BerandaHits
Selasa, 4 Mei 2020 11:51

Pandemi Bisa Menjadi Faktor Terjadinya KDRT, Benarkah?

Ilustrasi KDRT. (Inibaru.id/ Triawanda Tirta Aditya)

Kondisi pandemi yang tengah dialami oleh masyarakat bisa menjadi salah satu penyebab Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). Kepala bidang PPPA DP3AK Semarang dan Direktur LRC-KJHAM mengungkap beberapa faktor penyebabnya. Apa saja?

Inibaru.id - Masa-masa pandemi memaksa masyarakat agar membatasi kegiatan di luar rumah dan melangsungkan aktivitas dari rumah. Yang lebih parah, kondisi ekonomi yang semakin memburuk membuat beberapa orang terkena PHK sehingga memiliki beban yang lebih berat. Hal ini diyakini menjadi salah satu penyebab kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

Untuk membuktikan hal itu, Inibaru.id menemui kepala bidang perlindungan perempuan dan anak Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Semarang Budi Satmoko. Dalam keterangannya Budi mengungkapkan bahwa ada beberapa penyebab KDRT yang dilakukan oleh suami, istri, anak atau anggota keluarga yang lain.

Pertama adalah menurunnya aktivitas ekonomi selama pandemi. Hal ini menyebabkan ketidakmampuan keluarga dalam memenuhi hal pokok.

“Aktivitas ekonomi menurun saat pandemi jadi salah satu penyebab. Kebutuhan pokok yang tidak terpenuhi menyebabkan perilaku yang berbeda,” tutur Budi.

Budi Satmoko. (Inibaru.id/ Zulfa Anisah)

Selain itu, faktor pengelolaan keluarga yang berkumpul dalam waktu lebih lama juga menjadi penyebab ada tidaknya KDRT dalam keluarga.

“Saat anak-anak di rumah, ibu melakukan pendampingan dan pengasuhan terhadap anak. Jika anak jenuh maka dapat menimbulkan reaksi dari orang tua yang berbeda,” tambah Budi.

Secara spesifik, faktor penyebab KDRT ini juga disampaikan oleh Nur Laila Hafidhoh, Direktur Legal Resource Center untuk Keadilan Jender dan Hak Asasi Manusia (LRC-KJHAM). Menurutnya, penyebab utama KDRT adalah relasi kuasa yang timpang.

Lebih jauh dari itu, perempuan yang akrab disapa Yaya ini mengungkapkan bahwa kondisi pandemi bikin permasalahan semakin rumit. Menurutnya pembatasan sosial yang dilakukan di berbagai daerah berdampak pada turunnya turunnya aktivitas ekonomi seperti turunnya penghasilan bahkan PHK.

“Penghasilan yang berkurang atau kehilangan pekerjaan membuat permasalahan seperti tekanan psikologis,” tuturnya.

Selain itu, aktivitas belajar di rumah yang juga menyebabkan kebutuhan internet juga meningkat. Apalagi jika tak ada pembagian tugas antara suami istri dalam mendampingi proses belajar maka berpotensi membebani perempuan yang mengurusi pekerjaan domestik.

Anak-anak yang terbiasa bersekolah dan bermain dengan teman yang kemudian dipaksa belajar dari rumah ini juga bisa membuat anak stres hingga menimbulkan konflik dalam keluarga.

“Anak yang stres karena belajar dari rumah bisa menimbulkan konflik yang kemudian menimbulkan KDRT,” tegas Yaya.

Untuk mencegah konflik, Budi menjelaskan bahwa perlu adanya komunikasi antaranggota keluarga serta pola pengasuhan yang baik. Dengan begitu, pola hubungan yang baik dapat terbina.

Kamu sendiri gimana, Millens? Yuk, jaga komunikasi yang baik antaranggota keluarga di tengah pandemi ini! (Zulfa Anisah/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024