BerandaHits
Selasa, 1 Feb 2021 14:32

Nggak Boleh Dipegang, Buku Catatan Marie Curie Paling Berbahaya di Dunia!

Buku catatan Marie Curie selama melakukan penelitian radiologi adalah buku paling berbahaya di dunia. Buku ini bahkan nggak boleh dipegang tangan kosong. (Twitter/Semestasains)

Buku catatan Marie Curie adalah buku paling berbahaya di dunia. Bukan karena isinya, namun karena buku ini sudah terkontaminasi bahan-bahan kimia berbahaya sehingga tidak boleh asal dipegang.

Inibaru.id - Kalau kamu diberi pertanyaan tentang buku paling berbahaya di dunia, yang terpikir biasanya adalah buku dengan ideologi-ideologi tertentu. Di Indonesia, buku ideologi komunis, misalnya, dilarang untuk beredar dan seringkali disita jika ditemukan aparat. Hanya, sebenarnya ada buku yang jauh lebih berbahaya karena buku ini bahkan nggak boleh dipegang!

Bukan, buku ini sama sekali nggak terkena kutukan atau terkait dengan hal-hal mistis. Hal ini disebabkan oleh adanya paparan bahan-bahan kimia atau radioaktif berbahaya. Buku tersebut sayangnya juga sangat penting dan berharga, karena merupakan buku catatan dari penemu Marie Curie.

Perempuan peraih Nobel dua kali di bidang Fisika dan Kimia ini adalah perintis radiologi. Tanpa adanya penemuan Curie, dunia kesehatan mungkin nggak mengenal salah satu pemeriksaan yang bisa menyelamatkan banyak orang ini.

Marie Curie saat melakukan penelitian terhadap radioaktif radium. (Twitter/OutwoodRedcar)

Sayangnya, gara-gara penelitian yang bertahun-tahun dia lakukan ini pula, Marie Curie terpapar radioaktif berbahaya hingga akhirnya meninggal di usia 66 tahun karena aplastic anemia.

Nggak hanya Curie yang terpapar radioaktif. Buku catatannya selama bertahun-tahun melakukan penelitian juga ikut-ikutan terpapar Radium berbahaya. Menurut akun Twitter @semestasains, buku catatan yang sangat berharga bagi dunia penelitian ini baru boleh dipegang dengan tangan kosong 1.577 tahun lagi. Kini, mereka yang menyentuhnya harus memakai baju dan sarung tangan pelindung yang lengkap agar nggak terkontaminasi.

Sebenarnya, ada satu buku lagi yang juga sama berbahayanya dengan buku catatan Marie Curie. Buku tersebut berjudul Shadows from the Walls of Death: Facts and Inferences Prefacing a Book of Specimens of Arsenical wall Papers.

Untuk melihat buku Shadows from the Walls of Death: Facts and Inferences Prefacing a Book of Specimens of Arsenical wall Papers, harus pakai APD. (Boombastis)<br>

Sudah menemukan apa yang membuatnya berbahaya dari judul yang panjang tersebut? Yap, ada arsenik yang menempel di buku karangan Dr. Robert M Kiedzie pada 1874 ini. Dia sengaja membuat buku ini demi membuktikan bahwa Arsenik pada wallpaper yang banyak dijual di zaman tersebut sangatlah berbahaya.

Beda dengan buku catatan Marie Curie yang hanya satu buah saja, buku karangan Kiedzie ini sebenarnya tercetak 100 lembar. Hanya, kini tinggal 4 lembar saja yang tersisa. Semuanya nggak boleh disentuh tangan manusia.

Kalau mau membuka buku ini, kamu harus memakai alat pelindung diri lengkap dengan sarung tangan dan penutup muka. Hal ini disebabkan oleh Arsenik yang juga berbahaya jika sampai terhirup. Ngeri juga, ya?

Kalau kamu, berani nggak membuka buku paling berbahaya di dunia ini, Millens? (Boo/IB28/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: