BerandaHits
Minggu, 18 Nov 2023 18:26

Monumen Peluru, Penanda Perjuangan Tentara Pelajar Semarang yang Terlupakan

Monumen Peluru Tegal Kangkung, Kota Semarang. (Googleuser/Bonifacius Suksmodadro Sulaksono)

Lokasinya ada di tengah Kampung Tegal Kangkung sehingga banyak warga Kota Semarang bahkan nggak tahu adanya monumen ini. Sebenarnya, seperti apa sih sejarah dari pembangunan Monumen Peluru?

Inibaru.id – Kalau membahas tentang monumen yang mengingatkan tentang perjuangan para pahlawan di Kota Semarang pada masa perang kemerdekaan dan mempertahankannya, yang teringat pasti Tugu Muda. Maklum, monumen tersebut ada di tengah kota dan dilewati ribuan kendaraan setiap hari. Tapi, sebenarnya ada monumen lain di Semarang dengan fungsi yang sama tapi terlupakan. Monumen tersebut adalah Monumen Peluru.

Beda dengan Tugu Muda, lokasi Monumen Peluru memang ada di tengah kampung, tepatnya di Tegal Kangkung, Kelurahan Kedungmundu, Kecamatan Tembalang. Karena lokasinya yang nggak sering dilewati orang inilah, banyak warga Semarang yang bahkan ngggak tahu kalau monumen ini eksis.

“Mengapa dibangun di sini? Karena dulu di sini memang lokasi pertempuran tentara pelajar melawan tentara Belanda. Banyak tentara pelajar yang gugur di sini,” ungkap juru kunci makam yang ada di dekat monumen tersebut, Supian sebagaimana dilansir dari Solopos, Senin (16/8/2021).

Meski Supian nggak diberi tugas untuk merawat monumen tersebut, dia mengaku nggak tega melihat monumen yang berdiri di atas lahan Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang terbengkalai. Apalagi, terkadang monumen itu juga sering disalahgunakan sejumlah warga yang datang pada malam Jumat Kliwon untuk mendapatkan nomor togel. Pada akhirnya, dia pun ikut merawatnya setelah urusannya dengan makam sesepuh warga selesai.

“Nggak terawat memang. Padahal di dekatnya ada makam sesepuh Tegal Kangkung,” keluhnya.

Pintu masuk Monumen Peluru Tegal Kangkung. (Idn/Fariz Fardianto)

Di sisi lain, salah seorang ahli waris dari Monumen Peluru Marlien Masiroen menceritakan tentang pertempuran yang kemudian diabadikan menjadi monumen tersebut, yatu pertempuran pada 2-3 April 1946.

“Saat itu Semarang sudah dikepung Belanda. Nggak banyak pasukan yang tersisa. Bantuan lalu datang dari Tentara Pelajar Divisi 217 Solo. Mereka naik kereta api dan turun di Stasiun Brumbung, Mranggen, lalu berjalan kaki sampai ke Tegal Kangkung,” ceritanya.

Sayangnya, keberadaan pasukan yang awalnya hanya bertugas sebagai pengintai pergerakan pasukan Belanda itu ketahuan. Pertempuran pun nggak terelakkan. Ayah Marlien, Masiroen, selamat dalam pertempuran tersebut. Tapi 39 orang rekannya gugur. Nama Masiroen yang meninggal pada 2007 silam tercantum pada monumen tersebut.

Hingga sekarang, keluarga dari anggota tentara pelajar yang terlibat dalam pertempuran tersebut masih sering mengadakan pertemuan. Mereka berusaha untuk mempertahankan dan merawat Monumen Peluru di Tegal Kangkung.

Harapan mereka, monumen tersebut lebih dikenal masyarakat sebagai tanda bahwa dulu di sana juga pernah ada pertempuran hebat melawan pasukan Belanda. (Arie Widodo/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Rampcheck DJKA Rampung, KAI Daop 4 Semarang Pastikan Layanan Aman dan Nyaman Jelang Nataru

4 Des 2025

SAMAN; Tombol Baru Pemerintah untuk Menghapus Konten, Efektif atau Berbahaya?

4 Des 2025

Ketua DPRD Jateng Sumanto Resmikan Jalan Desa Gantiwarno, Warga Rasakan Perubahan Nyata

4 Des 2025

Cara Bikin YouTube Recap, YouTube Music Recap, dan Spotify Wrapped 2025

5 Des 2025

Data FPEM FEB UI Ungkap Ribuan Lulusan S1 Putus Asa Mencari Kerja

5 Des 2025

Terpanjang dan Terdalam; Terowongan Bawah Laut Rogfast di Nowegia

5 Des 2025

Jaga Buah Hati; Potensi Cuaca Ekstrem Masih Mengintai hingga Awal 2026!

5 Des 2025

Gajah Punah, Ekosistem Runtuh

5 Des 2025

Bantuan Jateng Tiba di Sumbar Setelah 105 Jam di Darat

5 Des 2025

Warung Londo Warsoe Solo, Tempat Makan Bergaya Barat yang Digemari Warga Lokal

6 Des 2025

Forda Jateng 2025 di Solo, Target Kormi Semarang: Juara Umum Lagi!

6 Des 2025

Yang Perlu Diperhatikan Saat Mobil Akan Melintas Genangan Banjir

6 Des 2025

Tiba-Tiba Badminton; Upaya Cari Keringat di Tengah Deadline yang Ketat

6 Des 2025

Opak Angin, Cemilan Legendaris Solo Khas Malam 1 Suro!

6 Des 2025

Raffi Ahmad 'Spill' Hasil Pertemuan dengan Ahmad Luthfi, Ada Apa?

6 Des 2025

Uniknya Makam Mbah Lancing di Kebumen, Pusaranya Ditumpuk Ratusan Kain Batik

7 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: