BerandaHits
Sabtu, 20 Agu 2021 18:00

Naga di Dunia Nyata Ada di Indonesia; Sang Kadal Terbang Draco

Cekibar, kadal terbang draco yang sering dianggap sebagai naga di dunia nyata. (benksabran.blogspot)

Di Indonesia, beneran ada naga di dunia nyata, lo. Sebutannya kalau di sini tapi adalah cekibar atau cecak terbang. Ukurannya tentu saja kecil dan nggak sebesar naga-naga di cerita fiksi.

Inibaru.id – Membicarakan naga, pasti yang terpikir adalah hewan mitologi yang bisa terbang dan menyemburkan api. Ukurannya juga sangat besar. Eh, kamu tahu nggak kalau naga itu ada di dunia nyata dan ada di Indonesia? Sang naga tersebut memang nggak benar-benar naga, melainkan kadal terbang Draco.

Kalau melihat bentuk naga, memang mirip seperti hewan-hewan dari keluarga kadal, ya Millens. Makanya, kadal terbang Draco ini dianggap sebagai representasi naga di dunia nyata. Tapi ukurannya sangat kecil, jauh lebih kecil dari bayangan naga-naga yang ada dalam cerita fiksi.

Nah, kadal yang masuk dalam keluarga kadal Agamidae ini memang sangat berbeda dari kadal pada umumnya. Mereka punya sayap yang bisa direntangkan. Hal ini membuat mereka bisa terbang, Millens.

Sebenarnya sih, secara teknis nggak benar-benar terbang, melainkan melayang atau melompat dalam jarak yang cukup jauh.

Ada sejumlah spesies dari kadal terbang Draco ini. Hewan yang hidup di hutan hujan tropis Asia Tenggara ini bisa berupa spesies Draco Volans, Draco Cornutus, Draco Boschma, Draco Maximus, Draco Beccarii, serta Draco Obscurus.

Kalau di Indonesia, yang bisa ditemui adalah jenis Draco Volans yang dikenal dengan nama lokal Cekibar atau cecak terbang.

Ukuran tubuh kadal terbang Draco sekitar 20 sampai 25 cm saja saat dewasa. Nah, sayap di tubuhnya berada di belakang kaki depan. Kalau direntangkan, tubuh kadal terbang ini terlihat seperti lingkaran sempurna, Millens.

Kadal terbang draco lebih sering tinggal di atas pohon. (Flickr/ _paVan_)

Yang menarik, sayap ini nggak berbulu sebagaimana yang dimiliki burung, melainkan perpanjangan dari tulang rusuk yang dibungkus oleh kulit tipis. Meski begitu, kulit tipis ini sangatlah kuat sehingga bisa dipakai kadal terbang Draco melayang dari satu pohon ke pohon lainnya.

Nah, apa alasan mereka terbang dari satu pohon ke pohon lain ini? Ternyata sih, karena makanan mereka memang seringkali ada di pohon, tepatnya berupa serangga atau semut. Jadi, jika di satu pohon mereka nggak lagi menemukan mangsa, bakal berpindah ke pohon lainnya.

Meski sebagian besar hidup di atas pohon, kadal terbang Draco juga nggak lupa dengan “fitrah” kadal pada umumnya untuk turun ke tanah. Biasanya sih mereka melakukannya pas musim kawin. Jadi, sang betina bisa langsung bertelur dan menyimpannya di dalam tanah atau tumpukan dedaunan, Millens.

Namun, telur yang biasanya nggak lebih dari 5 butir ini nggak bakal dierami, melainkan langsung ditinggal naik lagi ke atas pohon. Hm, begitu lahir sang anak jadi mandiri deh.

Kadal terbang ini bisa kamu temui di hutan-hutan lebat yang ada di kawasan Sumatra, Pulau Nias, Kepulauan Mentawai, Bangka-Belitung, dan Kalimantan. Di Jawa, jumlahnya sudah sangat sedikit sehingga sangat jarang ditemui.

Penasaran dengan kadal terbang Draco, sang naga dari Indonesia, Millens? (Kum, Wik/IB09/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Tanda Diabetes pada Kulit yang Jarang Disadari

8 Des 2024

Berapa Luas Kamar Tidur yang Ideal?

8 Des 2024

Piknik Santai di Rowo Gembongan Temanggung

8 Des 2024

Ombudsman: Terkait Penanganan Kasus Penembakan Siswa SMK, Polrestabes Semarang Nggak Profesional

8 Des 2024

Dekat dengan Candi Prambanan, Begini Keindahan Candi Sojiwan

8 Des 2024

Pemprov Jateng: Pagu 10 Ribu, Makan Bergizi Gratis Nggak Bisa Sediakan Susu

8 Des 2024

Hadirkan Stefan William di Acara Pembukaan, Miniso Penuhi Gaya Hidup Modern dan Kekinian Warga Kota Semarang

8 Des 2024

Ada Tiga Bibit Siklon Tropis Kepung Indonesia, Apa Dampaknya?

9 Des 2024

Menilik Hasil Rekapitulasi Suara Pilkada 2024 di Lima Daerah

9 Des 2024

Produksi Genting di Desa Papringan, Tetap Autentik dengan Cara Tradisional

9 Des 2024

Rekor 1.000 Poin Megawati Hangestri di Liga Voli Korea

9 Des 2024

Peringati Perang Diponegoro, Warga Yogyakarta Gelar Kirab Tongkat Kiai Cokro

9 Des 2024

Tanpa Transit! Uji Coba Direct Train Gambir-Semarang Tawang, KAI Tawarkan Diskon 50 Persen

9 Des 2024

Sidang Kode Etik Kasus Penembakan di Semarang, Hadirkan Saksi dan Keluarga Korban

9 Des 2024

Apa yang Bikin Generasi Z Sering Dideskripsikan sebagai Generasi Paling Kesepian?

9 Des 2024

Kasus Polisi Tembak Siswa SMK, Robig Dipecat Tidak Dengan Hormat!

10 Des 2024

Penembak Siswa SMK 4 Semarang Dipecat; Ayah Korban: Tersangka Nggak Minta Maaf

10 Des 2024

50 Persen Hidup Lansia Indonesia Bergantung pada Anaknya; Yuk Siapkan Dana Pensiun!

10 Des 2024

Asap Indah Desa Wonosari, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Jawa Tengah

10 Des 2024

Hanya Membawa Kerugian, Jangan Tergoda Janji Manis Judi Online!

10 Des 2024