyarakat Waspada Penyakit LSD Pada Ternak.

Tags:

ARTIKEL TERKAIT